Quote:
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mengatakan, kebijakan memberikan tunjangan untuk pengangguran cocok diberikan untuk negara maju dengan jumlah penduduk sedikit; sementara untuk diterapkan di Indonesia, kebijakan itu perlu dikaji lagi.
"Ada banyak negara seperti itu, di Amerika, Kanada, Australia, ada tunjangan buat yang menganggur. Tapi itu biasanya terjadi kalau negara itu maju, penduduknya tidak banyak," kata Kalla,kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, untuk memberikan tunjangan kepada pengangguran memerlukan dana tidak sedikit, sehingga Pemerintah harus menghitung lagi anggaran yang dimiliki supaya tidak membebani APBN.
"Kalau negara seperti Indonesia, (dengan) anggaran tidak terlalu besar dan penduduk banyak, tentu harus dihitung.
Itu butuh anggaran yang besar, dan kalau sudah ada anggarannya baru kita bisa bicara.
Kalau belum ada anggarannya, tentu belum bisa dilaksanakan," katanya.
Terkait janji Presiden Joko Widodo untuk memberikan Kartu Pra-kerja bagi pemuda lulusan baru yang belum mendapat pekerjaan, Kalla mengatakan, hal itu bisa dilakukan pada
tahun anggaran berikutnya, selama APBN memiliki pos anggaran lebih untuk itu.
"Kalau ada anggarannya, silakan.
Ya nanti kalau ada pembahasan anggaran tahun 2020 baru kita tahu; yang jelas tahun ini belum bisa, anggaran 2019 tidak ada," katanya.
Janji Jokowi, sebagai calon presiden petahana, untuk meluncurkan Kartu Pra-kerja itu
bertujuan membantu para pencari kerja maupun mereka yang ingin berganti pekerjaan.
sumi : https://www.antaranews.com/berita/805722/jusuf-kalla-bilang-pengangguran-digaji-sebaiknya-dikaji-lagi
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2019
Wah ya terus jangan diartikan sebagai status nganggur bagi yang kelar kuliah (kaya ngga berperikemanusiaan), kalo make cara alur berpikir kebanyakan itu dikesankan akan Ketidakmampuan Lembaga perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja atau berwirausaha.
Ntar lemlit nya protes ngga ada anggaran riset, ntar dari akademisinya protes postur APBN gede untuk pendidikan kok malah praktek korupsi dan narkoba tetap subur?
Akhirnya mereka-mereka ini jadi korban lagi "ketidakadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."
Kartu Pra Kerja di 01
OK OCE di 02
