Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

chemical.saptoAvatar border
TS
chemical.sapto
Langkah Gubernur NTT Tutup Komodo Tidak Menyalahi Aturan
Langkah yang dilakukan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menutup sementara waktu Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo, tidak menyalahi aturan. Sebagai kepala wilayah, gubernur memiliki otoritas karena melihat bahwa Komodo sebagai aset daerah perlu ditata lebih baik lagi.

Termasuk memberikan perlindungan terhadap satwa-satwa langka lainnya di kawasan ini sehingga lebih berkembangbiak dan terhindar dari upaya oknum tertentu yang menghabisi satwa lain selain Komodo.

Pakar Hukum Tata Negara, Prof. Dr. Yohanes Usfunan, SH,MH,  menyampaikan hal ini kepada Wartawan di Kupang, Minggu (3/3/2019). Dia dimintai pendapat terkait langkah gubernur NTT menutup sementara Pulau Komodo.

Prof. Yohanes mengatakan, gebrakan yang dilakukan gubernur dengan menutup sementara Pulau Komodo tidaklah salah. Sebagai penguasa wilayah, gubernur berhak mengambil langkah manakala dirinya melihat obyek tersebut perlu ditata lebih baik lagi.

Apalagi saat ini binatang langka di kawasan inipun banyak yang dicuri oknum tidak bertanggung jawab seperti rusa dan juga soal penataan lokasi yang lebih baik guna menarik wisatawan.

"Jika gubernur melihat bahwa kawasan Komodo perlu ditata lagi maka penutupan sementara bisa dilakukan. Apalagi yang ditutup cuma Pulau Komodo dan obyek wisata lain di Labuan Bajo kan tidak ditutup. Jadi harus dilihat banyak aspek," katanya.

Dirinyapun setuju gerakan program dari gubernur soal membersihkan lingkungan. Sebagai provinsi pariwisata maka penataan lingkungan yang bersih juga asri tidak bisa ditawar lagi.

Semua elemen daerah ini harus melaksanakan gerakan ini terutama membersihkan sampah dan membuang pada tempatnya. Selain itu, instansi teknispun seperti Dinas Pariwisata harus memiliki program mengatur jadwal kegiatan pada lokasi wisata.

"Misalnya pada bulan apa kegiatan budaya di daerah tujuan wisata sehingga wisatawan bisa tahu dan mengatur jadwalnya. Jika tidak ada kalender kegiatan maka sama saja mau menarik wisatawan dalam jumlah banyak tapi jadwal yang jelas soal pentas budayanya tidak terencana baik," jelasnya.

Untuk diketahui,  Pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT) berencana menutup lokasi wisata Taman Nasional Komodo dari kunjungan wisatawan selama satu tahun. Hal itu sebagai upaya meningkatkan jumlah populasi komodo dan rusa, yang menjadi makanan utama hewan langka tersebut. (*)

http://kupang.tribunnews.com/2019/03...nyalahi-aturan
Udah tiket pesawaty mahal, terus pulau komodo mau ditutup, komplit sudah

0
2.1K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan