Jakarta - Forum Betawi Rempug (FBR) menegaskan penolakan terhadap calon wakil gubernur (cawagub) DKI dari PKS. DPW PKS DKI Jakarta optimis bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan FBR.

"PKS memiliki hubungan yang baik dengan FBR, insyaallah bisa diselesaikan," kata Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto melalui pesan singkat, Sabtu (2/3/2019).

Agung, yang juga salah satu cawagub, menghargai pendapat yang disampaikan oelh FBR. Dia optimis dapat segera mengkomunikasikannya segera.

"FBR sebagai bagian dari masyarakat Jakarta sah-sah saja menyuarakan pendapatnya," jelas Agung.

Terkait persiapan untuk menjalani voting di rapat paripurna DPRD DKI Jakarta, Agung mengatakan terus berkomunikasi dengan pengurus DPW. Dia menegaskan tidak ada persaingan antara dirinya dengan Ahmad Syaikhu untuk menjadi cawagub mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Tidak ada persaingan. Siapapun yang jadi tidak masalah," sebutnya.

Sebelumnya, FBR tetap menolak cawagub dari PKS. FBR menyatakan akan meminta warga Betawi tak memilih PKS jika tetap memaksakan dua kadernya jadi cawagub.

Sekretaris FBR Koordinator Wilayah Jakarta Selatan, Tri Ariadi, mengatakan Ketua Umum FBR sudah mengantongi nama cawagub yang diinginkan. Namun, Tri mengatakan tak tahu-menahu soal nama tersebut.

"Mungkin untuk selatan sendiri belum bisa mengasih jawaban, soalnya ini keputusan tetep ada di tangan ketum. Jadi apa-apa yang kita uraikan musti harus sepengetahuan ketum. Jadi tetep kalau untuk wakilnya nanti tetep pusat yang akan memberitahukan posisinya," kata Tri di Kopi Politik, Jl Pakubuwono VI, Kebayoran Baru, Jaksel, Sabtu (2/).

"Kalau dari FBR belum ada nama. Tapi kalau dari ketum sudah ada. Kalau untuk dibocorin mungkin mendekati masa pemilihan," sambungnya

Dia mengatakan alasan kriteria dari cawagub yang diinginkan FBR yakni sosok yang peduli dengan warga Betawi. Tri mengatakan FBR tak mempersoalkan asal usul suku cawagub tersebut.

"Konkretnya ya lebih paham gitu loh, lebih paham tentang masyarakat Betawi itu seperti apa. Jadi kalau cuma sekedar pilihan dari partai, kemungkinan juga nggak bisa jadi patokan juga. Jadi dia juga harus dari kalangan bawah sendiri, dia tahu juga gimana kita, kebudayaan kita seperti apa, nah itu yang nanti jadi pilihan kita bang," ucapnya.












https://news.detik.com/berita/d-4451...a-diselesaikan