londo.046Avatar border
TS
londo.046
Anda Punya Kendaraan? Bersyukurlah!


Pernah tidak anda mengeluh soal kendaraan yang anda punya? Misalkan anda punya motor jadul, bukan motor kekinian. Jika pernah, hentikan dan mulailah bersyukur. Jika anda ingin merasakan nikmatnya bersyukur, cobalah anda jual motor anda, dan nikmati mobilitas tanpa kendaraan pribadi yang anda punya. Bagaimana rasanya? Bagaimana ribetnya? Kan masih ada angkot, masih ada ojpl dan takol. Berapa cost yang anda keluarkan untuk itu? Besar mana dengan cost motor jadul yang anda punya.



Saya pernah punya pengalaman saat jaman susah di mana harus menggadai motor satu-satunya untuk modal usaha. Padahal, kerjaan saat itu membutuhkan mobilitas yang tinggi. Apa yang saya rasakan? Bisa tetap bekerja dan beraktivitas memang. Masih ada bus kota, masih ada dua kaki yang sehat, tapi harus saya akui, mobilitas saya tidak se-optimal saat masih ada kendaraan pribadi.

Bukan hanya soal cost membengkak karena harus turun naik kendaraan umum, tapi juga fisik terkuras karena harus jalan kaki. Tidak semua daerah dilewati kendaraan umum, padahal kastamer ada di daerah yang agak nyepitmacam itu. Mengabaikan mereka, jelas bukan ide bagus. Menunda sampai punya kendaraan untuk menemui mereka, juga ide buruk. Persaingan menuntut semua serba cepat dan tepat. Meleng dikit, disikat orang.



Makanya, kadang saya suka geleng-geleng kepala jika menemui orang yang sudah punya kendaraan pribadi, tapi masih suka mengeluh. Yang dia bilang jeleklah, ketinggalan jaman lah. Hey, sekali-kali lihatlah mereka yang kemana-mana harus berjalan kaki karena tidak ada kendaraan. Meski kendaraan mu jadul, kuno ketinggalan jaman, tapi dia bisa membantu semua aktivitas mu. Asal sehat dan terawat dengan baik, bisa jalan, kan cukup.

Coba direnungkan apa tujuan utama punya kendaraan? Membantu mobilitas perpindahan tempat kan? Jika isi kantong belum mencukupi, fungsi dasar ini saja yang dipenuhi. Soal gaya, nanti jika usaha keras mu berbuah hasil. Sialahkan nyari kendaraan buat gaya. Untuk sekarang, terimalah apa yang ada.



Kadang-kadang nikmat dan bahagia kecil macam punya kendaraan,sering kita abaikan. Bener atau betul? Kok bisa begitu? Karena parameter bahagia yang ada dalam diri kita, itu orang lain, bukan diri kita sendiri. Itu baru nikmat kebendaan. Bagaimana dengan nikmat dari Tuhan. Misalnya soal kentut. Pernah mikir, rasanya tidak bisa kentut satu minggu? Lain waktu kita bahas. Tetaplah bersyukur, agar tetap menjadi manusia. Salam Damai.


Merdeka!

Sumber Gambar sini, sini, sini, sini
17
6.6K
74
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan