- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Iba ke Prabowo soal Rp 11 Ribu T Duit WNI di LN, Tsamara PSI: Pemahamannya Minim


TS
sandiuntot
Iba ke Prabowo soal Rp 11 Ribu T Duit WNI di LN, Tsamara PSI: Pemahamannya Minim

Tsamara Amany (Usman Hadi/detikcom)
Detikcom, Jakarta - Capres Prabowo Subianto menyebut ada lebih dari Rp 11 ribu triliun uang WNI berada di luar negeri. Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Tsamara Amany, mengaku heran terhadap sikap Prabowo.
"Pak Prabowo ini suka sekali menggunakan narasi 'nasionalis-patriot', padahal pemahaman beliau soal ini sangat minim. Beliau mungkin lebih suka retorika seperti ini karena memang beliau tidak paham masalah, tidak pengalaman, dan tidak punya tawaran kebijakan," kata Tsamara, Rabu (27/2/2019).
"Yang dimaksud kekayaan di luar apa? Kekayaan yang dibawa lari? Jika begitu, Pak Jokowi sudah tanda tangani kerja sama dengan pemerintah Swiss untuk mengejar praktik pencucian uang di luar negeri," ucap dia.
Baca juga: Prabowo: Uang WNI di Luar Negeri Lebih dari Rp 11.000 Triliun
Tsamara mengaku heran jika yang dimaksud Prabowo ialah investasi WNI di luar negeri ketimbang di dalam negeri. Menurutnya, Jokowi kini sedang mencoba menarik pengusaha untuk berinvestasi di RI.
"Jika yang dimaksud adalah orang Indonesia lebih suka berinvestasi di luar negeri dibanding Indonesia, justru Pak Jokowi kini sedang membangun sarana agar banyak pengusaha yang berinvestasi, seperti reformasi birokrasi, kemudahan berusaha, dan pembangunan infrastruktur," kata Tsamara.
Baca juga: Soal Uang WNI Rp 11.000 T, BPN: Maksud Pak Prabowo Mungkin Potensi
Akhir kata, Tsamara menyayangkan pernyataan Prabowo soal uang WNI lebih dari Rp 11 T di luar negeri. "Hal-hal seperti ini Pak Prabowo tak paham sayangnya," sesal dia.
"Menurut saya pernyataan beliau sering kontra produktif. Contoh soal, beliau sering memposisikan diri sebagai pembela rakyat, tetapi keberatan ketika negara hadir memberikan sertifikat tanah untuk rakyat. Takut tanah negara akan habis untuk rakyat, sementara kita semua tahu bahwa beliau menguasai ratusan hektar tanah negara untuk dikelola," tutup politikus PSI ini.
Sebelumnya diberitakan, Prabowo menyebut uang WNI yang tersimpan di luar negeri jumlahnya sangat besar. Menteri di kabinet kerja era Presiden Joko Widodo, disebut Prabowo, juga mengakui kekayaan warga Indonesia justru banyak berada di luar negeri.
"Ini diakui oleh menteri-menteri dalam kabinet pemerintah ini. Pemerintah yang sekarang berkuasa mengakui bahwa lebih banyak uang... uang milik warga negara Indonesia lebih banyak berada di luar daripada di Indonesia," tuturnya.
"Uang warga negara Indonesia di luar negeri jumlahnya lebih dari Rp 11 ribu triliun. Jumlah uang di bank-bank di seluruh bank di dalam negeri Rp 5.400 triliun. Berarti dua kali kekayaan Indonesia berada di luar Indonesia, tidak berada di negeri Indonesia," lanjutnya.
================
Capres tolol, bisa-bisanya dibodohin neng tsamara
praboker kolot,kudet dan gagap teknologi
Sebelum tax amnesty
Septian Deny
05 Apr 2016, 16:29 WIB
Liputan6.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro bicara dalam konteks program pengampunan pajak (Tax Amnesty) yang akan dijalankan pemerintah. Ia mengatakan praktik penyimpanan uang di luar negeri yang dilakukan warga negara Indonesia sudah berlangsung sejak lama.
Sementara jika bicara potensi uang orang Indonesia yang disimpan di negara negara lain dinilai sangat besar, bahkan lebih besar dari gross domestic product (GDP) Indonesia.
"Saya bicara potensinya, melihat potensinya seperti itu. Tadi kan sempat disebut bahwa GDP kita Rp 11 ribu triliun, tepatnya Rp 11.400 triliun. Nah dari perhitungan kasar kami, potensinya uang Indonesia di luar negeri, maka saya sebut lebih besar dari GDP kita, jadi lebih dari Rp 11.400 triliun (setara US$ 876 miliar dengan kurs Rp 13.000 per dolar AS)," ungkap dia.
Angka sebesar itu, lanjut Bambang, lantaran praktik semacam ini telah dilakukan sejak puluhan tahun lalu. Sehingga jumlah uang maupun aset (berupa saham, tanah, perusahaan, hotel dan sebagainya) yang berada di negara-negara tax heaven itu pun terus bertambah.
"Ini uang-uang lama. Nggak semuanya baru masuk dua tiga tahun yang lalu, ini bahkan sejak tahun 1970, ini kita batasi aja 20 tahun terakhir 1995 sampai 2015. Nah dari data-data tersebut, kita bisa lihat ada nama-nama lama, dan juga uangnya juga uang lama. Dan satu lagi, kita perlu ingat bahwa rupiah itu juga sudah terdepresiasi. Jadi waktu dia nyimpan masih dalam mata yang high curency-lah, rupiah pernah Rp 2.000 per US$, pasti secara rupiah dia pasti besar, jadi itulah bicara potensi," dia memungkasi. (Dny/Nrm)
=======
Setelah tax amnesty
KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, meski program tax amnesty sudah dijalankan, masih banyak harta warga negara Indonesia (WNI) yang belum mengungkapkan hartanya di luar negeri.
Pernyataan itu ia ungkapkan saat dipanggil Komisi XI DPR untuk memberikan penjelaskan di balik alasan penerbitan Perppu Nomer 1 Tahun 2017 tentang Akses Informasi Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan.
"Masih ada kemampuan wajib pajak untuk sembunyikan harta karena belum ada AEoI (Automatic Exchange of Information/ pertukaran data informasi secara otomatis)," kata Sri Mulyani di Jakarta, Senin (29/5/2017).
Dari studi McKinsey, terdapat 250 miliar dollar AS atau Rp 3.250 triliun kekayaan konglomerat Indonesia di luar negeri.
Dari angka itu, terdapat Rp 2.600 triliun yang disimpan di Singapura yang berupa deposito, modal, dan fixed income.
Sementara itu kata Sri Mulyani, jumlah deklarasi aset luar negeri dan repatriasi yang diungkap melalui program tax amanesty hanya Rp 1.183 triliun. Artinya, masih ada Rp 2.067 triliun harta WNI yang belum dilaporkan kepada negara.
"Gap tersebut menunjukkan ketimpangan besar, kemampuan otoritas pajak untuk memajaki, dan masih adanya kemampuan wajib pajak untuk sembunyikan harta," kata Sri Mulyani.
Diubah oleh sandiuntot 27-02-2019 21:22


tien212700 memberi reputasi
3
4.1K
50


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan