Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin kembali mengungkapkan alasannya mau dipinang Jokowi. Menurutnya hal itu penghargaan bagi Nahdlatul Ulama (NU). Karena itu kader wajib mendukungnya.

"Kenapa mau? Ini penghargaan Nahdlatul Ulama. Bagi kader yang tidak mendukung yang jadi calon, maka innalilahi. Ada kadernya yang jadi calon kok dukung orang lain," katanya di acara Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Ponpes Miftahul Huda Al Azhar, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (27/2/2019).

Sebelum mengatakan itu, Ma'ruf mengaku ditugaskan Kiai Said Aqil untuk jadi wakil Presiden. "Kenapa mau? Karena didorong kiai dalam rangka menjaga negara, melaksanakan tanggung jawab kita. NU tidak hanya berusaha secara kurtural, tapi siap juga mewakafkan kadernya," katanya.

Menjadi cawapres, Ma'ruf mengaku tidak mudah. Ia mengibaratkan seperti sopir taksi kejar setoran. "Bahkan dijuluki jarum super, jarang di rumah suka pergi," selorohnya.

Di hadapan alim ulama, lebih lanjut Ma'ruf berbicara tentang tantangan revolusi industri 4.0. Ia mengajak NU untuk memanfaatkannya dengan mulai menjadi unicorn ke depan di Indonesia.

"Unicorn itu perusahaan digital dengan nilai triliunan, seperti Bukalapak, Tokopedia, Traveloka. Hanya menggunakan internet, infrastrukturnya sudah ada. Maka itu kita manfaatkan. NU harus mulai jangan ketinggalan," ujarnya.

Menurut Ma'ruf, dengan diluncurkannya program Pemerintah 1.000 Balai Latihan Kerja (BLK) di Pondok Pesantren, menjadi awal untuk mewujudkan NU menjadi unicorn Indonesia.

"Bisa dengan NU Cash atau NU connect. Nanti bisa bertukar informasi bagaimana memanfaatkan potensi yang ada. Dengan itu NU bisa jadi unicorn ke depan," kata Ma'ruf.

Menurut Ma'ruf, NU harus paham dengan gerakan perbaikan. Sebagai persiapan dan bisa bersaing dan berkompetisi, maka akan dipersiapkan sumberdaya yang berkualitas.

"Sekarang bagaimana me-NU-kan dunia. Menghadapi 100 tahun kedua ini tidak hanya NU dikenal dunia, tapi me-NU-kan dunia. Dengan cara membangun gerakan efektif, membangun organisasi efektif dan efisien, mengemban ke NU an masa depan," tandasnya.

https://news.detik.com/berita-jawa-b...913.1541780864

YANG GA DUKUNG BISA MOKAT