INFONAWACITA.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkapkan jika elektrifikasi selama pemerintahan Jokowi tumbuh hingga 15 persen. Bahkan angkanya melebihi dari target awal. “Sesuai dengan arahan Bapak Presiden bahwa kelistrikan harus dipercepat dan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi. Berbagai upaya sudah dilakukan sampai dengan akhir tahun lalu, rasio elektrifikasi telah mencapai 98,3% atau naik 15% sejak Bapak bertugas sebagai Presiden,” ujar Jonan saat meresmikan PLTU Cilacap Ekspansi 1 x 660 MW pada Senin (25/2/2019) seperti termuat dalam keterangan resmi. Jonan menambahkan, selain mempercepat proyek-proyek kelistrikan, Presiden juga meminta agar rasio elektrifikasi ditingkatkan menjadi 99,9% pada akhir tahun 2019.
“Sesuai arahan Bapak Presiden, kita harus mengejar rasio eletrifikasi nasional di akhir tahun 2019 ini menjadi sekitar 99,9%. Ini sebenarnya jauh lebih tinggi dari pada target semula yang kita jalankan bersama diakhir tahun 2014 yaitu, 97,5%, kita sudah berusaha mempercepat paling kurang 1 sampai 2 tahun kedepan,” kata Jonan. PLTU Cilacap Ekspansi 1 x 660 MW ini merupakan salah satu proyek strategis di Provinsi Jawa Tengah, yang merupakan bagian dari 2.000 MW pertama yang beroperasi. Selanjutnya, yang saat ini dalam tahap commissioning dan diharapkan akan selesai bulan September tahun ini, yaitu sebesar 1 x 1.000 MW. Proyek PLTU Cilacap Ekspansi dikembangkan oleh anak perusahaan PLN, yakni PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) dengan saham sebesar 49% dan juga dikembangkan oleh PT Sumber Segara Primadaya (S2P) dengan saham 51%. “Investasi yang diperlukan untuk pengembangan PLTU ini hampir mencapai USD 900 juta dan menggunakan teknologi Super-Critical Boiler dan dapat menyerap tenaga kerja hingga 800 orang pada saat masa beroperasinya, pada saat pembangunan mungkin jumlahnya 4.000 an,” ujar Jonan. Dengan tambahan 660 MW untuk sistem Jawa Bali ini, diperkirakan PLN bisa melayani tambahan pelanggan baru hingga 682.000 pelanggan rumah tangga.