- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Soal Malaysia Gratiskan Jalan Tol, Begini Respons Menteri Darmin


TS
User telah dihapus
Soal Malaysia Gratiskan Jalan Tol, Begini Respons Menteri Darmin
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution ikut menanggapi keputusan otoritas Malaysia yang menggratiskan sejumlah ruas jalan tol. Menurut Darmin, kebijakan mengenai jalan tol di Malaysia dengan di Indonesia berbeda.

Darmin meminta agar publik tak membandingkan kebijakan otoritas Malaysia dengan Indonesia. "Jangan dibandingkan, dong," kata Darmin singkat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Senin 25 Februari 2019. Darmin enggan berkomentar banyak khususnya mengenai kemungkinan pemerintah Indonesia mengikuti langkah otoritas Malaysia terkait tarif tol tersebut.
Sebelumnya ramai diperbincangkan oleh warga net mengenai wacana pemerintah Malaysia yang bakal menggratiskan biaya tol di sejumlah ruas. Beberapa media nasional bahkan menulis mengenai kemungkinan pemerintah bakal mengikuti jejak pemerintah Malaysia untuk menggratiskan biaya tol itu.
Adapun seperti diberitakan beberapa media di Malaysia, Pemerintah Malaysia dikabarkan tengah berunding dengan perusahaan infrastruktur Gamuda untuk mengambil alih empat jalan tol di Lembah Klang. Selain mengambil alih, otoritas Malaysia juga berencana mengurangi biaya tol hingga menghapuskan tarif jalan tol.
Sejumlah pihak menilai langkah ini sebagai langkah politik untuk menenangkan pemilih yang tidak puas. Para pendorong kebijakan ini juga menyatakan bahwa pemerintah baru telah gagal untuk mengurangi biaya hidup dan memenuhi beberapa janji kampanyenya, termasuk menghapuskan tarif jalan tol.
"Pakatan Harapan telah berjanji dalam manifesto pemilihannya untuk mengambil langkah-langkah untuk memperoleh konsesi jalan tol dan menghapuskan tarif tol secara bertahap," kata Kantor Perdana Menteri, dikutip dari Straits Times, 25 Februari 2019.
Sementara itu, jalan tol yang akan diambil alih adalah Lebuhraya Damansara Puchong, Sistem Penyuraian Trafik KL Barat, Lebuhraya Shah Alam dan terowongan SMART di pusat kota Kuala Lumpur. Kendati gratis, para pengguna kendaraan harus membayar "biaya kemacetan" yang setara dengan biaya tol yang ada selama enam jam puncak sehari.
Antara pukul 11 malam sampai 5 pagi, penumpang boleh melewati tol secara gratis. Pada waktu jam sibuk lainnya, penumpang akan membayar potongan harga hingga 30 persen dari tarif tol yang ada.
https://www.msn.com/id-id/ekonomi/bi...cid=spartanntp
Darmin meminta agar publik tak membandingkan kebijakan otoritas Malaysia dengan Indonesia. "Jangan dibandingkan, dong," kata Darmin singkat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Senin 25 Februari 2019. Darmin enggan berkomentar banyak khususnya mengenai kemungkinan pemerintah Indonesia mengikuti langkah otoritas Malaysia terkait tarif tol tersebut.
Sebelumnya ramai diperbincangkan oleh warga net mengenai wacana pemerintah Malaysia yang bakal menggratiskan biaya tol di sejumlah ruas. Beberapa media nasional bahkan menulis mengenai kemungkinan pemerintah bakal mengikuti jejak pemerintah Malaysia untuk menggratiskan biaya tol itu.
Adapun seperti diberitakan beberapa media di Malaysia, Pemerintah Malaysia dikabarkan tengah berunding dengan perusahaan infrastruktur Gamuda untuk mengambil alih empat jalan tol di Lembah Klang. Selain mengambil alih, otoritas Malaysia juga berencana mengurangi biaya tol hingga menghapuskan tarif jalan tol.
Sejumlah pihak menilai langkah ini sebagai langkah politik untuk menenangkan pemilih yang tidak puas. Para pendorong kebijakan ini juga menyatakan bahwa pemerintah baru telah gagal untuk mengurangi biaya hidup dan memenuhi beberapa janji kampanyenya, termasuk menghapuskan tarif jalan tol.
"Pakatan Harapan telah berjanji dalam manifesto pemilihannya untuk mengambil langkah-langkah untuk memperoleh konsesi jalan tol dan menghapuskan tarif tol secara bertahap," kata Kantor Perdana Menteri, dikutip dari Straits Times, 25 Februari 2019.
Sementara itu, jalan tol yang akan diambil alih adalah Lebuhraya Damansara Puchong, Sistem Penyuraian Trafik KL Barat, Lebuhraya Shah Alam dan terowongan SMART di pusat kota Kuala Lumpur. Kendati gratis, para pengguna kendaraan harus membayar "biaya kemacetan" yang setara dengan biaya tol yang ada selama enam jam puncak sehari.
Antara pukul 11 malam sampai 5 pagi, penumpang boleh melewati tol secara gratis. Pada waktu jam sibuk lainnya, penumpang akan membayar potongan harga hingga 30 persen dari tarif tol yang ada.
https://www.msn.com/id-id/ekonomi/bi...cid=spartanntp


tien212700 memberi reputasi
1
3.1K
29


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan