- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bicara Soal Keselamatan Kerja? Itu Hanya Teori Saja


TS
skydavee
Bicara Soal Keselamatan Kerja? Itu Hanya Teori Saja

Jika ada orang luarnegeri yang mencibir negara sebesar Indonesia dengan jutaan penduduknya, namun tak pernah berjaya di pentas sepakbola dunia, itu sah-sah saja. Demikian faktanya. Pun seandainya ada makhluk dari planet Namex yang nyinyir bahwa sistem birokrasi Indonesia kerap bikin pusing investor, itupun (masih) fakta.
Akan tetapi, mereka lupa jika orang Indonesia terkenal dengan kenekatannya dan cenderung menari seolah mengejek malaikat pencabut nyawa. Dan fakta ini, saya abadikan melalui ponsel yang nggak jadul-jadul amat.
Mari, kita ulas kenekatan macam apa yang, jika kita sedikit jeli, akan kita banyak temukan disekililing. Bahkan, kemungkinan tak jauh dari tempat kita biasa cangkruk di warung angkringan.
***
Alat Keselamatan yang Terabaikan

Perhatikan, bahkan helm pengaman tidak mereka gunakan/dok.pribadi
Perusahaan, baik dalam skala kecil maupun besar, memiliki tanggungjawab untuk menciptakan proses kerja yang efektif sekaligus menjamin keselamatan para pekerjanya. Terutama untuk proyek-proyek yang menggunakan alat berat sebagai penunjang kinerja pekerja.
Seperti dikutip dari Kompasiana, Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pada pasal 35 ayat 3 menyebutkan bahwa pemberi kerja (dalam hal ini perusahaan) dalam mempekerjakan tenaga kerja wajib memberikan perlindungan yang mencakup kesejahteraan, keselamatan, dan kesehatan, baik mental maupun fisik tenaga kerja.
Dan pada pasal 86 ayat 2 disebutkan bahwa untuk melindungi keselamatan pekerja tersebut bertujuan untuk mewujudkan produktivitas yang optimal, diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja yang kemudian dikenal dengan K3.
Dengan demikian, keseluruhan pekerja wajib mendapatkan sosialisasi terkait apa yang seharusnya dilakukan terkait keselamatan kerja. Meski hal ini seharusnya, secara insting bisa dirasakan.
Sebagai misal, ketika harus bekerja diatas gedung lantai yang tinggi, tanpa harus menunggu supervisor mencak-mencak, maka helm pengaman jelas salah satu instrumen yang wajib dikenakan.
Faktanya, dari beberapa kasus yang sering saya temui, bahkan mungkin anda juga, tak jarang para pekerja dengan tanpa takut, tidak mengenakan pengamanan apapun, tatkala bekerja dilokasi dengan ketinggian diatas 5 meter.
Bahkan, saya juga menemukan pekerja yang notabene "mewakili" sebuah institusi pemerintah, justru abai terhadap keselamatan dirinya sendiri. Padahal, paradigma tak baik ini, bisa menampar pemerintah sebagai pihak yang seharusnya menertibkan pegawai dilingkungannya. Bagaimana bisa mengharapkan pihak lain patuh terhadap peraturan, sedangkan di sisi pemerintah sendiri acuh dengan peraturan itu sendiri?
***
Konsisten diatas Inkonsistensi

dok.pribadi
Beberapa tahun yang silam, sebagai pekerja lapangan yang kerap bersingunggan dengan tiang-tiang tinggi, saya dan beberapa rekan-rekan pekerja, diwajibkan mengikuti sosialisasi mengenai K3. Tujuannya sangat bagus. Mengenalkan beberapa dampak dari abai-nya pekerja terhadap keselamatan dalam bekerja. Dengan diadakan seminar tersebut (biaya mahal), diharapkan bisa mengurangi tingginya tingkat kecelakaan pekerja.
Bahkan slogan yang diusung sebagai tema seminar sangat muluk. Bayangkan, mereka menyebutnya dengan slogan "zero accident". Itu artinya, tidak mentolerir kesalahan sekecil apapun, yang kelak bisa berdampak pada keselamatan para pekerja.
Namun apakah seminar atau sosialisasi demikian cukup ampuh lantas ditaati oleh perusahaan beserta para pekerjanya? Bila masih ditemui pekerja yang cuek dengan keselamatannya sendiri, atau sering menemukan seperti apa yang saya lihat, jawabannya sudah jelas.

Nah, tiru bapak ini dong. Pake helm pengaman yach?/dok.pribadi
Padahal, kita amat paham jika kecelakaan bisa saja menimpa siapapun. Jika dengan menggunakan alat pengaman saja masih belum bisa menyelamatkan jiwa seseorang, konon lagi menantangnya tanpa menggunakan apa-apa.
Ingat, keluarga dirumah menanti. Jangan pertaruhkan nyawa karena kebiasaan buruk menyepelekan alat pengaman dalam bekerja.
©Skydavee 2019
Referensi: Kompasiana
0
439
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan