Original Posted By ekadp►

Dari pengalaman usaha ginian itu agak susah. dan nggak stabil.

Pertama yang namanya joinan sama orang itu ribey. misalnya ada 3 co-founder + 1 programmer (juga sebagai co-founder). maka ada 4 orang yang harus saling mengelola ego. kenapa, soalnya usaha joinan itu rentan konflik ego. misalnya satu orang tidak bertanggung jawab dengan baik. satu orang mau enaknya saja, satu orang mau keuntungan terbesar, satu orang lainnya bossy alias suka ngatur-ngatur. adanya konflik ego antar co-founder.

kedua masalah lebih dari satu nahkoda dalam kapal. kalau usaha sendiri, intruksi ke bawahan jelas dan gak rancu. kalau ada 4 orang pemimpin di satu perusahaan maka nanti intruksi ke bawahan jadi rancu kalau si a ngintruksikan begini, si b begitu, dsbnya.

ketika ada saling konflik ego dan masalah lebih dari satu nahkoda itu maka usaha terancam tutup. dan ini sudah berkali-kali terjadi di usaha-usaha kenalan saya yang saya amati. beberapa malah curhat ke saya karena usaha joinannya tutup.

lalu soal usaha yang baru mau dirintis, harus ada kejelasan mau buat apa, marketing bagaimana, sistem yang dibangun seperti apa, sop seperti apa, klien dari mana saja, sudah punya klien berapa saja, profit berapa. dan semua ini harus jelas lebih dulu. kalau ga jelas maka programmer yang mau ikut akan merasa belum tentu profit dan belum tentu prospek. maka mereka ga akan mau model keuntungan bagi hasil, mereka maunya gaji tetap yang jelas.

waktu saya mencari usaha dulu, saya menyediakan gaji pegawai sampai 1 tahun ke depan lho. jadi dana buat gaji pegawai sampai 1 tahun ke depan sudah ada sejak awal, baru cari pegawai. sehingga ada jaminan pegawai akan selalu terima gaji tetap. lalu dibuat sistem pembayaran tetap, misalnya setiap akhir minggu, atau tiap tanggal 31 atau 30. dan pembayaran ini tidak pernah terlambat dibayar selalu tepat waktu. dan ngomong jujur, usaha yang benar ada baiknya seperti ini. jadi sudah ada dana dulu.

contoh lagi kalau misalnya mau sewa ruko, maka di anggaran sudah harus ada duitnya buat sewa ruko, renovasi, listrik air, dsb dari awal. bahkan dana cadangan kalau ada apa-apa harus sudah siap sebelum usaha dimulai. dan sekali lagi usaha yang benar ada baiknya seperti ini.

contoh lagi usaha yang benar ada baiknya sudah punya dana marketing sampai 6 bulan ke depan. ini perlu sedia sejak awal.

mengapa? salah satu alasannya adalah menghindari tambal sulam, kalau dana saja ga jelas dari awal, maka yang ada adalah tambal sulam ketika operasional sudah berjalan.

kedua masalah psikologis. kalau dana ga cukup, co-founder akan mengalami psikis selalu dikejar-kejar dan ini mengganggu produktifitas.

ketika dana semua ini tersedia, kita ga akan bilang akan dibayar kalau sudah untung. kita akan bilang, sebagian gaji kamu akan aku bayar dari dana yang sudah tersedia, sebagian lagi dlama bentuk saham. dan porsi gaji tetap sebaiknya mayoritas, misalnya 90% bersifat gaji tetap baru 10% bersifat saham.

kemudian soal prospek karir. yang namanya usaha joinan itu rentan bubar, apalagi kalau startup. kalau bubar lalu pengalaman kerja si programmer nanti dikemanakan dong? mending kerja di perusahaan besar yang sudah jelas prospek karirnya.

dari sinilah jelas kenapa banyak yang ga mau kerja di startup.