Hobi motoran kadang butuh sesuatu yang gereget dan perkembangan kemauan saat itu. Berhubung ana suka turing dan punyanya motor matik, ya sudah dinikmati saja. Seenggaknya sudah pernah merasakan panjangnya jalanan sepi, sawit, tebu dan pepohonan jalur Sumatera.

Terkesan maksain sih, karena motor yang dipake Vario 125 tahun 2014. Tapi biarlah yang penting gak maksain banget dan tujuannya tercapai, yaitu menikmati derunya mesin dan pemandangan sepanjang jalan.

Gak bisa diboongin kalo mau make motor yang mumpuni untuk turing, misalnya Kawasaki Versys 250 atau Honda CRF250Rally, Benelli bahkan yang lebih hemat Viar Vortex 250.




Vario dikeluarin dimasukinlah Kymco Metica 125 LX tahun 2005. Ya ternyata resiko terberat miliki motor lawas dan gak terkenal adalah ketidakpercayaan dari orang yang kita sayangi.

Kuncinya adalah mengabaikan semua ucapan yang masuk dan membiarkan diri waras dengan banyak2in info dari pengguna merek motor Kymco melalui media sosial.



Diluar harapan, maunya waras malah dimasukin ke dalem keluarga "gak waras" sama komunitas pengguna yang ada. Bahkan saat test ride Metica sempet ditanya sama yang menjual, "om kenapa mau gak waras?" hmmm, aneh.

Tapi semua membuahkan hasil, Metica lebih memuaskan dari Vario yang sama mengusung mesin 125cc dengan waktu tempuh Depok-Karawang hanya 2 jam. Karena pake Vario waktu yang ditempuh 2 jam setengah. Kecuali waktu itu pernah 1 jam setengah, tapi jam 3 subuh.