Kelahiran seorang bayi di negara Brazil bikin heboh karena merupakan salah satu kelahiran yang langka. Bayinya sempurna, tapi saat dilahirkan bayi masih terbungkus oleh kantung ketuban utuh. Bahkan, kantung itu nggak pecah sehingga bayi masih berenang di dalam cairan ketuban. 






Menurut The Asian Parent, kelahiran dengan kantung ketuban utuh hanya terjadi sekali dalam 90.000 kelahiran.


Nggak ada masalah kesehatan setelah bayi yang diberi nama Noah itu dilahirkan meski cairan ketubannya masih ada. Yang jelas, fotografer kelahiran @janabrasilfotografia sangat beruntung karena bisa mengabadikannya. 


Lihat yuk foto-fotonya!

1. Kalau di Indonesia, kelahiran bayi yang masih diselimuti kantung dan air ketuban utuh biasanya dikenal dengan istilah ‘bayi bungkus’



2. Dalam istilah medis, ini disebut dengan kelahiran ‘en caul‘. Biasanya bayi seperti ini dilahirkan melalui proses cesar tanpa ada pecah ketuban



3. Kelahiran seperti ini jarang sekali terjadi lo. Bahkan biasanya hanya ada 1 dari 90.000 kelahiran di dunia. Untungnya fenomena langka ini berhasil diabadikan



4. Setelah lahir, kantong ketuban bayi harus disobek pada bagian dekat hidung agar bayi bisa bernafas. Baru deh perlahan-lahan kantong ketuban dikelupas



5. Sampai saat ini, masih belum ada yang bisa menjelaskan kenapa hal ini bisa terjadi. Nggak semua dokter kandungan pernah menangani kasus begini lo



6. Untungnya kelahiran bayi yang masih terbungkus ketuban utuh begini nggak bahaya buat bayi dan ibunya. Bayi tetap lahir dengan kondisi sehat walafiat



Biasanya, kantung ketuban pecah yang bikin ibu hamil seperti ‘mengompol’ karena cairannya keluar. Saat itu, bayi harus segera dilahirkan. Namun pada kasus langka ini, dalam persalinan cesar, kantung ketuban masih utuh. Pisau bedah yang bisa ikut merobek kantung ketuban pun tidak mengenainya. Beruntungnya kejadian langka ini bisa diabadikan dengan baik~ sumber: kumparan

Baca Juga: 
- Perkembangan Tren Nama Bayi di Indonesia dari Waktu ke Waktu
- 22 Gambar Pertumbuhan Janin dalam Perut yang Menyentuh Kalbu