Welcome to My Thread

Penyu, apa yang terlintas di pikiran kalian kalo denger kata penyu? Ya, hewan laut yang rada mirip kura-kura, hewan ini ternyata terancam punah loh gan. Penyebabnya banyak gan, yaitu Perdagangan karapas atau cangkang, Perubahan Iklim, Perburuan, Hilangnya Habitat mereka akibat pembangunan sarana wisata di pantai, dan telur mereka bisa jadi makanan hewan lain, sekalinya menetas gabisa survive akibat suhu yang ekstrim, duh kasian ya gan

Cara melestarikan penyu juga banyak gan, banyak ternyata yang peduli sama kelangsungan hidup penyu ini gan salah satunya para peneliti dari Florida State University, mereka menggunakan Water Level Data Logger untuk mengidentifikasi daerah sarang penyu yang berisiko tinggi terhadap genangan air tanah.

Water Level Data Logger meningkatkan upaya pelestarian penyu dengan membantu para peneliti untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang berisiko tinggi terhadap genangan air tanah dan menggambarkan batas toleransi embrionik ketika peristiwa genangan terjadi.

Bayangin, Agan diturunin di pantai, disuruh tinggal di satu tempat selama dua bulan, dengan suhu tinggi, angin, hujan, dan pasang surut naik. Tidak memiliki perlindungan orang tua, yang ada cuman pasir setinggi 1 kaki di atas kepala Agan, dan cuma punya cangkang tipis untuk perlindungan. Inilah awal kehidupan penyu yang keras gan



Untuk berkembang dengan baik, embrio penyu membutuhkan kisaran kondisi inkubasi yang sempit. Yang paling penting di antaranya adalah jumlah kelembaban tidak cukup, embrio bisa mongering dan jika terlalu banyak mereka bisa tenggelam. Genangan air tanah akibat gelombang pasang atau badai yang parah merupakan ancaman serius bagi perkembangan penyu.

Di Gulf Coast Alabama, beberapa kelompok telah berkolaborasi untuk mendokumentasikan penyu penyu dan melindungi sarang mereka dari genangan dan ancaman lainnya. Kelompok-kelompok ini mencakup lebih dari 400 anggota, semua kelompok ilmu warga sukarela Share the Beach, staf Budidaya Ikan dan Margasatwa A.S. di Bon Secour National Wildlife Refuge (BSNWR), dan peneliti dari Florida State University Marine Turtle Research, Ecology, and Conservation Group (FSU MTRECG).

Dalam upaya meningkatkan keberhasilan penetasan, staf mengambil sarang yang diletakkan di dekat garis pasang air tinggi di hari sebelumnya dan memindahkannya lebih dekat ke dataran pasir yang lebih tinggi. Namun, ini hanya dapat dilakukan dalam waktu 12 jam setelah sarang diletakkan, karena jika terlalu lama memindahkan sarang dapat menyebabkan kematian embrio. Mengidentifikasi daerah yang berisiko genangan tinggi yang bisa merusak sarang penyu dan melacak bagaimana genangan bisa terjadi telah menjadi tugas untuk FSU MTRECG Ph.D. kandidat Matthew Ware dan asistennya Dr. Mariana Fuentes.

“Genangan tidak secara langsung mematikan, tetapi manajer penyu tidak tahu berapa lama embrio yang berkembang dapat 'menahan napas' atau bagaimana toleransi ini dapat berubah ketika embrio tumbuh. Upaya sebelumnya belum memberikan data yang tepat untuk menjawab pertanyaan ini, yang sangat penting untuk meningkatkan keputusan manajemen sarang,” kata Ware.



Pada musim panas tahun 2017, dengan bantuan sukarelawan Share the Beach dan staf BSNWR, Ware mengerahkan 10 Water Level Data Logger di lokasi percobaan di Semenanjung Fort Morgan. Tujuannya adalah untuk menguji apakah data logger akan bekerja lebih baik dari metode sebelumnya (perangkat pipa PVC) yang digunakan untuk mengukur genangan sarang penyu. Setelah pengujian, Ware menyimpulkan, “Meskipun dirancang untuk penggunaan di air, para Water Level Data Logger tampil mengagumkan ketika digunakan di pantai. Jeda pengambilan sampel yang dapat disesuaikan pengguna dan akurasi pengukuran sub-sentimeter memastikan bahwa data ketinggian air dapat dikumpulkan pada skala yang relevan secara biologis, terutama selama cuaca buruk ketika tidak aman bagi peneliti atau sukarelawan untuk berada di pantai. "

Perbandingan Water Level Data Logger dengan metode pengukuran genangan sebelumnya menunjukkan bahwa data logger lebih tepat dan memberi peneliti lingkup data yang lebih luas daripada yang sebelumnya tersedia. Rincian spesifik tentang perbandingan ini dapat ditemukan di Journal of Experimental Biology and Ecology. Mengikuti tes eksperimental awal yang sukses ini, Ware menyebarkan Water Level Data Logger di 11 sarang penyu tempayan. Meskipun tiga dari sarang ini tersapu oleh Badai Tropis Cindy, data logger di enam sarang yang tersisa mencatat peristiwa genangan air tanah. Untuk musim persarangan penyu 2018 mendatang, Ware berniat untuk menempatkan water level data logger di sebanyak sarang yang terdapat di sepanjang Semenanjung Fort Morgan untuk memberikan pengetahuan tentang tingkat toleransi genangan dari telur yang sedang berkembang.

Ketika memikirkan gambaran yang lebih besar, Ware mencatat, “Menggunakan Water Level Data Logger untuk mengukur genangan tidak lebih dari sekedar meningkatkan pengetahuan kita tentang biologi penyu. Menandai sarang penyu untuk perlindungan menarik banyak perhatian publik, dan pemasangan alat pemantauan cenderung menimbulkan banyak pertanyaan. Interaksi ini menawarkan peluang luar biasa untuk terlibat dalam diskusi tentang pelestarian laut dan masalah lingkungan lainnya dengan masyarakat umum. Water Level Data Logger telah menjadi alat yang berharga untuk menghubungkan studi ilmiah kami dengan minat publik dalam pelestarian. "

Oke gan itu aja dari ane, silahkan komentar dan nya jika thread ane bermanfaat

Terima Kasih