- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Polisi pinjam peralatan FBI untuk ungkap pembunuhan siswi SMK Bogor


TS
bayuceming
Polisi pinjam peralatan FBI untuk ungkap pembunuhan siswi SMK Bogor

Polda Jawa Barat akan meminjam peralatan dari lembaga federal Amerika Serikat (AS), Federal Bureau of Investigation (FBI). Peralatan itu bisa membantu upaya pengungkapan rekaman CCTV pembunuhan Andriana Yubelia Noven Cahya (18), siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Baranangsiang, Bogor, Jawa Barat.
"Iya, kami akan bekerja sama dengan FBI untuk minta bantuan dari digitalnya, dari teknologinya. Kami akan minta bantu," jelas Kepala Polda Jawa Barat Agung Budi Maryoto kepada Kompas.com, Selasa (19/2/2019).
Untuk meminta bantuan FBI, seperti dijelaskan Agung, pihaknya akan terlebih dahulu mengirim surat kepada Mabes Polri untuk meminta persetujuan. Setelah itu, bila disetujui, Mabes Polri akan mengirimkan surat permohonan kepada FBI.
Penyelidikan kasus pembunuhan ini memang cukup lambat. Padahal polisi sudah memeriksa beberapa saksi dan mengambil sidik jari.
“Sidik jari pada barang bukti yang ditemukan petugas saat melakukan olah TKP sudah keluar hasilnya," kata Kapolsek Bogor Timur, Komisaris Marsudi Widodo, ketika ditemui Kabar24, Rabu (20/2/2019).
Namun data sidik jari yang dikumpulkan dari lokasi pembunuhan tidak banyak membantu. Sebabnya, sidik jari tidak bisa dicocokkan dengan data dalam perekaman KTP Elektronik. Pencocokan hanya bisa dilakukan dengan data sidik jari yang diambil langsung secara konvensional.
Polisi sudah mengambil sidik jari sejumlah saksi yang dicurigai. Mereka adalah orang-orang yang dekat dengan Noven selama hidupnya. Namun, setelah dicocokkan, sidik jari mereka berbedadengan yang ditemukan pada barang bukti.
Barang bukti itu seperti pakaian dan tas milik korban, serta pisau badik yang digunakan untuk menikam Andriana. Saat ditemukan tewas, pisau itu masih menancap sedalam 22 sentimeter di dada siswi Kelas XII Jurusan Tata Busana SMK Baranangsiang tersebut.
Sebelumnya, polisi juga sempat memanggil S, mantan teman dekat korban, untuk dimintai keterangan. Hal tersebut didasari pada informasi dan foto yang beredar luas di media sosial mengenai hubungan S dan Noven.
S pun sempat memberikan komentar soal kabar tersebut di media sosial. Setelah menjalani pemeriksaan dengan berbagai bukti yang dibawanya sebagai alibi, tak ada dugaan yang bisa mengarah kepadanya.
Kini sudah satu bulan sejak pelajar itu tewas di gang kecil di belakang Masjid Raya, Jalan Riau, Baranangsiang, Bogor pada Selasa (8/1). Polisi mengakui penyelidikan berjalan lambat karena rekaman CCTV yang semula diandalkan ternyata berkualitas rendah dan keterangan para saksi juga kian menyulitkan polisi.
Kronologi kejadian
Berdasarkan rekaman kamera pengawas CCTV di sekitar lokasi, korban diketahui ditusuk oleh seorang lelaki berbaju biru dan bercelana jins. Pelaku awalnya berdiri di ujung gang tangga Masjid Raya Bogor tersebut dan bersandar ke dinding.
Lalu pelaku bergerak ke arah atas, di saat itu korban terlihat sedang menuruni tangga jalan menuju arah bawah ke Jl Riau. Pelaku lalu menghampiri korban yang mencoba menghindar ke sisi pinggir jalan arah tembok.
Setelah menusuk, pelaku terlihat mendorong korban hingga terjatuh, lalu kabur melarikan diri ke arah datangnya korban. Korban yang tadinya terduduk mencoba berdiri, lalu tumbang.
Sekitar pukul 16.00 WIB warga menemukan Andriana yang telah tersungkur. Gadis berkacamata itu kemudian dibawa ke rumah sakit, tapi nyawanya tak terselamatkan.
Noven telah dimakamkan di Cimuncang, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung pada Kamis (10/1). Keluarga besar SMK Baranangsiang Bogor bersama Bima pun melakukan tabur bunga di tempat Noven ditemukan meregang nyawa.
Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...iswi-smk-bogor


tien212700 memberi reputasi
1
2.6K
29


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan