Akan tetapi, nyatanya ada hal-hal yang membuat seorang warga asing terpaksa dipulangkan kembali ke negaranya atau dideportasi dari Indonesia. Sebagai salah satu negara hukum yang berdaulat, pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berhak untuk menerima dan mendeportasi orang asing yang berada di dalam wilayah NKRI.
 
Hukum internasional memberikan wewenang penuh kepada setiap negara berdaulat atas pendeportasian warga asing yang eksistensinya tidak memberikan manfaat terhadap negara yang dikunjunginya. Lalu, apa saja penyebab seorang warga asing akhirnya dideportasi dari Indonesia dan dipulangkan kembali ke negara asalnya?

Pertama, adalah karena warga asing yang telah menetap di Indonesia dan telah habis masa berlaku pada surat Izin Tinggal Terbatas (ITAS) yang dimilikinya tidak melakukan perpanjangan ke kantor imigrasi terkait. Perlu diketahui bahwa pengguna ITAS diizinkan tinggal di Indonesia sekurangnya selama 2 (dua) tahun, dan diwajibkan untuk melakukan perpanjangan ITAS apabila masa berlakunya sudah habis. Perpanjangan ITAS akan diberikan selama 2 (dua) tahun dengan maksimal lama tinggal di Indonesia adalah 6 (enam) tahun.

Untuk mengetahui apa itu ITAS agan dapat baca disini, apa itu Izin Tinggal Terbatas(ITAS).

Alasan kedua adalah karena warga asing yang masuk ke wilayah kekuasaan Republik Indonesia ketahuan menggunakan paspor palsu. Ini merupakan tindak pidana dengan ancaman kurungan paling lama 7 (tujuh) tahun penjara, sesuai dengan isi Pasal 266 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
 
Sementara berdasarkan isi Pasal 126 Huruf C Undang-Undang Keimigrasian, ancaman terhadap pelaku pembuatan paspor palsu adalah kurungan maksimal 5 (lima) tahun penjara dan denda maksimal sebesar Rp500 juta.

Selanjutnya adalah warga asing pemilik ITAS di Indonesia ternyata melakukan aktivitas yang tidak sesuai dengan izin tinggal yang dimilikinya. ITAS sendiri dibuat sesuai dengan alasan kunjungan warga asing ke Indonesia, apakah dengan tujuan bekerja, pernikahan pribadi, pernikahan kerabat atau anak, pensiun, berlibur, atau karena kelahiran anak di wilayah NKRI. Misalnya, alasan kunjungan adalah untuk berlibur, tetapi pemilik ITAS justru bekerja di Indonesia.

Agar bisa mengunjungi suatu negara, setidaknya Anda harus memiliki paspor dengan masa berlaku sekurangnya 6 (enam) bulan. Namun, beberapa negara memberlakukan aturan masa berlaku paspor minimal 12 (dua belas) bulan, seperti Australia, atau minimum 3 (tiga) bulan masa berlaku ketika meninggalkan wilayah Schengen melalui Belanda.

Selain paspor, warga asing yang ingin berkunjung ke Indonesia harus memiliki Visa Republik Indonesia. Seperti halnya ITAS, Visa juga terbagi berdasarkan maksud kedatangan warga asing ke Indonesia, yaitu Visa kunjungan, Visa Tinggal Terbatas (VITAS), Visa dinas, dan Visa diplomatik.