Tuhan, bolehkah aku marah kepada-Mu?

Dua tahun silam seorang teman dekat berkunjung ke rumah, namun tidak seperti kunjungan2 sebelumnya yg jika dia datang dengan raut wajah yg ceria. Hari itu tidak seperti biasanya dia datang dengan raut muka yg terlihat sedih penuh kekecewaan, masuk kamar langsung merebahkan diri di kasur sambil melamun menatap kosong langit2 di kamarku.

Karena penasaran aku pun berinisiatif bertanya tentang apa yg terjadi dengannya & sebagai teman dekat mungkin aku bisa memberi solusi buat dia.

A : Kenapa kau kawan?
T : Hmmh... (Menghela nafas) Hidup gw miris bgt bro
A : Haha... miris kenapa? Coba lo cerita mungkin gue bisa bantu
T : Bla bla bla

Mendengar ceritanya aku jadi ikut merasakan kesedihan temanku ini, dimana temanku ini mengalami musibah di saat yg bersamaan. Pertama, ibunda dia di kampung halamannya harus masuk & dirawat di rumah sakit karena penyakitnya, lalu karena keterbatasan dana akhirnya kuliah dia harus terhenti dulu dikarenakan biaya dia untuk kuliah dipakai untuk ibundanya berobat, sampai2 kendaraan yg dia punya untuk pulang pergi ke kampus terpaksa dijual & disaat itu pula pacarnya yg sudah 5 tahun bersama & berencana untuk menikah pergi meninggalkannya disaat keadaan temanku terpuruk.

Lama bercerita tak terasa adzan maghrib sudah berkumandang, lalu aku akhiri cerita temanku ini dengan mengajaknya untuk shalat berjamaah yg seperti biasa kita lakukan kalau dia datang ke rumahku, tapi tidak biasanya hari itu dia menolak.

A : Udah bro lo yg sabar ya, udah adzan nih mendingan kita shalat dulu
T : Lo aja duluan, gue lg malas ngapa-ngapain mau balik aja
A : Lah, kenapa?
(Sejenak temanku terdiam)
T : Bro, gue lagi marah sama Tuhan. Kenapa Tuhan ngasih cobaan yg berat ini ke gue, padahal gue tiap hari ibadah meskipun mungkin ibadah gue masih bolong2 tapi seenggaknya gue berusaha buat selalu ingat Dia & berdoa
A : Hush...!! Lo ngga boleh begitu bro, lo yg sabar
T : Kenapa? apa gue ngga boleh marah sama Tuhan? gue ngerasa Tuhan ngga adil, temen kosan gue yg sehari-harinya minum-minum, main wanita enjoy-enjoy aja tiap hari habisin duit. Kenapa gue yg pas-pasan begini dikasih cobaan yg berat kyk gini!!
A : Sabar bro, mending kita shalat & berdoa biar masalah lo cepet selesai
T : Enggak bro, gue mau balik aja ke kosan

Setelah temanku pamit, aku berpikir mungkin temanku merasa sangat putus asa sampai2 dia begitu. Sampai timbul pertanyaan dari hati, karena hal seperti itu pun memang aku alami, dimana dengan masih adanya doa2 ku yg belum dikabulkan Tuhan & masalah2 yg Tuhan kasih kepadaku. Ya Tuhan, bolehkah aku marah kepada-Mu?

Seminggu kemudian, aku dapat kabar kalau temanku pulang ke kampung halamannya, dia pamit padaku pulang kampung untuk menjaga ibundanya & membantu bapaknya disana yg hanya bekerja sebagai pegawai swasta. Aku cuma bisa berpesan supaya dia sabar & selalu berdoa sama Yang Maha Kuasa

- Rencana Tuhan itu indah -

Satu tahun aku tidak ada kabar dari temanku itu dikarenakan nomor dia yang sudah tidak bisa dihubungi. Namun, di tahun kedua tak disangka-sangka suatu hari temanku berkunjung ke rumah. Dia datang dengan wajah yg berseri-seri & sumringah sambil memelukku. Setelah cukup lama basa-basi, aku pun bertanya bagaimana kabar dia selama di kampung halaman & bagaimana kabar ibundanya.

Dia bercerita selama dikampung halaman pekerjaan dia hanya menjaga & merawat ibundanya, dia malas & tidak semangat melakukan apa2, setiap hari dia melakukan itu sampai suatu hari ibundanya heran kenapa dia tidak pernah shalat & berdoa lagi? Temanku menjawab kalau dia sedang marah pada Tuhan karena memberinya cobaan itu. Ibundanya yg waktu itu terbaring lemah sambil meneteskan air mata menasihati dia supaya dia jangan begitu, sampai temanku sadar akan perkataan sang ibu.

Ibu: Anakku kamu tidak boleh begitu, semua yg kamu miliki ini adalah milik Allah, Allah hanya sekedar menitipkan saja jadi apa hak kamu untuk marah kepada-Nya? sedangkan semua yg diambil darimu itu adalah milik-Nya.
T : Tapi kenapa Tuhan memberiku cobaan seperti ini?
Ibu : Tuhan ingin memuliakanmu Nak, Dia ingin mengangkat derajatmu dengan cobaan ini. Tuhan ingin tahu sampai dimana ketakwaanmu kepada-Nya, jika karena cobaan ini kamu marah pada-Nya maka kamu hanya termasuk orang yg hina Nak.
T : Tapi bu aku merasa Tuhan tidak adil terhadapku
(sambil tersenyum kecil ibunya berkata)
Ibu : Tuhan itu Maha Adil, Tuhan tahu apa yg terbaik buat hamba-hambanya. Kamu hanya perlu bersabar & berdoa

Temanku bercerita bahwa saat itu dia menangis mendengar nasihat ibunya. Sampai tiba suatu hari ada seorang tetangganya yg baru membuka usaha tekstile di kampungnya & temanku diajak bekerja oleh pemiliknya, dengan bekal ilmu bisnis yg temanku dapat di bangku kuliah meskipun belum selesai, temanku mampu berkontribusi membuat perusahaan tetangganya itu berkembang pesat & temanku diberi kepercayaan untuk mengelola cabang perusahaan oleh pemiliknya. Dari hasil kerja kerasnya itu temanku mampu untuk membayar hutang2 pinjaman yg dipakai untuk membiayai pengobatan ibundanya dulu, dia pun bisa mengumpulkan uang untuk kembali kuliah lagi tahun ini, makanya waktu itu dia datang bersilaturahmi ke rumahku sekalian untuk mengurus administrasi di kampus.
Tak lupa dia bercerita kalau di kampung dia punya sudah punya calon, orangnya cantik, putih, sholehah & berjilbab. Jika temanku sudah menyelesaikan kuliahnya yang tinggal 2 semester lagi dia berencana akan segera menikahinya.

Aku bahagia mendengar kisahnya itu, itulah rencana indah Tuhan untukmu kawan, Dia tahu apa yg terbaik untukmu, tidak mungkin Dia menyengsarakan hamba-hamba-Nya, selalu ada rahasia dibalik rahasia-Nya. Tuhan hanya perlu kamu menunggu dengan sabar sambil berusaha & berdoa