Jakarta - PSSI akan mengadakan Kongres Luar Biasa yang nantinya berujung pada pemilihan ketua umum yang baru. Lalu, siapa saja calon PSSI-1 yang baru?

Pada rapat yang berlangsung di Kantor PSSI, Selasa (19/2) semalam, Komite Eksekutir (Exco) memutuskan akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Keputusan ini diketok palu tak lama setelah penetapan Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, sebagai tersangka kasus perusakan barang bukti terkait dugaan pengaturan skor.

Meski berstatus sebagai tersangka, pria yang akrab disapa Jokdri itu masih belum ditahan. Joko bahkan memimpin rapat Exco tersebut dan menghasilkan keputusan KLB.



Baca juga: PSSI Tiba-Tiba Rencanakan KLB, Apa Itu?


KLB yang akan digelar ini memiliki dua agenda, yakni membentuk perangkat Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP). Agenda kedua adalah penetapan tanggal kongres pemilihan kepengurusan baru.

Dengan demikian, maka ada peluang besar untuk memilih ketum baru lebih cepet ketimbang yang seharusnya pada 2020. Sebab, Ketum yang lama, Edy Rahmayadi, sudah mengundurkan diri.

Lagi-lagi pertanyaan lawas muncul, siapa kira-kira yang bisa diangkat sebagai Ketum PSSI yang baru? Sudah lama publik sepakbola Indonesia mendambakan orang yang benar-benar mumpuni mengurus olahraga bal-balan di sini.

Selama ini ketum-ketum yang ada hanya manis di awal tapi lantas berakhir pahit. Tugas berat tentunya untuk 85 pemilik suara, yakni 34 Asosiasi Provinsi (Asprov), 18 klub Liga 1, 16 klub Liga 2, 16 klub Liga 3, dan 1 Asosiasi Futsal (FFI).

Sederet nama baru pun muncul untuk bisa menjadi suksesor Edy di kursi panas PSSI-1. Mulai dari Erick Thohir, Umuh Muchtar, Khrisna Murti, hingga politikus macam Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).


Baca juga: Exco Ini Munculkan Erick Thohir dan Krishna Murti Jadi Calon Ketua Umum PSSI


Kandidat terkuat tentu Erick Thohir mengingat dia begitu berpengalaman di dunia olahraga baik sepakbola maupun non-sepakbola. Di sepakbola, Erick baru sebatas jadi salah satu pemilik modal di Persib Bandung. Tapi, di level internasional, Erick punya CV mentereng dengan memiliki saham di DC United, Inter Milan (kini sudah dilepas), dan kini Oxford United. Bahkan Erick lama jadi presiden Inter.

Prestasi Erick lebih banyak ditorehan di cabor non-sepakbola khususnya basket nasional dan beberapa bulan dipuji habis-habisan karena sukses menggelar event Asian Games 2018. Erick juga masih jadi Ketum Komite Olimpiade Indonesia.

Sementara, Umuh sendiri adalah orang lama di persepakbolaan nasional. Dia sudah menjadi manajer Persib Bandung dalam sedekade lebih terakhir ini dan kenyang pengalaman.

Lalu, muncul juga nama Kombes Pol Khrisna Murti yang kini menjabat wakil ketua Satgas Anti Mafia Bola. Keuletannya mengejar para pelaku pengaturan skor di sepakbola Indonesia tentu bisa jadi modal berharga bertarung saat pemilihan ketum nanti.

Sementara ada juga politisi yang berniat maju sebagai calon ketum yakni Muhaimin Iskandar. Meski tak punya latar belakang olahraga, pria yang akrab disapa Cak Imin itu yakin untuk tetap bersaing meski bakal diadang aturan dalam statuta PSSI.

Lalu ada juga Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang digadang-gadang pantas jadi PSSI-1. Sikap tegas dan anti KKN Ahok dibutuhkan untuk merevolusi PSSI yang sudah bobrok seperti sekarang.

Apakah ada calon dari mantan pesepakbola nasional? Nama Kurniawan Dwi Yulianto masih ada di posisi teratas. Meski begitu, tampaknya Kurniawan akan sulit bersaing mengingat tiga tahun lalu pun, dia cuma meraih satu suara.


Baca juga: PSSI Pastikan Bakal Gelar KLB


Sumber: https://m.detik.com/sepakbola/liga-indonesia/d-4436343/pssi-akan-gelar-klb-ini-5-kandidat-ketum-yang-ramai-dibicarakan?utm_source=notifikasi&utm_campaign=browser&utm_medium=mobile

Gua jadi inget istilah nasbung pas jaman dualisme PSSI, pas sebelum ada jokowi, mereka diidentikan pendukung Kriminil Jko Driono dan keluarga Bakery