Tempo.co

Seperti diberitakan Beritajatim.com, bahwa saat ini artis Vanessa Angel telah ditetapkan sebagai tersangka, dan ditahan di Polda Jatim, atas kasus dugaan Prostitusi Online yang dilakoninya.

Sambil menunggu proses hukum, untuk menentukan apakah Vanessa Angel benar-benar bersalah atas dakwaan yang ditujukan kepadanya, pihak Polda Jatim terus mendalami kasus ini, untuk mengungkap artis-artis serta pihak-pihak lain yang mungkin terlibat dalam kasus yang sama.

Sebagai orang yang pertama ditahan dalam kasus ini, tentu Vanessa Angel akan menjadi 'saksi kunci' yang akan menjadi titik suluh bagi aparat untuk menyingkap gelapnya perkara yang sedang diselidiki ini.

Karena itu, ditahannya Vanessa Angel ini, merupakan semacam suatu ‘ancaman’ bagi para artis lainnya, mucikari, dan para pemakai jasa mereka, yang pernah bersentuhan dengan Prostitusi Online ini.

Ancaman yang mereka takutkan itu adalah, andai Vanessa Angel ‘kesepian sendirian’ dalam penjara, lalu ia menghibur dirinya dengan ‘bernyanyi’ dengan menyebut nama-nama tertentu sebagai lirik lagunya, tentu potensi untuk menjadi teman duet atau koor Vanessa menjadi semakin lebar.

Para artis dan mucikari yang terlibat, sudah pasti khawatir, sebab ketentuan hukumnya sudah jelas. Sedangkan bagi para pemakai jasa mereka, alias lelaki hidung harimau, pastinya juga merasakan hal yang sama, meski Undang-undang yang dapat menjerat mereka belum jelas pijakan hukumnya. Kekhawatiran mereka lebih kepada ‘aspek psikologis’, yaitu pembunuhan karakter. Apalagi jika status mereka sebagai orang yang terhormat, misalnya Anggota Dewan, Caleg, Pejabat, dan yang lainnya. Jika Vanessa sempat bersenandung, maka semerdu apapun suaranya, tetap akan membuat telinga mereka meradang. Suara Vanessa dianggap sebagai arang yang mencoreng muka mereka.



Karena itu, dalam berbagai kasus, Saksi Kunci akan selalu diupayakan agar Tutup Mulut, dengan berbagai cara, bahkan sampai pada pembunuhan. Jika yang melakukannya adalah orang yang berdasi dan berdahi, ada kemungkinan ia akan melakukan ‘serangan balik’, yakni dengan menuntut balik sang penyanyi dengan tuduhan ‘pencemaran nama baik’.

Upaya tutup mulut itu, bisa berupa ‘suapan uang’, ancaman (intimidasi), penghilangan alat bukti, dan yang paling ekstrem adalah pembunuhan.

Dengan demikian, kondisi Vanessa saat ini mungkin serba dilema. Jika hanya diam, maka ia hanya sendirian yang merasakan dinginnya bilik jeruji besi. Jika ia bicara, keselamatan diri dan atau keluarganya mungkin akan ada yang mengancam, meski Saksi Kunci mendapat perlindungan hukum yang kuat dalam Undang-undang.

Karena itu, saya kira sangat beralasan jika pihak kepolisian menolak kiriman makanan dari teman-teman Vanessa yang membesuknya di tahanan pada hari Valentine beberapa hari yang lalu. Barangkali ada pihak yang ingin membungkam mulut Vanessa dengan mengirimkan Sianida atau zat-zat kimia mematikan lainnya melalui makanan.

youzeek.com

Duhai Vanessa, andai kau kesepian dan harus bernyanyi, maka bernyanyilah! Sungguh, di dunia ini tiada lirik lagu yang bisa menentukan hidup dan mati seseorang, selain Sang Komposer Sejati. Jangan takut jika kau bernyanyi sesuai dengan bait yang sudah dituliskan-Nya. Atau jika kau masih ragu, maka jadikanlah nama-Nya sebagai senandung lagumu. (*)

*Ditulis sendiri.