- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
BPN Sebut Tol 'Pembunuh Bayaran', Punya Sandiaga atau Jokowi?
TS
mendadakranger
BPN Sebut Tol 'Pembunuh Bayaran', Punya Sandiaga atau Jokowi?
Quote:
Dian menyebut di salah satu tol terjadi 65 kecelakaan. Namun Dian tak menjelaskan lokasidan jangka waktu kecelakaan itu.
Quote:
https://finance.detik.com/infrastruk...ga-atau-jokowi

Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dian Fatwa, menuding jalan tol yang dibangun oleh pemerintah Presiden Joko Widodo sebagai pembunuh bayaran. Permukaan jalan yang berupa rigid beton jadi sorotannya.
"Jadi semua jalan yang dibangun oleh Jokowi adalah jalan yang bentuknnya adalah rigid pavement itu adalah sebetulnya terbentuk dari beton, dengan beton ini gesekan antara ban itu kalau dengan kecepatan tinggi cepat panas dan cepat meletus seperti diamplas," kata Dian Fatwa kepada wartawan, Sabtu (16/2/2019) malam.
Sederet jalan tol baru yang dibangun di era Presiden Jokowi memang umumnya masih menggunakan jalan dengan permukaan rigid beton. Hal ini sudah sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk tol baru.
Mengingat sebagian besar ruas tol Trans Jawa merupakan tol baru, maka SPM yang dibebankan hanya bersifat fasilitas dasar. Seperti permukaan jalan yang berupa rigid beton tak beraspal.
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra Saleh menerangkan beban SPM akan ditingkatkan seiring dengan peningkatan arus lalu lintas dan pendapatan jalan tol. Peningkatan beban SPM juga menjadi tolak ukur kelayakan tol yang bersangkutan menaikkan tarif.
Beberapa hari yang lalu Tim detikFinance menjajal jalur Tol Trans Jawa dari Jakarta hingga Semarang. Sebagian besar memang masih berupa jalan beton. Salah satunya adalah tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
Sebagian besar permukaan jalan tol sepanjang 116 km itu masih berupa rigid beton. Namun, permukaan jalan cukup nyaman lantaran permukaannya rata.
Sandiaga Uno pernah mengakui saat Tol Cipali mulai dibangun, dia masih memiliki saham di PT LMS. Namun, setelah maju sebagai salah satu kontestan di Pilkada DKI 2017, Sandiaga mengaku melepas sahamnya di PT LMS.
"Pengoperasian dan konstruksinya dilakukan oleh konsesi saat saya masih jadi pengusaha. Kebetulan saya yang mendirikan (PT LMS). Tapi sekarang saya di politik, sudah tidak lagi ada hubungan usaha," terang Sandiaga Selasa (12/6/2018) silam

Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dian Fatwa, menuding jalan tol yang dibangun oleh pemerintah Presiden Joko Widodo sebagai pembunuh bayaran. Permukaan jalan yang berupa rigid beton jadi sorotannya.
"Jadi semua jalan yang dibangun oleh Jokowi adalah jalan yang bentuknnya adalah rigid pavement itu adalah sebetulnya terbentuk dari beton, dengan beton ini gesekan antara ban itu kalau dengan kecepatan tinggi cepat panas dan cepat meletus seperti diamplas," kata Dian Fatwa kepada wartawan, Sabtu (16/2/2019) malam.
Sederet jalan tol baru yang dibangun di era Presiden Jokowi memang umumnya masih menggunakan jalan dengan permukaan rigid beton. Hal ini sudah sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk tol baru.
Mengingat sebagian besar ruas tol Trans Jawa merupakan tol baru, maka SPM yang dibebankan hanya bersifat fasilitas dasar. Seperti permukaan jalan yang berupa rigid beton tak beraspal.
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra Saleh menerangkan beban SPM akan ditingkatkan seiring dengan peningkatan arus lalu lintas dan pendapatan jalan tol. Peningkatan beban SPM juga menjadi tolak ukur kelayakan tol yang bersangkutan menaikkan tarif.
Beberapa hari yang lalu Tim detikFinance menjajal jalur Tol Trans Jawa dari Jakarta hingga Semarang. Sebagian besar memang masih berupa jalan beton. Salah satunya adalah tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
Sebagian besar permukaan jalan tol sepanjang 116 km itu masih berupa rigid beton. Namun, permukaan jalan cukup nyaman lantaran permukaannya rata.
Sandiaga Uno pernah mengakui saat Tol Cipali mulai dibangun, dia masih memiliki saham di PT LMS. Namun, setelah maju sebagai salah satu kontestan di Pilkada DKI 2017, Sandiaga mengaku melepas sahamnya di PT LMS.
"Pengoperasian dan konstruksinya dilakukan oleh konsesi saat saya masih jadi pengusaha. Kebetulan saya yang mendirikan (PT LMS). Tapi sekarang saya di politik, sudah tidak lagi ada hubungan usaha," terang Sandiaga Selasa (12/6/2018) silam
Bonus bantahan dari Sandiaga =
https://news.detik.com/berita/d-4431...mbunuh-bayaran
Quote:
"Kecelakaan jalan tol memang banyak saya lihat, tapi itu murni bukan kesalahan Pak Jokowi, itu adalah kesalahan edukasi. Harus ada edukasi pengguna jalan tol bahwa menggunakan jalan tol kecepatan tinggi harus siap kesehatannya, harus siap fisiknya, harus tahu cara mengemudikan mobilnya dengan baik dan dipastikan tidak mengantuk, istirahat yang cukup, harus dipastikan juga kita punya skill untuk mengendalikan seandainya ban pecah dan sebagainya. Jadi saya tidak percaya itu kesalahan 'pembunuh bayaran' Pak Jokowi," kata Sandiaga di Jalan Jenggala II Nomor 9, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (17/2/2019).
Sandiaga kemudian menceritakan pengalamannya saat membangun Jalan Tol Cipali. Dia juga mengakui, saat jalan tol yang dia buat bisa diakses masyarakat, banyak terjadi kecelakaan. Maka itu, dia tak sepakat dengan pernyataan Dian Fatwa karena kecelakaan dipengaruhi faktor kewaspadaan berkendara.
"Pengalaman saya sendiri waktu di Tol Cipali di 2-3 pertama kecelakaannya banyak sekali, karena treknya lurus-lurus, panjang-panjang, masyarakat belum terbiasa karena masyarakat terbiasanya jalan berkelok-kelok, banyak stopnya, ada banyak papasan mobilnya. Ini kan sendiri, apalagi kalau malam tidak ada, kalau jalan tol kan nggak ada lampu, jadi kan gelap itu," ujarnya.
Sandiaga kemudian menceritakan pengalamannya saat membangun Jalan Tol Cipali. Dia juga mengakui, saat jalan tol yang dia buat bisa diakses masyarakat, banyak terjadi kecelakaan. Maka itu, dia tak sepakat dengan pernyataan Dian Fatwa karena kecelakaan dipengaruhi faktor kewaspadaan berkendara.
"Pengalaman saya sendiri waktu di Tol Cipali di 2-3 pertama kecelakaannya banyak sekali, karena treknya lurus-lurus, panjang-panjang, masyarakat belum terbiasa karena masyarakat terbiasanya jalan berkelok-kelok, banyak stopnya, ada banyak papasan mobilnya. Ini kan sendiri, apalagi kalau malam tidak ada, kalau jalan tol kan nggak ada lampu, jadi kan gelap itu," ujarnya.
Komeng TS =
Mau nembak musuh malah kena jagoan sendiri

tien212700 memberi reputasi
1
1.8K
Kutip
13
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan