Akhirnya satgas anti mafia bola menangkap ikan kakap besar dalam mafia bola di indonesia. Kenapa ikan kakap besar? Ya karena tersangkanya adalah sang PLT ketua umum PSSI sekarang gan yakni joko driyono.
PSSI oh PSSI jadi ini alasan ketika diundang untuk berdebat di salah satu stasiun TV swasta tidak pernah datang karena alasan klasik yakni sibuk. Bayangkan gan, jika salah satu petingginya saja terlibat dalam pengaturan skor di liga yang seharusnya dikelolanya bagaimana anak buahnya ya?
Jadi selama ini yang kita tonton, yang kita dukung, dan yang terkadang jadi bahan berantem antar supporter kita adalah sebuah liga yang dikelola oleh pejabat PSSI yang kemudian jadi tersangka pengrusakan barang bukti pengaturan skor.
Sebelumnya diumumkan dan ditetapkan oleh satgas anti mafia bola, bahwa joko driyono sudah menjadi tersangka dalam kasus pengrusakan barang bukti pengaturan skor. Dokumen yang dirusak menurut saksi adalah dokumen keuangan milik salah satu klub besar di indonesia.
Jika tidak bersalah pasti tidak akan melakukan pengrusakan dokumen ya, tapi jika bersalah pasti memiliki kemungkinan bersalah yang besar. Ada apa dengan PSSI?
Masih erat di ingatan kita bahwa beberapa periode terakhir PSSI dipimpin oleh seorang tersangka, misalkan saja ketika PSSI dipimpin oleh la nyalla mataliti, la nyalla merupakan tersangka dalam kasus korupsi dana hibah kadin. Atau misalkan ketua umum yang cukup legendaris dimata hukum yakni nurdin halid, kasus korupsi penyelundupan gula ilegal, serta beberapa kasus korupsi lainnya. Lucunya sang tersangka masih bisa memimpin PSSI walaupun berada di balik jeruji besi.
Wah wah, jangan berharap jika sepakbola indonesia akan sehat, jika dipimpin oleh orang - orang yang tidak bersih. Bahkan ketika masih jadi tersangka pun masih mendapatkan dukungan dari komite di PSSI. Kasihan penikmat sepakbola indonesia, dan lebih kasihan melihat suporter berantam sampai kehilangan nyawa. Semoga dengan penangkapan ikan kakap ini membuat PSSI semakin baik dan semoga ikan kakap lainnya dapat ditangkap dan dibasmi seutuhnya.
Tulisan : pemikiran TS
Gambar : instagram najwa shihab dan google
Referensi : ini
