Saya lulusan D3. Saya bekerja disebuah perusahaan sub-kontraktor tambang. Saat penanda-tanganan kontrak ada PKWT dan perjanjian satu lagi (ijazah asli ditahan selama 3 tahun). Kalo resign sebelum waktunya saya diwajibkan denda sekian juta. Saya tidak pikir panjang karena butuh sekali dan pengen cepat-cepat kerja untuk membantu kebutuhan hidup sendiri (saya merantau gan). Saat bekerja ternyata job desk overload/tidak sesuai dengan penjelasan pertama dari HRD saat interview dan penandatanganan kontrak. Soal gaji relatif paling rendah dari semua posisi, padahal posisi ane vital/penting gan dalam hal operasional. Saya merasa dimanfaatkan sekali gan. Belum lagi rekan sekantor perokok semua dan biasanya suka merokok dalam ruangan, sementara saya bukan perokok. Rekan senior juga sifatnya seperti bossy gitu. Saya merasa tidak betah dengan keadaan tersebut. Dari beberapa faktor tadi yang saya sebutkan menjadi alasan saya sudah tidak kuat lagi ada di perusahaan tsb.

Pertama-tama, kontrak kerja saya (PKWT) adalah tiga bulan. Rencananya saya akan bekerja sampai waktu kontrak tersebut berakhir. Tapi sebelum kontrak berakhir saya mengajukan cuti dulu (dalam perusahaan saya setelah 84 hari kerja berhak dapat cuti 14 hari). Dan juga untuk menghindari kecurigaan HRD (saya ditahan-tahan trs gan kalo mau resign, alasannya masih diperlukan).

Poin pertanyaannya :
1. Apa status saya setelah kontrak 3 bulan sudah selesai? Apakah masih karyawan (terikat) atau tidak terikat perusahaan?

2. Saya ingin dtg ke kantor, mengambil ijazah tersebut dan berencana resign saat masa tenggang (cuti 14 hari, setelah masa kontrak habis). Apakah saya bisa mengambil ijazah tersebut tanpa terkena denda?

Demikian, terimakasih. Tolong gan, ini menyangkut masalah kesehatan juga 😢