- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jubir TKN Tanggapi CEO Bukalapak: Lupa Jasa Jokowi


TS
ikardus
Jubir TKN Tanggapi CEO Bukalapak: Lupa Jasa Jokowi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf menyayangkan CEO Bukalapak Achmad Zaky yang menyebut Revolusi Industri 4.0 omong kosong dan mengindikasikan pengharapan adanya presiden baru melalui akun twitternya. TKN menyebut Zaky lupa pada jasa Presiden RI sekaligus Capres 01 Joko Widodo.
Baca Juga
Bantah Prabowo, Jokowi: Harga Beras dan Daging Kita Termurah
"Sudah didukung dan disupport tapi kok menilai pak Jokowi perlu ada presiden baru," kata Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily saat ditemui di ruangannya, Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Jumat (15/2).
Achmad Zaky melalui akun Twitter-nya @achmadzaky pada 13 Februari 2019 mengunggah konten tertulis berbunyi 'Omong Kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini' beserta informasi bahwa anggaran pengembangan dan penelitian Indonesia untuk industri digital sebanyak Rp 2 triliun. Di akhir unggahannya, Zaky menuliskan 'Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin'.
Menurut Ace Hasan, dari tahun ke tahun anggaran riset and pengembangan industri digital lebih meningkat. Hal ini, kata Ace menunjukkan perhatian Jokowi pada revolusi industri 4.0 dan industri yang berbasis kepada digital. Saat Bukalapak Ulang tahun, Jokowi hadir ke Bukalapak.
Bahkan, klaim Ace, Bukalapak merupakan salah satu perusahaan digital yang sangat mendapatkan perhatian dari Jokowi sehingga menjadi salah satu startup termasuk unicorn di ASEAN yang valuasi nya tembus 1 miliar dolar AS.
"Ketika pak Ahmad Zaky mendapatkan semoga presiden baru, nah, itu menurut saya sesuatu yang dalam tanda kutip melupakan dorongan dan support yang dilakukan pak Jokowi," kata politikus Golkar itu.
Unggahan twitter Ahmad Zaky juga menuai respons dari para pengguna Twitter simpatisan Jokowi. Mereka ramai-ramai menggunakan tagar #UninstallBukalapak. Unggahan Ahmad Zaky pun dikritik karena menggunakan data tahun 2013, di mana Jokowi belum menjabat sebagai presiden.
Menurut Ace, hal itu adalah respons yang lumrah muncul dari para pendukung. "Saya kira dia (Zaky) punya hak untuk menyampaikan pendapat tapi konsekuensinya ya pasti dia akan mendapatkan istilahnya itu respon dari para pendukung pak Jokowi," ujar dia.
Meski demikian, menurut Ace, Jokowi tidak akan tersinggung dengan apa yang disampaikan oleh Achmad Zaky. Ia pun meminta para pendukung untuk memaafkan Ahmad Zaky.
Belakangan, Achmad Zaky juga mengunggah permintaan maaf di akun Twitter-nya pada 14 Februari 2019. Menurut dia, unggahan twitnya sebenarnya merupakan harapan bahwa siapapun Presiden yang terpilih nantinya bisa meningkatkan anggaran untuk riset dan pengembangan industri digital.
"Buat pendukung pak Jokowi, mohon maaf jika ada yg kurang sesuai kata2 saya, jadi misperception. Saya kenal Pak Jokowi orang baik. Bahkan sudah saya anggap seperti Ayah sendiri (sama2 orang solo). Kemarin juga hadir di HUT kami. Tidak ada niat buruk tentunya dari tweet saya," kata Achmad Zaky di akunnya.
sumber https://nasional.republika.co.id/ber...pa-jasa-jokowi
Jumlah Startup di Indonesia Terbanyak Keempat di Dunia
Senin, 12 Februari 2018 | 15:25 WIB
Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan rintisan (startup) menjadi salah satu yang paling banyak dibicarakan. Pertumbuhannya di Indonesia juga sangat pesat dibandingkan negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.
Dikutip dari laporan Startup Ranking, Senin (12/2), Indonesia ternyata masuk dalam daftar lima besar negara di dunia dengan jumlah startup terbanyak. Totalnya mencapai 1.705 startup, menempatkan Indonesia di urutan keempat di bawah Amerika Serikat (28.794 startup), India (4.713 startup), dan Inggris (2.971).
Sebagai perbandingan, jumlah startup yang dimiliki negara lainnya di kawasan Asia Tenggara seperti Singapura yaitu 508 startup, Filipina 193 startup, Malaysia 144 startup, Thailand 81 startup, dan Vietnam 73 startup.
Di kawasan Asia Tenggara, saat ini sudah ada tujuh startup yang berstatus unicorn, yaitu gelar yang diberikan pada suatu startup yang memiliki nilai valuasi lebih dari US$ 1 miliar.
Dari jumlah tersebut, Indonesia menyumbang empat startup unicorn yakni Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak. Tiga lainnya adalah Sea Ltd dan Grab asal Singapura, serta Revolution Precrafted asal Filipina.
https://www.beritasatu.com/iptek/478120-jumlah-startup-di-indonesia-terbanyak-keempat-di-dunia.html
Baca Juga
Bantah Prabowo, Jokowi: Harga Beras dan Daging Kita Termurah
"Sudah didukung dan disupport tapi kok menilai pak Jokowi perlu ada presiden baru," kata Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily saat ditemui di ruangannya, Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Jumat (15/2).
Achmad Zaky melalui akun Twitter-nya @achmadzaky pada 13 Februari 2019 mengunggah konten tertulis berbunyi 'Omong Kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini' beserta informasi bahwa anggaran pengembangan dan penelitian Indonesia untuk industri digital sebanyak Rp 2 triliun. Di akhir unggahannya, Zaky menuliskan 'Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin'.
Menurut Ace Hasan, dari tahun ke tahun anggaran riset and pengembangan industri digital lebih meningkat. Hal ini, kata Ace menunjukkan perhatian Jokowi pada revolusi industri 4.0 dan industri yang berbasis kepada digital. Saat Bukalapak Ulang tahun, Jokowi hadir ke Bukalapak.
Bahkan, klaim Ace, Bukalapak merupakan salah satu perusahaan digital yang sangat mendapatkan perhatian dari Jokowi sehingga menjadi salah satu startup termasuk unicorn di ASEAN yang valuasi nya tembus 1 miliar dolar AS.
"Ketika pak Ahmad Zaky mendapatkan semoga presiden baru, nah, itu menurut saya sesuatu yang dalam tanda kutip melupakan dorongan dan support yang dilakukan pak Jokowi," kata politikus Golkar itu.
Unggahan twitter Ahmad Zaky juga menuai respons dari para pengguna Twitter simpatisan Jokowi. Mereka ramai-ramai menggunakan tagar #UninstallBukalapak. Unggahan Ahmad Zaky pun dikritik karena menggunakan data tahun 2013, di mana Jokowi belum menjabat sebagai presiden.
Menurut Ace, hal itu adalah respons yang lumrah muncul dari para pendukung. "Saya kira dia (Zaky) punya hak untuk menyampaikan pendapat tapi konsekuensinya ya pasti dia akan mendapatkan istilahnya itu respon dari para pendukung pak Jokowi," ujar dia.
Meski demikian, menurut Ace, Jokowi tidak akan tersinggung dengan apa yang disampaikan oleh Achmad Zaky. Ia pun meminta para pendukung untuk memaafkan Ahmad Zaky.
Belakangan, Achmad Zaky juga mengunggah permintaan maaf di akun Twitter-nya pada 14 Februari 2019. Menurut dia, unggahan twitnya sebenarnya merupakan harapan bahwa siapapun Presiden yang terpilih nantinya bisa meningkatkan anggaran untuk riset dan pengembangan industri digital.
"Buat pendukung pak Jokowi, mohon maaf jika ada yg kurang sesuai kata2 saya, jadi misperception. Saya kenal Pak Jokowi orang baik. Bahkan sudah saya anggap seperti Ayah sendiri (sama2 orang solo). Kemarin juga hadir di HUT kami. Tidak ada niat buruk tentunya dari tweet saya," kata Achmad Zaky di akunnya.
sumber https://nasional.republika.co.id/ber...pa-jasa-jokowi
Jumlah Startup di Indonesia Terbanyak Keempat di Dunia
Senin, 12 Februari 2018 | 15:25 WIB
Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan rintisan (startup) menjadi salah satu yang paling banyak dibicarakan. Pertumbuhannya di Indonesia juga sangat pesat dibandingkan negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.
Dikutip dari laporan Startup Ranking, Senin (12/2), Indonesia ternyata masuk dalam daftar lima besar negara di dunia dengan jumlah startup terbanyak. Totalnya mencapai 1.705 startup, menempatkan Indonesia di urutan keempat di bawah Amerika Serikat (28.794 startup), India (4.713 startup), dan Inggris (2.971).
Sebagai perbandingan, jumlah startup yang dimiliki negara lainnya di kawasan Asia Tenggara seperti Singapura yaitu 508 startup, Filipina 193 startup, Malaysia 144 startup, Thailand 81 startup, dan Vietnam 73 startup.
Di kawasan Asia Tenggara, saat ini sudah ada tujuh startup yang berstatus unicorn, yaitu gelar yang diberikan pada suatu startup yang memiliki nilai valuasi lebih dari US$ 1 miliar.
Dari jumlah tersebut, Indonesia menyumbang empat startup unicorn yakni Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak. Tiga lainnya adalah Sea Ltd dan Grab asal Singapura, serta Revolution Precrafted asal Filipina.
https://www.beritasatu.com/iptek/478120-jumlah-startup-di-indonesia-terbanyak-keempat-di-dunia.html
0
1.5K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan