Ketika banyak kejadian-kejadian yang membuat kita muak dengan kelakuan anak-anak allay yang masih sekolah, yang tak lagi santun dan menghormati orang yang lebih tua.



Baik itu mereka yang berada di lingkungannya dekat rumah maupun mereka yang berada di lingkungan sekolah, ucapan - ucapan kasar yang sering di dengarkan oleh anak-anak usia kecil hingga remaja menunjukkan lemahnya kontrol orang tua yang terlalu sibuk bekerja dan lebih percaya kepada orang lain. Baik itu diasuh oleh neneknya, saudaranya bahkan menyewa pembantu.



Di zaman serba edan ini sudah pasti banyak beban dan biaya hidup yang tak masuk akal, belum lagi faktor gengsi disitulah masyarakatpun banyak dituntut untuk memenuhi kebutuhan hidup yang tidak sedikit, hingga para ibu rumah tangga yang awalnya adalah teladan untuk anak sibuk bekerja mencari nafkah untuk keperluan yang semakin lama semakin tinggi saja biayanya.



Anak-anakpun tak ada lagi rasa hormat baik itu dengan orang tua, guru, bahkan lingkungan sekitar. Tingkah semau gue pun semakin lekat di nusantara, tawuran menjadi pelampiasan diri untuk berkarya terus mau salahin siapa pemimpinnya ?? Mau dipolitisasi ??





Mbok ya eling toh juragan jangan jadi gemblung, semua itu salah dirimu sendiri kok diam ketika mereka yang di parlemen sana teriak HAM tak ada lagi yang namanya hukuman moral bagi mereka, orang tua dan guru mukul anak atau anak didik bisa kena pasal penganiayaan, lahh piye iki ?? bisa-bisa nambah banyak anak-anak yang bebas berkehendak.

Belum lagi ketika mereka dewasa mendapat predikat PNS, Ulama, Bahkan Pejabat namun moralnya wes rusak ya jadi ga taat aturan. Sesudah itu merekapun beranak pinak hingga banyak dengan moral yang sama dengan mereka.. Hmmm edan toh.





Jadi ndak usah grusa grusu, ini salah si anu, karena si anu nikmati saja kejadian demi kejadian yang hadir di depan mata kita. Jangan sebentar-sebentar menyalahi pemimpin, toh sampean juga pemimpin dalam keluarga didiklah dengan mental dan moralitas yang kuat caranya yang pertama adalah disiplin sebagai kunci utama, ketika disiplin menjadi kebiasaan hidup baik diri sendiri hingga keluarga sudah pasti agan akan taat aturan hukum yang berlaku baik agama maupun negara. Untuk itu berikan rewards dan juga punishment. Dari dulu waktu zaman di pimpin Belanda pun sama, makanya mental dan moral anak-anak dahulu sekuat baja, patuh dan malu pada perintah orang tua. Loh kok bisa di pimpin wong kafir, penjajah, malah anak-anak Indonesia bisa berfikir dengan kuat, hingga lahirnya pemuda yang bertalenta dari seorang anak petani. Kenapa sekarang lembek kaya tempe padahal sering nongkrong di KFC, Starbucks, melipir neng Mall.



Yang salah itu ya jelas kalian diri sendiri dan juga peran para orang tua yang mendidik anak hanya berdasarkan strata uang, tak ada kasih sayang yang membuat mereka itu merasa diperhatikan hingga timbullah jiwa-jiwa pemberontak aka sumbu pendek. Bahkan ledakkan emosi yang tak terkendali dimanfaatkan kacung-kacung politik untuk membuat panas suasana. Mbok ya sadar, jangan memasukkan bara di dalam api lebih baik kita ngopi lihat lucunya negeri ini beradu taktik dan strategi untuk meningkatkan moralitas bangsa.

Separah inikah hancurnya moral bangsa, sampai harus di revolusi segala...?? Entahlahhh... Negeriku kok bisa krisis moral ?? Apa mau di pimpin Londo lagi biar ada musuh bersama

:nyantai:nyantai:nyantai

Serupuutt dolo..



created by c4punk@2019

Gambar, Milik om google