Bogor - Wacana mengizinkan motor agar bisa mengakses jalan tol yang dilontarkan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo beberapa waktu lalu, akhirnya mulai ditanggapi serius oleh sejumlah pihak. Paling baru adalah rencana PT Citra Marga Nusaphala Persada yang ingin membuat tol dengan jalur khusus sepeda motor di Bandung dan Medan.

Namun sebelum rencana tersebut benar-benar terealisasi, ada hal yang perlu diperhatikan oleh pengendara motor sebelum mengakses tol. Terutama terkait dengan aspek keselamatan berkendara di jalan bebas hambatan.

Misalnya untuk perangkat keamanan helm, pengendara motor tidak boleh memakai helm secara sembarangan. Soalnya, jalan tol dan jalan raya biasa punya karakter yang sangat jauh berbeda. Jika di jalan raya kecepatan motor tidak akan melebihi 100 km, maka di jalan tol kecepatan motor pasti akan berkisar di kecepatan 80 km sampai di atas 100 km. Maka itu spek helm yang digunakan pun pasti berbeda dengan helm harian.

Dijelaskan Nuswandari dari bagian Quality Control helm Cargloss, saat motor melewati jalan bertipikal high speed seperti jalan tol, maka disarankan memakai jenis helm full face.

"Untuk kecepatan tinggi, pasti lebih aman menggunakan helm full face," kata Nuswandari, kepada detikOto, di Pabrik Cargloss, Citeureup, Bogor (12/2/2019).

Helm full face dianggap lebih aman digunakan karena jenis helm ini memiliki pelindung bagian dagu, jadi lebih aman dalam mencegah efek benturan di bagian rahang seumpama terjadi insiden kecelakaan di kecepatan tinggi. Selain itu, helm jenis full face pun dianggap lebih aerodinamis di kecepatan tinggi, sehingga lebih mudah membelah hambatan angin dari depan.

Selain jenis helm, hal lain yang perlu juga diperhatikan adalah jenis pengikat tali helm tersebut. Menurut Nuswandari, jenis tali Double D Ring seperti yang 
dipakai di helm-helm MotoGP lebih aman dan kuat digunakan pengendara motor ketika kecepatan tinggi.

Sayangnya, menurut Nuswandari hingga saat ini memang belum ada standar khusus untuk kualitas helm yang digunakan pengendara motor di jalan tol. "Belum ada spesifikasi helm masuk tol yah. Yang kita tahu hanya standar helm SNI saja. Kalau misalnya nanti motor sudah boleh masuk tol dan syarat SNI itu nanti berubah, itu pasti regulasi dari pemerintahnya berubah," terang Nuswandari. 

(lua/ddn)

Setujukah atau tidak masuk tol ?