TribunSolo.com/Agil Tri
Neno Warismaan saat meresmikan Komas di Ngruki, Grogol, Sukoharjo, Minggu (10/2/2019)


Laporan wartaan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO – Posko relawan Komunitas Masyarakat Santri (KOMAS) di Joglo Dakwah Sakinah, Ngruki , Grogol, Sukoharjo, diresmikan oleh Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno, Neno Warisman , Minggu (10/2/2019).

Dalam pesannya, dia mengajak kaum perempuan untuk berjuang dalam keluarga, karena intitusi pertama dan dasar adalah penguatan keluarga dimana kaum perempuan khususnya ibu memiliki unsur penting.

“Institusi pertama yang memenangkan kehidupan ekonomi, pendidikan, sosial budaya, teknologi adalah institusi yang bernama keluarga, kalau bagus di dalam keluarga insya Allah akan bagus dalam masyarakatnya, maka kita kembalikan semuanya kepada penguatan di dalam keluarga terlebih dahulu,” katanya.

Neno menganggap, sekarang para ibu-ibu merasa senang di panggil emak-emak, padahal dulu mereka malu dipanggil dengan sebutan itu.

Namun Neno berharap tetap dipanggilan dengan sebutan Bunda Neno Warisaman, karena sekarang banyak yang memanggilnya dengan sebutan Umi.

“Banyak sekali orang-orang yang terus minta dipanggil bunda, lalu tibalah hari dimana tahun politik berjalan dan ada fenomena yang sangat luar biasa sangat unik yang tidak ada di dalam tahun-tahun politik sebelumnya, yaitu panggilan emak-emak,” katanya.

Salah satu panitia acara, Susilowati mengatakan, Neno dihadirkan untuk meresmikan posko dengan tujuan menyemangati relawan yang mayoritasnya kaum perempuan dari kelompok pengajian.

“Kami ingin dengan kehadiran Bunda Neno, emak - emak ini makin semangat, jadi tahu politik, sebab selama ini disini banyak yang nggak ngerti politik, bahkan banyak yang golput,” sebutnya.

Berdirinya posko Komas di dekat Ponpes Islam Al Mukmin Ngruki dikatakan Susi untuk lebih mendekatkan figur paslon Prabowo – Sandi.

Dengan tujuan agar lebih Prabowo – Sandi di kenal di lingkungan santri dan masyarakat sekitar.

"Posko bukan hanya untuk emak-emak kelompok pengajian didekat sini saja, tapi juga menampung semua kalangan jamaah dari beberapa masjid,” katanya.

Dia menambahkan, Komas terbuka untuk umum, semua warga masyarakat juga dipersilahkan jika akan bergabung.

“Komas adalah posko independen, dan sama sekali bukan bagian dari Ponpes Islam Al Mukmin Ngruki ,” katanya. (*)



http://solo.tribunnews.com/2019/02/1...ruki-sukoharjo