Hallo agan sista dimanapun kalian berada

izinkan aku yang nubie ini menuangkan isi hati dan pikiran ya

Untuk yang ketiga kalinya forum sista ngadain event love letter untuk menyambut valentine. Tahun lalu aku udah ikutan, kali ini aku bakal nulis surat buat someone nih..langung aja cek tkp..
Quote:
Kisah kita
Mungkin tak berarti untukmu
Hanya manis di awal
Lalu sekejap sirna
Menyisakan luka serta kepedihan
Aku rindu
Namun rindu yang tak selayaknya
Sebab rinduku padamu
Terhiasi oleh benci juga kecewa
Sebelas tahun yang lalu aku mengenalmu. Entah kebetulan atau memang ini jalan kita, suatu panggilan masuk ke handphone jadul yang aku beli dari gaji pertamaku. Nomer asing tak bernama yang membuatku penasaran tentang sosok sang pemanggil. Diawali dengan kata "assalamualaikum" lalu mengalirlah jalan cerita hidupku. Bukan hanya aku namun kamu yang kemudian melahirkan sosok lain setelahnya.
Tak pernah seharipun kamu absen hanya sekedar menanyakan "apa aku udah makan". Maklum sebagai anak kos yang bekerja sebagai buruh, kadang makan bukan jadi prioritas. Maka saat kamu menanyakan hal sepele cukup membuatku melambung. Hari-hariku terasa lebih berwarna hanya dengan mendengar guyonan recehmu. Hingga di minggu pertama bulan april, kamu mengajakku bertemu untuk pertama kalinya. Pertemuan yang akhirnya mengikat hati kita untuk saling memiliki.
Dengan hati membuncah seolah dipenuhi bunga-bunga indah aku merasakan cinta untukmu. Tentu bukan cinta pertama namun aku berharap kaulah pemilik hati serta hidupku di dunia dan mungkin di surgaNya kelak. Gayung pun bersambut. Rasa yang mengalun tulus untukmu, kau balas dengan ikatan suci bernama pernikahan. Syukur tak henti terucap atas kebahagiaanku untuk memilikimu.
Manis dan indah adalah kata yang tepat untuk menggambarkan dunia yang kau ciptakan untukku. Terlebih saat Tuhan menitipkan malaikat kecil untuk memperkuat ikatan yang telah terjalin.
Aku ingat sesaat setelah malaikat kita terlahir kau bilang "Cukup satu aja ya, aku gak tega lihat kamu kesakitan". Hatiku cukup trenyuh namun dengan tegas aku menolak "Anak kan rezeki, gk mungkin bisa ditolak". Dan senyuman serta kecupan di puncak kepalaku menjadi jawaban setujumu.
"Manusia hanya bisa berencana, namun hasil akhir tetap pada keputusan Tuhan"
Angin serta goncangan melanda dunia kita. Awalnya aku berpikir kita pasti mampu melaluinya. Ternyata aku salah. Di saat kita harusnya berjuang bersama, kau memilih menyerah. Kau pergi dengan meninggalkan luka serta kecewa. Kau bahkan lupa dengan malaikat yang selalu kau banggakan. Seolah aku dan dia tak pernah ada dalam kisah hidupmu.
Tulisan ini adalah ungkapan rindu yang tersimpan untukmu. Bahkan setelah sekian tahun kau menghilang tanpa jejak. Namun rindu itu tak hanya sebatas inginku bertemu. Ada rasa lain yang turut hadir menghiasinya. Rasa benci, kecewa yang mendalam, juga luka yang hingga kini tak juga mengering.
Untukmu yang masih bertahta di hatiku. Do'aku tak pernah putus untukmu. Dimanapun kamu saat ini, aku berharap kau ingat akan adanya malaikat yang selalu merindukan hadirmu.