Dewan Pembina Persija Jakarta, Syafruddin, menyebut keputusanGede Widiade dan Rafil Perdana mundur dari manajemen Macan Kemayoran karena ada yang berniat tidak baik. Dia berharap masalah segera tuntas.
Tujuh pengurus Persija mundur seiring munculnya dugaan dokumen keuangan yang dirusak ditemukan Satgas Anti Mafia Bola. Gede dan Rafil meninggalkan jabatan bersamaan dengan penggeledahan kantor Persija pada 1 Februari. Setelah itu, lima pengurus lain menempuh jalan serupa.
Situasi itu memantik perhatian publik. Sebab, Persija baru saja menuai sukses besar, menjadi juara Liga 1 2018.
Syafruddin mengatakan tak mengetahui detail alasan keputusan mundur petinggi-petinggi Persija tersebut. Dia hanya dipamiti karena ada masalah internal di dalam manajemen.
"Nah itu bagian dari yang saya sampaikan bahwa di dunia sepakbola tak semua melakukan niat-niat yang bagus tentu ada gap-gap yang terjadi," kata Syafruddin.
"Silakan dalami itu saya tak begitu tahu, saya hanya pembina, manajerial saya tak tahu dan tak pernah tahu. Saya hanya pembina, saya hanya dipamiti mereka mundur karena hal-hal yang tak profesional," mantan CdM kontingen Indonesia itu menambahkan.
Syafruddin tak mau berkomentar banyak tentang kasus pengaturan skor di tubuh PSSI dan penggeledahan di kantor bekas PT Liga Indonesia yang kemudian digunakan sebagai kantor pemasaran Persija. Dia berharap masalah segera selesai.
"Persija juga diselesaikan dengan baik jangan setengah-setengah. Aparat yang tengah menangani masalah ini, baik itu di PSSI atau klub selesaikan dengan tuntas. Yang terlibat betul-betul diproses hukum," dia menambahkan.
Quote:
Syafruddin Restui Pejabat-Pejabat Persija yang Mundur, Anggap Masalah Individu

Dewan Pembina Persija Jakarta, Syafruddin, tutup kuping dengan banyaknya pengurus Persija Jakarta yang mundur. Menurutnya itu masalah individu.
Gede Widiade bersama Rafil Perdana menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Direktur Utama dan Chief Operating Officer, Persija Jakarta. Pengunduruan diri mereka secara yuridis dilakukan pada 1 Februari.
Waktu itu bertepatan dengan ditemukannya dokumen keuangan Persija yang sengaja dihancurkan di bekas kantor PT. Liga Indonesia di Rasuna Office Park, Kuningan. Setelah Gede dan Rafil, lima pengurus lain turut mengundurkan diri.
Syafruddin mengatakan keputusan yang diambil Gede cs adalah profesionalitas dalam bekerja
"Keprofesionalan. Mereka pamit kepada saya bahwa akan mengundurkan diri sebagai orang yang profesional menjalankan tugas ya saya restui," kata Syafruddin di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, di Jakarta, Jumat (8/2/2019).
Syafruddin, yang juga merupakan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, berharap direksi Persija pengganti harus sama profesionalnya. Dia minta Persija dan The Jakmania dia minta agar tetap kompak.
"Harus profesional. Saya ini masih pembina. Sekaligus saya sampaikan kepada Persija dan Jakmania agar kompak. Saya pembina, saya tak terpengaruh dengan orang-orang yang mundur. Itu masalah individu, oleh karena itu saya selaku pembina menyampaikan harus semuanya profesional, utuh," dia menjelaskan.
Maju Mundur Penggurus Dalam Korporasi Wajar Belaka
Hal senada diungkapkan, Presiden Persija Jakarta, Ferry Paulus. Dia malah mengungkapkan pergantian dalam sebuah korporasi sebagai hal yang biasa.
"Memang di dalam aksi korporasi yang namanya pergantian, rotasi itu hal yang biasa. Jadi bagi kami termasuk Persija, tidak ada yang terlalu istimewa untuk hal ini," kata Ferry, dalam kesempatan sama.
"Kemunduran Bapak Gede, Bapak Rafil, dan teman-teman sekalian itu, ya memamg niatan beliau untuk tidak melanjutkan untuk memimpin Persija ini. Karena ada beberapa alasan karena merasa sudah tercapai target yang diemban manajemen, termasuk ada hal-hal yang di luar daripada urusan Persija," dia menjelaskan.
"Tapi buat kami, tim harus tetap jalan. Persija masih menatap untuk pertandingan di australia. Jasi semua harus fokus ke arah sana, jadi baru saja saya ke Halim untuk menyampaikan hal-hal ini. Bahwa sekali lagi tidak ada yang boleh lebih besar daripada Persija. Apa pun bentuknya. Pemain, pelatih, manajemen siapa pun. Bahwa persija itu harus lebih besar dari yang lainnya," ujar dia.
Woah ada apaan neh pada mundur-mundur?!