KETUA Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Abdul Ghoni, mengusulkan pemilihan wakil gubernur (wagub) DKI pengganti Sandiaga Uno dilakukan seusai Pemilu 2019 sebab anggota DPRD DKI saat ini sedang fokus pada persiapan pemilihan umum (pemilu) pada April 2019. “Kita sibuk menjelang pemilu. Kalau cepat selesai, bagus. Kalau tidak, ya habis pemilu,” kata Abdul Ghoni, saat ditemui di Gedung DPRD DKI, kemarin. Abdul Ghoni menambahkan, sekarang ini hampir semua anggota DPRD DKI bersama dengan dewan pimpinan pusat (DPP) maupun dewan pimpinan daerah (DPD) partai sedang fokus mempersiapkan pemilihan umum legislatif dan presiden. “Ya sekarang kan tidak fokus nih karena sibuk dengan urusan pemilu, penyelamatan masingmasing caleg, dan pilih capres. Kalau kita kurang turun pasti orang tidak kenal kita. Yang enak mah, memang habis pemilu,” ujar Abdul Ghoni. Menurut dia, selama Gubernur DKI, Anies Baswedan, mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sendirian dan tidak teriak-teriak membutuhkan wagub, pemilihan pengganti Sandiaga Uno yang maju menjadi calon wakil presiden tidak perlu dipaksakan harus segera selesai. “Jadi, jangan sampai nanti anggota dewannya yang ngebet gitu kan. Kalau Gubernur yang ngebet kan lain namanya. Dia sudah tidak mampu nih di pundaknya menjalankan roda pemerintahan  di Pemprov DKI. Saat ini, enjoy saja dia (Anies Baswedan),” ujar tegasnya. Pihaknya optimistis, nama dua kandidat tidak akan berubah meski pelaksanaan pemilihan wagub dilakukan seusai Pemilu 2019. Hal itu karena sudah ada kesepakatan antara Gerindra dan PKS, bahwa wagub DKI berasal dari PKS. “Ya tidak berubah. Pasti kan sudah ada kesepakatan antara DPP masing-masing. Kita ikut melaksanakan saja. Namun, yang pemilihan itu, bukan ranahnya partai lagi, melainkan ranahnya DPRD DKI,” jelas Abdul Ghoni. Seperti diketahui, PKS mengusulkan tiga nama cawagub DKI untuk mengikuti uji kepatutan dan kelayakan. Ketiganya ialah mantan Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu, Sekretaris DPW PKS DKI, AgungYulianto, dan Ketua Dewan Syariah DPW PKS DKI, Ahmad Suhaimi. Baik PKS maupun Gerindra telah mengajukan tim panelis uji kepatutan dan kelayakan yang ditetapkan empat orang. Keempatnya ialah Wakil Ketua DPD Gerindra DKI, Syarif, dan peneliti LIPI, Siti Zuhro. Panelis dari pihak PKS ialah pakar kebijakan publik Eko Prasodjo dan pengamat politik Ubedilah Badrun. Tim panelis telah melakukan tahap wawancara terhadap ketiga cawagub PKS tersebut. (Ssr/J-2)
http://m.mediaindonesia.com/read/det...ai-pemilu-2019

Cebong mana paham