Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

siwilestariAvatar border
TS
siwilestari
Mau Menikah, Sudah Beli Baju Pengantin, Karyawan Bank ini Malah Gantung Diri


LABUHA – Karyawan sebuah bank ditemukan tewas gantung diri. Pemicu tindakan bunuh diri ini diduga tak lepas dari motif asmara. Padahal, korban sudah melakukan antar belanja, beli baju pengantin, dan siap menikahi kekasihnya 19 Februari mendatang.
Warga desa Amasing Kali, kecamatan Bacan, Halmahera Selatan dikagetkan dengan teriakan Nuraini Lahadi, Sabtu (02/2) malam sekira pukul 19.30 WIT. Wanita 53 tahun itu berteriak dari dalam rumahnya. Tepatnya di bagian gudang, tempat putranya, Nawir Hakim Ode Ramida alias Awi (26), tergantung tak bernyawa. Lehernya terjerat sarung dan kakinya melipat serta mengenakan handset di telinga
Dua tetangga Nuraini, Muslim Soleman (48) dan putranya Sunardi Soleman (22) buru-buru mendatangi rumah itu dan masuk ke gudang. Tak kalah kaget, keduanya lalu melepas sarung yang menjerat leher Awi dan menurunkan tubuhnya. Karyawan BNI Syariah Labuha itu diketahui sudah tak bernyawa lagi. “Jadi sebelum ditemukan gantung diri, korban diketahui mengunci seluruh pintu rumah dari dalam, dimana rumah tersebut dalam kondisi sepi,” ungkap Kasat Reskrim Polres Halsel AKP Gede Atmaja, Minggu (3/2).
Nuraini yang hendak masuk ke rumah pun awalnya heran dengan kondisi rumah yang terkunci. Ibu dua anak ini sempat memanggil-manggil nama korban, namun tak disahuti. “Saksi (Nuraini) lalu mendobrak pintu rumah agar bisa masuk. Begitu masuk ke gudang, sudah menemukan korban dalam kondisi tergantung,” papar Atmaja.
Polisi mengungkapkan, sebelum melakukan aksi bunuh diri Awi sempat nongkrong di depan rumah bersama teman-temannya sekira pukul 3 sore. Tak lama, ia lalu menerima telepon dari tunangannya, SL alias Tiwi (25). Tak diketahui apa isi pembicaraan mereka. “Setelah itu korban langsung masuk ke rumah dan mengunci seluruh pintu,” sambung Atmaja.
Sekira pukul 4 sore, Tiwi menelepon teman mereka, Risno alias Pino. Tiwi yang saat itu berada di Ternate meminta Pino mengecek kondisi Awi. Pasalnya, kekasihnya itu tak lagi mengangkat telepon darinya. “Pino lalu menuju ke rumah korban dan mencoba memanggil korban beberapa kali tapi tidak ada jawaban dari korban hingga akhirnya ditemukan ibu kandungnya sudah dalam kondisi tak bernyawa,” tutur Kasat Reskrim lagi.
Usai mendapat laporan adanya aksi bunuh diri, pihak kepolisian yang turun ke TKP langsung mengamankan barang bukti. Beberapa saksi yang berada di TKP pun dimintai keterangan. Korban diduga murni gantung diri karena saat ditemukan lidahnya menjulur dan celananya basah karena terdapat ceceran sperma dan kotoran yang keluar

Sudah Antar Belanja




Tunangan korban, Tiwi (25),  menangis di pusara Nawir

Korban Awi yang merupakan sulung dari dua bersaudara diketahui akan menyunting tunangannya Tiwi pada 19 Februari mendatang. Menurut penuturan warga, keduanya sudah melakukan prosesi antar belanja beberapa waktu lalu. “Sudah antar belanja Rp 50 juta, antar beras dan gula juga. Korban juga sudah beli baju pengantinnya,” ungkap salah satu warga Amasing Kali yang enggan namanya dikorankan.
Selama ini, Tiwi bekerja di salah satu apotek di Ternate. Usai mendengar kabar tragis yang menimpa kekasihnya, ia langsung berlayar ke Bacan menggunakan kapal. Tiwi tiba di Bacan Minggu subuh sebelum dilakukan pemakaman. Ia tampak menangis histeris di atas pusara Awi.
Beberapa saat usai pemakaman, Tiwi tetap belum bisa diwawancarai. Ia masih syok dan mengurung diri di kamarnya. Para tetangga mengatakan, Tiwi dan keluarganya belum lama ini juga ditimpa musibah lantaran adik satu-satunya baru saja meninggal akibat kecelakaan.
Informasi lain yang diperoleh Malut Post, kisah cinta Tiwi dan korban tak sesimpel kelihatannya. Pasalnya, mantan kekasih korban, LMY (25) yang rumahnya tepat di seberang rumah korban bakal menikah hari ini . Alumni Universitas Merdeka Malang itu bahkan disebut sempat membantu persiapan hajatan mantannya sebelum menerima telepon dari sang tunangan. “Korban ini mau pernikahannya dimajukan, supaya lebih dulu dari mantannya. Tapi calonnya minta tunda sampai 19 Februari,” lanjut warga tersebut.
Sumber tersebut menambahkan, korban dan LMY berpacaran sejak masih duduk di bangku SMA. Namun korban kemudian berpacaran lagi dengan Tiwi. Ujung-ujungnya, LMY lalu bertemu pemuda lain yang kini menjadi calon suaminya. Dia pun memutuskan kisah asmaranya dengan korban pada 2017 lalu.
Sementara itu, kepergian Awi membuat rekan-rekannya merasa kehilangan. Banyak unggahan kehilangan dan kenangan semasa hidupnya di linimasa akun Facebook alumni SMA Negeri 1 Bacan ini.
Yahya Alhaddad, salah satu tokoh alumni Malang menuturkan, Awi merupakan sosok junior yang supel dan senang membantu teman-temannya. Saking senangnya bercanda, korban jarang sekali terlihat marah. “Kalaupun ada teman yang buat salah, dia selalu menanggapinya dengan senyum dan tenang,” tutur Yahya yang merupakan alumni Universitas Muhammadiyah Malang.
Selama tiga tahun sama-sama di perantauan, Yahya mengenal Awi sebagai pemuda yang tak pernah pilih-pilih teman. Ia juga selalu mendengarkan arahan senior. “Semasa hidupnya dia suka sekali membantu temannya yang membutuhkan,” kenangnya.(sam/kai)

SUMBER
0
4.9K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan