- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Curhat Pedagang: Omzet Penjualan Pernak-pernik Imlek Anjlok hingga 50%*


TS
mendoan76
Curhat Pedagang: Omzet Penjualan Pernak-pernik Imlek Anjlok hingga 50%*
Curhat Pedagang: Omzet Penjualan Pernak-pernik Imlek Anjlok hingga 50%* 
Okezone
2019/02/03 12:28
JAKARTA - Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2019, banyak masyarakat yang berburu pernak-pernih khas untuk perayaan. Jenis pernak-pernik pun bervariasi, seperti angpao, lampion, dan pohon mei hua.
Menurut pantauan Okezone di Pasar Asemka, Jakarta Barat, Minggu (3/2/2019), terlihat banyak pedagang yang menjual beragam pernah-pernik khas imlek.
Berbagai pernak-pernik berwarna merah membuat perayaan imlek semakin terasa.
Salah satu pedagang, Supri mengatakan, pernah-pernik yang banyak dibeli, yaitu lampion. "Paling banyak laku, lampion dengan kisaran harga Rp100 ribu sampai Rp225 ribu," ujarnya.

Selain lampion, ada juga pernah-pernik seperti gantungan kecil. "Khas tahun ini, ya seperti ini gantungan kecil-kecil ini. Harga satuan Rp10 ribu ada juga yang Rp15 ribu," tambahnya.
Meski banyak pengunjung yang mencari pernak-pernik dan untuk perayaan, beberapa penjual masih mengeluhkan turunnya pembeli di tahun ini.
Seperti Tansiutin, yang mengaku, penjualan pernah-pernik di tahun ini mengalami penurunan.
"Semua varian (pernak-pernik) laku ya, cuman tahun ini agak turun dibanding tahun kemarin," ujarnya kepada Okezone.
Dia menambahkan, *minat pembeli di tahun ini sangat sedikit, bahkan penjualannya turun 50%. "Minat belinya sedikit, turunnya ya sekitar 50%," jelasnya.*
Menurutnya, di tahun sekarang, jauh berbeda dengan Tahun pada 12 tahun yang lalu. Dia menilai hoki di tahun-tahun sebelumnya sangat bagus.

Selain itu juga, lanjut dia, menurunnya penjualan disebabkan dengan masyarakat yang masih memiliki pernak-pernik bekas perayaan imlek di tahun sebelumnya. "Ya mungkin masih punya bekas tahun kemarin, yang masih bagus," tambahnya.
Tak hanya pernak-pernik, makanan khas perayaan imlek seperti dodol pun tak kalah dicari.
Salah satu penjual dodol, Kim Kim, mengaku menjual dodol setiap perayaan imlek. Dodol yang dijual pun beragam pilihan dan tempat produksinya.
"Varian dodolnya macem-macem ya, pembuatnya juga beda-beda, ada yang dari Tangerang, Sukabumi, Tegal, dan Belitung, yang paling umum laris sih dari Tangerang," ujarnya.
Soal harga, Kim mematok harga bervariasi untuk setiap dodol yang dijualnya. "Harganya bervariasi, dari Rp35 ribu hingga Rp50 ribu," katanya.

Dari usaha penjualan dodol tersebut, Kim mengaku tak mengalami penurunan. "Sama saja sih, omzetnya bisa kurang lebih Rp50 juta," pungkasnya.
Namun, bebeda dengan Kim, penjual dodol, Afo mengaku, mengalami penurunan penjualan di tahun ini. "Penjualannya turun kurang lebih 40% tahun ini," ujarnya. Dia juga menambahkan, banyaknya saingan membuat penjualannya menurun.
++++
Tahun bru sepi..imlek sepi..haiya gak cuan neh...
Gimana koment agan2...
++++
Berita Banjarmasin
*Jelang Perayaan Imlek 2019, Nirmala Heran Penjualan Sepi, Hanya Hiasan Dinding yang Laku*
Kamis, 24 Januari 2019 11:29
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, warna merah yang mencolok mewarnai sejumlah toko dalam rangka menyambut perayaan Tahun Baru Musim Semi atau yangbiasa disebut Imlek. Misalnya di Toko Nirmala, lampion berbagai jenis dan ukuran tergantung di depan toko, di bawahnya dipajang puluhan jenis hiasan dan ornamen dinding khas Imlek.
Sayangnya penjualan pernak-pernik dan perlengkapan Imlek di toko ini tak semeriah suasana toko yang dipenuhi ratusan macam produk berwarna dominan merah dan kuning emas. Pemilik Toko, Nirmala mengaku heran, karena kurang lebih dua minggu menjelang perayaan masih sepi pembeli.
" *Penjualan tahun ini tidur (sepi), tidur sama sekali sampai sekarang ini belum ada yang belanja (besar) engga tahu kenapa* ," keluhnya saat ditemui BPost, Rabu (23/1/2019).
Ia menjelaskan, volume penjualan tokonya saat ini hanya seperempat dibanding penjualan di waktu yang sama di tahun sebelumnya. Bahkan lilin dan dupa yang jadi produk paling laku di toko ini pada momen jelang Imlek juga tak banyak terjual. "Hiasan dinding juga satu dua yang laku, untung cuma beli sedikit stoknya" kata Nirmala.
Setiap tahun Nirmala mengaku merasakan penjualan pernak-pernik dan perlengkapan Imlek semakin sepi.
"Terakhir masih terasa semarak dan meriah juga banyak yang beli 2017, 2018 sampai tahun ini sepi," terangnya.
Ia memprediksi perayaan Hari Raya Imlek Tahun 2019 tak akan semeriah dan sesemarak beberapa tahun sebelumnya. Menurutnya faktor perekonomian masyarakat lesu geliatnya belum dirasakan merata menjadi salah satu faktor sepinya penjualan pernak-pernik dan perlengkapan Imlek di tokonya.
Menurut Nirmala saat ini pembeli justru datang dari perusahaan-perusahaan termasuk perbankan, hotel untuk keperluan dekorasi penanda menyambut Imlek 2019 yang akan jatuh pada Selasa (5/2).
"Sekarang orang beli cuma pertanda aja tiba Imlek, sudah kurang kemeriahan perayaan besar-besaran di rumah-rumah," terang perempuan berusia lebih dari 70 tahun ini.
Selain dupa dan lampion, ada berbagai jenis pernak-pernik dan perlengkapan Imlek lainnya yang dijual di Toko ini termasuk kalender, imitasi pohon jeruk, kue kerjanjang, angpao hingga mainan barongsai.
Beragam pernak-pernik dan perlengkapan ini dijual dengan harga beragam mulai belasan hingga ratusan ribu rupiah. Salah satu pernak-pernik paling mahal di toko ini yaitu mainan kucing keberuntungan berukuran jumbo.
Berwarna dominan emas dengan hiasan merah dan hitam, mainan dengan tinggi lebih dari 40 sentimeter ini dijual Rp 400 ribu per unit. (banjarmasinpost.co.id/acm)
http://banjarmasin.tribunnews.com/2019/01/24/jelang-perayaan-imlek-2019-nirmala-heran-penjual-sepi-hanya-hiasan-dinding-yang-laku

Okezone
2019/02/03 12:28
JAKARTA - Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2019, banyak masyarakat yang berburu pernak-pernih khas untuk perayaan. Jenis pernak-pernik pun bervariasi, seperti angpao, lampion, dan pohon mei hua.
Menurut pantauan Okezone di Pasar Asemka, Jakarta Barat, Minggu (3/2/2019), terlihat banyak pedagang yang menjual beragam pernah-pernik khas imlek.
Berbagai pernak-pernik berwarna merah membuat perayaan imlek semakin terasa.
Salah satu pedagang, Supri mengatakan, pernah-pernik yang banyak dibeli, yaitu lampion. "Paling banyak laku, lampion dengan kisaran harga Rp100 ribu sampai Rp225 ribu," ujarnya.

Selain lampion, ada juga pernah-pernik seperti gantungan kecil. "Khas tahun ini, ya seperti ini gantungan kecil-kecil ini. Harga satuan Rp10 ribu ada juga yang Rp15 ribu," tambahnya.
Meski banyak pengunjung yang mencari pernak-pernik dan untuk perayaan, beberapa penjual masih mengeluhkan turunnya pembeli di tahun ini.
Seperti Tansiutin, yang mengaku, penjualan pernah-pernik di tahun ini mengalami penurunan.
"Semua varian (pernak-pernik) laku ya, cuman tahun ini agak turun dibanding tahun kemarin," ujarnya kepada Okezone.
Dia menambahkan, *minat pembeli di tahun ini sangat sedikit, bahkan penjualannya turun 50%. "Minat belinya sedikit, turunnya ya sekitar 50%," jelasnya.*
Menurutnya, di tahun sekarang, jauh berbeda dengan Tahun pada 12 tahun yang lalu. Dia menilai hoki di tahun-tahun sebelumnya sangat bagus.

Selain itu juga, lanjut dia, menurunnya penjualan disebabkan dengan masyarakat yang masih memiliki pernak-pernik bekas perayaan imlek di tahun sebelumnya. "Ya mungkin masih punya bekas tahun kemarin, yang masih bagus," tambahnya.
Tak hanya pernak-pernik, makanan khas perayaan imlek seperti dodol pun tak kalah dicari.
Salah satu penjual dodol, Kim Kim, mengaku menjual dodol setiap perayaan imlek. Dodol yang dijual pun beragam pilihan dan tempat produksinya.
"Varian dodolnya macem-macem ya, pembuatnya juga beda-beda, ada yang dari Tangerang, Sukabumi, Tegal, dan Belitung, yang paling umum laris sih dari Tangerang," ujarnya.
Soal harga, Kim mematok harga bervariasi untuk setiap dodol yang dijualnya. "Harganya bervariasi, dari Rp35 ribu hingga Rp50 ribu," katanya.

Dari usaha penjualan dodol tersebut, Kim mengaku tak mengalami penurunan. "Sama saja sih, omzetnya bisa kurang lebih Rp50 juta," pungkasnya.
Namun, bebeda dengan Kim, penjual dodol, Afo mengaku, mengalami penurunan penjualan di tahun ini. "Penjualannya turun kurang lebih 40% tahun ini," ujarnya. Dia juga menambahkan, banyaknya saingan membuat penjualannya menurun.
++++
Tahun bru sepi..imlek sepi..haiya gak cuan neh...
Gimana koment agan2...
++++
Berita Banjarmasin
*Jelang Perayaan Imlek 2019, Nirmala Heran Penjualan Sepi, Hanya Hiasan Dinding yang Laku*
Kamis, 24 Januari 2019 11:29
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, warna merah yang mencolok mewarnai sejumlah toko dalam rangka menyambut perayaan Tahun Baru Musim Semi atau yangbiasa disebut Imlek. Misalnya di Toko Nirmala, lampion berbagai jenis dan ukuran tergantung di depan toko, di bawahnya dipajang puluhan jenis hiasan dan ornamen dinding khas Imlek.
Sayangnya penjualan pernak-pernik dan perlengkapan Imlek di toko ini tak semeriah suasana toko yang dipenuhi ratusan macam produk berwarna dominan merah dan kuning emas. Pemilik Toko, Nirmala mengaku heran, karena kurang lebih dua minggu menjelang perayaan masih sepi pembeli.
" *Penjualan tahun ini tidur (sepi), tidur sama sekali sampai sekarang ini belum ada yang belanja (besar) engga tahu kenapa* ," keluhnya saat ditemui BPost, Rabu (23/1/2019).
Ia menjelaskan, volume penjualan tokonya saat ini hanya seperempat dibanding penjualan di waktu yang sama di tahun sebelumnya. Bahkan lilin dan dupa yang jadi produk paling laku di toko ini pada momen jelang Imlek juga tak banyak terjual. "Hiasan dinding juga satu dua yang laku, untung cuma beli sedikit stoknya" kata Nirmala.
Setiap tahun Nirmala mengaku merasakan penjualan pernak-pernik dan perlengkapan Imlek semakin sepi.
"Terakhir masih terasa semarak dan meriah juga banyak yang beli 2017, 2018 sampai tahun ini sepi," terangnya.
Ia memprediksi perayaan Hari Raya Imlek Tahun 2019 tak akan semeriah dan sesemarak beberapa tahun sebelumnya. Menurutnya faktor perekonomian masyarakat lesu geliatnya belum dirasakan merata menjadi salah satu faktor sepinya penjualan pernak-pernik dan perlengkapan Imlek di tokonya.
Menurut Nirmala saat ini pembeli justru datang dari perusahaan-perusahaan termasuk perbankan, hotel untuk keperluan dekorasi penanda menyambut Imlek 2019 yang akan jatuh pada Selasa (5/2).
"Sekarang orang beli cuma pertanda aja tiba Imlek, sudah kurang kemeriahan perayaan besar-besaran di rumah-rumah," terang perempuan berusia lebih dari 70 tahun ini.
Selain dupa dan lampion, ada berbagai jenis pernak-pernik dan perlengkapan Imlek lainnya yang dijual di Toko ini termasuk kalender, imitasi pohon jeruk, kue kerjanjang, angpao hingga mainan barongsai.
Beragam pernak-pernik dan perlengkapan ini dijual dengan harga beragam mulai belasan hingga ratusan ribu rupiah. Salah satu pernak-pernik paling mahal di toko ini yaitu mainan kucing keberuntungan berukuran jumbo.
Berwarna dominan emas dengan hiasan merah dan hitam, mainan dengan tinggi lebih dari 40 sentimeter ini dijual Rp 400 ribu per unit. (banjarmasinpost.co.id/acm)
http://banjarmasin.tribunnews.com/2019/01/24/jelang-perayaan-imlek-2019-nirmala-heran-penjual-sepi-hanya-hiasan-dinding-yang-laku
1
3.6K
40


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan