Kaskus

Story

MeetArundhatiAvatar border
TS
MeetArundhati
Ditolak? Ini Cara Filosofis Mengatasinya

Sebagian besar dari kita pernah mengalami yang namanya ditolak. Bagaimana kita menegosiasikan kesedihan dengan nalar merupakan seni tersendiri. Nah, beberapa saran berikut ini bisa Anda coba:

Pertama, jangan coba untuk mengecilkan apa yang terjadi. Bukan saatnya untuk jadi jagoan: berikan ruang yang lapang untuk kesedihan Anda, beri banyak waktu, banyak lagu melow, mandi air panas dan makanan yang memanjakan, sampai akhirnya kebosanan akan membawa kembali gairah hidup Anda.

Kedua, percayalah saat dia menolak Anda. Jangan membayangkan bahwa manisnya masa lalu dan kata-kata yang manis menyimpan harapan tersembunyi untuk komitmen di masa depan. Bunuh sendiri harapan yang tersisa kalau dia tidak memiliki keberanian untuk melakukannya.

Ketiga, jangan membayangkan siapa pun dapat mencintai karena dipaksa. Kapasitas untuk merasa tertarik terletak di luar keinginan siapapun. Ini bukan tentang kita tidak berusaha cukup keras.

Keempat, buang moralitas dari penolakan itu: dia tidak menjadi 'buruk' karena tidak mencintai kita, dan kita juga tidak menjadi 'baik' karena menginginkan dia. Anda berdua sedang mencari kebahagiaan dengan rute yang berbeda dan saling bertentangan. Pikiran sadar kita seperti ada di perahu kecil di tengah ombak bawah sadar dan lautan biologis. Jangan ubah ini menjadi kisah moral.

Kelima, saat dia memutuskan Anda bisa jadi dia bertingkah aneh, bukan karena dia jahat atau - memang - tidak yakin dengan keputusanya. Dia hanya merasa sangat bersalah; karena dia orang baik. Namun, bukan berarti menginginkan Anda.

Keenam, banyak di antara kita yang cenderung berprasanga sangat baik tentang orang-orang yang tidak menginginkan kita. Ini bisa membuat kita menumbuhkan rasa benci pada diri sendiri. Ini bukan romantisme, tapi penyakit. Tantangan sebenarnya adalah berbaik sikap pada orang-orang yang memang menginginkan kita dan berhenti mengagumi mereka yang tidak. Ingat ketika Anda menolak seseorang: Anda bukan membenci dia atau menyesalinya tapi emosi yang paling dominan sebenarnya adalah rasa malu dan kasihan. Jangan menghubungkan penolakan dengan segala yang Anda takuti dan benci tentang diri Anda sendiri.

Ketujuh, jangan menuduh dia pengecut. Jangan membesar-besarkan kualitas dirinya, bersikeras pada keunikan dirinya, menawarkan seks padanya dengan harapan dia akan berubah pikiran, jangan membayangkan bahwa orang bisa jatuh cinta pada seseorang karena kasihan atau rasa bersalah - atau berpikir jangan-jangan dia punya 'fear of intimacy.'

Kedelapan, banyaklah tertawa dan hang out dengan keluarga, teman dekat, atau orang asing.

Tapi di atas semua itu, jangan menganggap bahwa akhir dari hubungan ini sebagai tragedi yang menyedihkan: satu-satunya hubungan yang baik dan patut dikenang adalah hubungan yang begitu diinginkan oleh kedua pihak. Dan pada akhirnya, bukanlah hubungan yang sedang berakhir tadi.

Sumber: S E N S O Rtheschooloflife.com/posts/how-to-get-over-a-rejection
1
1.3K
19
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan