Kini, peneliti tengah bekerja untuk menciptakan teknologi mobil tanpa pengemudi. Pada 1990-an, Departemen Transportasi AS mensponsori Konsorsium Sistem Jalan Raya Otomatis (NAHSC), yang berhasil menunjukkan potensi sensor radar magnetik, dan visual yang memungkinkan kendaraan uji menavigasi jalan raya yang disiapkan secara khusus.

Badan Proyek Penelitian Lanjutan Pertahanan (DARPA) AS juga menjamin program penelitian dan pengembangan kendaraan otonom, yang berpuncak pada Tantangan Urban.

Tetapi ini adalah satu penemuan di masa depan yang mungkin akan kita lihat lebih cepat daripada nanti. Sejak pertengahan 2000-an, ilmuwan dan insinyur Google telah bekerja untuk mengembangkan kendaraan otonom yang menggunakan perangkat lunak kecerdasan buatan dan Google Maps untuk bernavigasi.

Pengujian mobil tanpa pengemudi di jalan umum sebenarnya telah disetujui di Nevada, Florida dan California.

Bahkan, Google mengatakan bahwa sekitar selusin mobil self-driving ada di jalan pada waktu tertentu, dan mereka telah menempuh jarak 500.000 mil (804.672 kilometer) dalam uji beta.

Google masih menunggu persetujuan pemerintah pusat dan negara bagian untuk melakukan tes yang lebih luas, dan masih belum jelas kapan.

Impian untuk memiliki mobil terbang itu tidak akan hilang begitu saja. Seorang peneliti bernama Glenn Curtiss meluncurkan Autoplane pada tahun 1917, sebagai upaya pertama pada kendaraan seperti itu. Dan tren desain berlanjut hingga hari ini.

TF-X Terrafugia adalah desain hibrida yang lebih baru dari model transisi yang lebih lama. Namun salah satu kendala yang masih ditemui adalah kemampuan untuk memanipulasi antigravitasi.

Selama ini peneliti juga mencoba untuk menciptakan kota bawah air, pengingat kondisi daratan yang semakin lama semakin banyak dipadati oleh manusia.

Bangunan menjulang tinggi telah dibuat guna mengantisipasi hal itu, namun masih saja ada kekurangan tempat.

Semangat ini sangat kuat pada akhir tahun 1950-an dan awal 1960-an, ketika proyek Conshelf Jacques Cousteau dan Sealab Angkatan Laut Amerika Serikat melihat impian kehidupan bawah laut mampu terwujud.

Kedua program membuktikan bahwa manusia dapat hidup dan bekerja untuk waktu yang lama di bawah air. Subjek uji merawat kebun bawah laut, mengerjakan proyek konstruksi bawah air dan menjalani kehidupan sama seperti di daratan.

Setengah abad kemudian, kota-kota bawah laut masih belum ada di sini. Itu akibat desain yang belum terealisasi seperti tempat tinggal Trilobis 65 semi-ubbis Giancarlo Zema dan Hydys gedung pencakar langit semacam di Dubai namun versi bawah air yang selama ini diusulkan.

Namun perlu diingat bahwa manusia dapat hidup di bawah air, tetapi itu bukan kehidupan yang mudah atau murah.

Saat ini sudah ada sejumlah restoran di dunia yang mempekerjakan robot sebagai pelayan. Meski belum seluruh dunia yang menggunakan ini, tidak menuttup kemungkinan semua peran akan digantikan oleh robot.

Salah satu contoh, sebuah restoran yang terletak di India bagian selatan ini menggunakan jasa robot untuk mengantar makanan para pelanggan.

Robot putih biru yang dipercantik dengan syal merah tersebut akan mengantar makanan konsumen dengan sebuah nampan yang mereka bawa.

Tak hanya mengantar makanan, robot-robot ini juga akan mengangkut piring-piring kotor yang telah digunakan. Inspirasi ini didapatkan oleh pemilik ketika ia melihat sudah banyak restoran di luar negeri yang menggunakan teknologi.

Setelah makanan telah siap dimasak, robot akan secara otomatis menjalankan perintah untuk mengantarkan makanan ke meja pelanggan.

Menanggapi inovasi yang ditawarkan oleh restoran tersebut, para pelanggan mengatakan bahwa robot-robot yang dipekerjakan telah bekerja dengan baik.

Sejak tahun 1800-an, para futuris telah bermimpi tentang menciptakan makanan sintetis 100 persen -- namun berbentuk mini, sehingga dapat dibentuk dalam tablet atau kapsul.

Hal ini diciptakan guna membuat para ibu-ibu lebih praktis dalam mengolah makanan. Selain itu, benda ini juga dinilai sangat menolong orang yang tak sempat makan sehingga sangat praktis di bawa kemana-mana.

Artikel bulanan Popular Science tahun 1936 meramalkan bahwa "ahli alkimia modern" di laboratorium makanan pada akhirnya akan menciptakan pil makanan yang akan mengandung semua yang diperlukan untuk kehidupan.

Mulai dari karbohidrat, protein hingga vitamin.