Novel debut yang meraih penghargaan Bath Novel Award 2015 ini menggambarkan detail dari kota Akakawa di Jepang yang didatangi oleh Ren Ishida tahun 1994 segera setelah menerima kabar kematian kakaknya Keiko.

Rasa ingin tahu tentang misteri kematian Keiko membuat Ren bermukim sementara di Akakawa dan bekerja menggantikan Keiko di kursus bimbingan belajar Yotsuba. Ren mulai menyelami kehidupan Keiko.

Petunjuk-petunjuk kecil yang dirangkai seperti puzzlemembuat Ren mengalami mimpi aneh tentang sosok gadis kecil yang terus menerus menghampirinya. Siapa sebenarnya gadis kecil yang menghantui Ren?

Apa yang sebenarnya Keiko lakukan di kota Akakawa yang terpencil ini? Hampir setiap minggu Keiko menelepon Ren dan mengabarkan kalau dirinya baik-baik saja. Bagaimana mungkin dia tiba-tiba ditemukan terbunuh? Banyak hal menggelayuti pikiran Ren.

Pertemuan dengan orang-orang baru membuat Ren hanyut dalam kehidupan Keiko, tapi dia masih belum tahu tentang misteri apa yang disimpan Keiko sebelum kematiannya. Pelan tapi pasti, dia bergerak menuju ke titik yang tidak akan pernah dia bayangkan sebelumnya.

Ren terus menyusun kepingan misteri tersebut tanpa jeda, apakah dia akan mampu mengungkap dan menemukan jawaban dari kematian Keiko?

Novel ini cukup mengalir saat dibaca sekali duduk, pada awalnya misteri yang disajikan akan memancing rasa penasaran pembaca akan apa yang sebenarnya terjadi.

Namun setelah berjalan akan muncul sudut keharuan, ironi dan kasih sayang yang alami. Sangat berbeda dengan novel ber genre misteri pada umumnya yang menegangkan.

Novel ini memberikan nafas emosi yang cukup unik. Pada akhirnya pembaca akan dituntun untuk berpikir lebih saat menemukan beberapa konflik di dalamnya.
Konflik yang disajikan tampak sederhana tapi menguras emosi pembaca.

Sangat menarik untuk dibaca, jangan sampai dilewatkan. Kita akan terbawa magnet penulis dan enggan meninggalkan buku sampai selesai meretas misterinya.

Novel debut yang luar biasa hingga dapat memenangkan Bath Novel Award 2015. Sebagai penutup, I voted 4/5...



"Di Australia mereka disebut rainbird-burung hujan. Mereka kerap berkicau sebelum hujan badai-ada hubungannya dengan pola migrasi mereka."
Jadi mereka rainbird.
"Sejauh apapun pergi, mereka selalu pulang," (halaman 389)




©Skydavee 2019