Untuk Kreator, SFTH sebenarnya menjanjikan view yang menggiurkan. Tanpa bot, tanpa share aneh-aneh, pokoknya tidak perlu curang untuk mendapatkan poin demi poin. Sayangnya, banyak yang menyerah di tengah jalan.Menyerah di sini, saya maknai banyak keluhan. Entah sepi respon, sepi view, yang ujungnya adalah berhenti menulis cerita yang sudah Kreator mulai. Sayang sekali.

Saya akan mencoba memberi sedikit prespektif soal sub forum ini. Maklum, saya kan masih newbie amatiran yang kebetulan terbiasa menulis. Ingat ya, terbiasa dengan bisa itu berbeda. Kalau bisa, itu tulisannya bagus, kata-katanya indah, minim typo dan diksinya terarah dengan benar. Cekidot gan, siapa tahu setelah menyimak thread ini, agan tertarik untuk melanjutkan cerita yang mungkin sudah dimulai di SFTH.



Dua thread di atas, adalah thread pertama dan kedua saya di SFTH. Gede ya viewnya? Kalau dilihat sekarang iya. Tapi tahukah agan berapa view saat thread pertama saya ditutup di awal tahun 2016-an? Seingat saya hanya 250K-an. Sayang saya tidak ada barbuknya. Yang ingin saya sampaikan adalah, tidak ada yang instant di dunia ini. Semua butuh proses, tidak ujug-ujug jadi. Masih saya ingat di tahun 2015 berapa sih yang komen di thread saya? Bahkan satu page bisa berisi 3-5 update, saking sepinya.

Tapi begitulah, saya terus menulis. Niat saya awalnya memang pureshare pengalaman karena sedang tidak ada kerjaan yang terlalu berat dan sedang mencari sesuatu yang beda. Namun apapun niatnya, bahkan niat tenar sekalipun, hanya bisa diawali dengan sebuah konsistensi. Konsisten saja menulis, pasti hal-hal lain akan mengikuti dengan sendirinya. Tanpa anda cari, lama-lama orang akan tertarik membaca.



Thread di atas, bisa menembus batas maximal satu thread (10000 postingan). Isi komennya wajar, saling berinteraksi, bukan berhitung jumlah postingan atau monolog tidak jelas. Butuh 3 tahun bagi saya untuk menaikkan value, dari TS dengan thread sedikit komen, menjadi TS yang threadnya banyak dikomentari. Jika ditanya, apa rahasianya? Saya sendiri bingung untuk menjawab. Namun kalau dipaksa juga, baiklah saya jawab.

Pertama sudah ada poin di atas ya, konsisten. Bodo amat ada yang baca atau komen, yang penting saya nulis. Toh kalau tidak ada yang baca, bisa saya baca sendiri. Paling tidak saya punya nilai lebih, tulisan saya dipajang di media. Tidak semua orang hisa. Tidak apa-apa over proud, namanya memotivasi diri sendiri kok. Kedua, saya abaikan semua saran.Serius! Ini yang membuat saya dibilang songong lah, sombong lah. Tapi ya urusan mereka. Siapa mereka? Makan tidak minta mereka kok.

Mengapa kita harus mengabaikan saran? Agar kita tahu sejauh mana sih diri kita dengan kemampuan kita sendiri. Menulis itu mengungkapkan apa isi kepala dan hati kita. Jika isi kepala dan hati saja tidak merdeka, lalu bagaimana ruh tulisan itu akan tercipta? Biarkan saja orang mau ngomong apa, kritik apa, kurang apa, biarkan. Maju saja terus. Nanti juga dia akan baca sendiri tulisan anda. Hahaha. Manfaatkan orang pintar menjadi kastamer anda. Apalagi kalau anda bisa membuatnya sebal, pasti dia akan teliti membaca dan kalau emosi memuncak, akan share kejelekan anda. Biarkan saja, itu jalan anda menuju tenar. If You Know What i Mean.



Ketiga, percayalah, tidak ada cerita yang tidak menarik, termasuk cerita anda.Saya tidak suka horor, demit dan sejenisnya, tapi saya tidak akan mengatakan bahwa cerita horor itu jelek. Saya tidak suka horor, karena setan itu bodoh dan tidak sepintar itu. Setan itu pengecut dan takut dengan manusia, makanya saya tidak suka horor. Tapi soal ceritanya, saya suka-suka saja. Karena menuangkan yang seperti itu tidak mudah. Anda pun harus punya kesadaran seperti itu. Apapun yang anda tulis, adalah menarik. Kalau perlu songong sekalian, yang anda tulis akan menang award!

Tidak salah kok. Keyakinan, dan optimisme yang diimbangi dengan konsistensi dan tahan uji akan menghasilkan karya juara. Nah poin keempat atau terakhir, jangan jadi penulis yang cengeng, jadilah penulis tahan uji. Baru mendapat komen yang aneh-aneh, langsung stop update. Ngambek, tidak nulis lagi. Senang lah kompetitor anda. Hehehe. yakin para pengganggu bukan dari dalam SFTH sendiri? Memang ada kalanya tegas, tapi kalau anda baru memulai, ketegasan yang anda tampilkan adalah kenekatan untuk terus menulis, meskipun anda dikomen yang aneh-aneh, thread anda dirusuhi atau apapun yang membuat mood anda hilang untuk menulis.

Well, gampang kan menjadi penulis di SFTH? Hanya itu kok, tidak lebih tidak kurang. Saya tidak akan bahas isi tulisan, pemilihan diksi dan lain-lain. Itu adalah sekat akan kemerdekaan berekspresi. Peduli demit dengan diksi dan kaidah menulis. Yang penting menulislah, karena anda bahagia melakukannya. Salam Damai.


Merdeka!


Sumber Gambar: koleksi pribadi