- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jubir TKN Sindir Amien Rais: Bukannya Mafia di Situ?


TS
sandiuntot
Jubir TKN Sindir Amien Rais: Bukannya Mafia di Situ?
"Praktik pemberian izin hutan secara ugal-ugalan justru diindikasikan dikeluarkan oleh orang dekat Amien."
Markus Junianto Sihaloho / HA Rabu, 30 Januari 2019 | 01:23 WIB
Jakarta, Beritasatu.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, menanggapi pernyataan petinggi tim sukses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Amien Rais, soal keberadaan mafia dari kabupaten sampai tingkat nasional.
Ace menyindir bahwa semua kategori mafia yang disebutkan Amien itu jangan-jangan adalah para orang dekat mantan ketua MPR tersebut.
Dia juga menilai Amien membuat pernyataan tanpa data dan penuh dengan teori konspirasi.
"Tanpa dasar-dasar ilmu ekonomi yang memadai, Amien Rais hanya mengandalkan ilmu suudzon dengan menyebutkan mafia terjadi mulai dari kabupaten sampai nasional," kata Ace, Selasa (29/1).
"Kalau selama ini, negeri ini penuh mafia, maka jangan-jangan Amien Rais pernah berada di zona nyaman serta menjadi patron politik dari para mafia itu."
Alasan Ace, mafia impor migas, impor pangan, sampai perizinan hutan sudah lama ada sejak Orde Baru dan juga ketika Amien sendiri berada di dalam kekuasaan.
"Setelah tidak berkuasa lagi baru Amien Rais teriak-teriak tentang mafia. Itu sama saja menepuk air di dulang, tepercik muka sendiri," imbuhnya.
Sebaliknya, dalam empat tahun ini, Presiden Jokowi berani untuk memberantas mafia dan pemburu rente. Pertama, pada tahun 2015, Jokowi dengan enteng membubarkan Petral setelah wacana pembubarannya sejak 2006 tak juga direalisasikan. Setelah itu Jokowi melakukan reformasi regulasi dan tata kelola migas secara lebih transparan.
Kedua, pada tahun 2017, Jokowi juga membentuk Satgas Pangan yang melakukan penegakan hukum terhadap kartel dan mafia pangan.
Baca juga: Empat Macam Mafia Versi Amien Rais
Ketiga, Jokowi juga melakukan evaluasi terhadap jutaan hektare hutan yang izinnya banyak dikeluarkan sebelum pemerintahan Jokowi.
"Praktik pemberian izin hutan secara ugal-ugalan justru diindikasikan dikeluarkan saat otoritas dipegang oleh orang yang dekat dengan Amien Rais," kata Politikus Golkar itu tanpa menyebutkan nama.
Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menteri kehutanan sempat dijabat oleh Zulkifli Hasan, yang sekarang ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN).
Pada Maret 2018, LSM Greenomics Indonesia memaparkan hasil studi bahwa selama periode 2004-2017, kawasan hutan yang dilepas untuk izin perkebunan kepada pengusaha tertentu mencapai lebih dari 2,4 juta hektare, setara 33 kali lipat luas DKI Jakarta.
Sedangkan izin konsesi hutan menjadi perkebunan yang diberikan pada era Presiden Jokowi hanya seluas sekitar 200.000 hektare.
Untuk menghadapi pemburu rente dan mafia perizinan, kata Ace, Jokowi melakukan reformasi besar-besaran dengan menerapkan model Online Single Submission. Hal itu mencegah praktik kong kalingkong dalam pemberian izin.
"Reformasi perizinan ini membuahkan naiknya peringkat investasi dan kemudahan berusaha," ulasnya.
Terkait impor, Ace mengimbau agar Amien banyak baca buku tentang ketahanan pangan. Menurut Ace, terdapat tiga pilar penting dalam ketahanan pangan. Yaitu keterjangkauan atau kemampuan masyarakat untuk membeli pangan, ketersediaan pangan baik dari produksi dalam negeri maupun impor, dan kualitas dan keamanan pangan.
"Impor bukankah tujuan tapi harus dilihat dalam tiga pilar itu," imbuhnya.
Berdasarkan data, indeks ketahanan pangan Indonesia dalam empat tahun ini terus mengalami perbaikan. Ketahanan pangan jelas dibutuhkan untuk melindungi kepentingan sebagian besar rakyat yang menjadi konsumen.
"Target pembangunan waduk/bendungan sebanyak 65 hingga tahun 2019 kemungkinan besar akan terpenuhi yang sebagian merupakan lanjutan dari pemerintah sebelumnya," ujarnya.
"Terdapat 49 waduk/bendungan yang telah selesai dibangun, sedang dalam konstruksi atau dalam proses kontrak hingga tahun 2019. Sebanyak 29 bendungan ditargetkan selesai pada tahun 2019, sebanyak 55 persen berada di luar Jawa dan 45 persen di Jawa-Bali."
=========
CUKONG MAFIA TANAH, MINYAK PETRAL, TAMBANG, PANAMA PAPER
Zulkipli, Hatta rajsa, boker untot,tommy, hachim, bakrie, pengusaha hitam kroni beye
Markus Junianto Sihaloho / HA Rabu, 30 Januari 2019 | 01:23 WIB
Jakarta, Beritasatu.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, menanggapi pernyataan petinggi tim sukses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Amien Rais, soal keberadaan mafia dari kabupaten sampai tingkat nasional.
Ace menyindir bahwa semua kategori mafia yang disebutkan Amien itu jangan-jangan adalah para orang dekat mantan ketua MPR tersebut.
Dia juga menilai Amien membuat pernyataan tanpa data dan penuh dengan teori konspirasi.
"Tanpa dasar-dasar ilmu ekonomi yang memadai, Amien Rais hanya mengandalkan ilmu suudzon dengan menyebutkan mafia terjadi mulai dari kabupaten sampai nasional," kata Ace, Selasa (29/1).
"Kalau selama ini, negeri ini penuh mafia, maka jangan-jangan Amien Rais pernah berada di zona nyaman serta menjadi patron politik dari para mafia itu."
Alasan Ace, mafia impor migas, impor pangan, sampai perizinan hutan sudah lama ada sejak Orde Baru dan juga ketika Amien sendiri berada di dalam kekuasaan.
"Setelah tidak berkuasa lagi baru Amien Rais teriak-teriak tentang mafia. Itu sama saja menepuk air di dulang, tepercik muka sendiri," imbuhnya.
Sebaliknya, dalam empat tahun ini, Presiden Jokowi berani untuk memberantas mafia dan pemburu rente. Pertama, pada tahun 2015, Jokowi dengan enteng membubarkan Petral setelah wacana pembubarannya sejak 2006 tak juga direalisasikan. Setelah itu Jokowi melakukan reformasi regulasi dan tata kelola migas secara lebih transparan.
Kedua, pada tahun 2017, Jokowi juga membentuk Satgas Pangan yang melakukan penegakan hukum terhadap kartel dan mafia pangan.
Baca juga: Empat Macam Mafia Versi Amien Rais
Ketiga, Jokowi juga melakukan evaluasi terhadap jutaan hektare hutan yang izinnya banyak dikeluarkan sebelum pemerintahan Jokowi.
"Praktik pemberian izin hutan secara ugal-ugalan justru diindikasikan dikeluarkan saat otoritas dipegang oleh orang yang dekat dengan Amien Rais," kata Politikus Golkar itu tanpa menyebutkan nama.
Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menteri kehutanan sempat dijabat oleh Zulkifli Hasan, yang sekarang ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN).
Pada Maret 2018, LSM Greenomics Indonesia memaparkan hasil studi bahwa selama periode 2004-2017, kawasan hutan yang dilepas untuk izin perkebunan kepada pengusaha tertentu mencapai lebih dari 2,4 juta hektare, setara 33 kali lipat luas DKI Jakarta.
Sedangkan izin konsesi hutan menjadi perkebunan yang diberikan pada era Presiden Jokowi hanya seluas sekitar 200.000 hektare.
Untuk menghadapi pemburu rente dan mafia perizinan, kata Ace, Jokowi melakukan reformasi besar-besaran dengan menerapkan model Online Single Submission. Hal itu mencegah praktik kong kalingkong dalam pemberian izin.
"Reformasi perizinan ini membuahkan naiknya peringkat investasi dan kemudahan berusaha," ulasnya.
Terkait impor, Ace mengimbau agar Amien banyak baca buku tentang ketahanan pangan. Menurut Ace, terdapat tiga pilar penting dalam ketahanan pangan. Yaitu keterjangkauan atau kemampuan masyarakat untuk membeli pangan, ketersediaan pangan baik dari produksi dalam negeri maupun impor, dan kualitas dan keamanan pangan.
"Impor bukankah tujuan tapi harus dilihat dalam tiga pilar itu," imbuhnya.
Berdasarkan data, indeks ketahanan pangan Indonesia dalam empat tahun ini terus mengalami perbaikan. Ketahanan pangan jelas dibutuhkan untuk melindungi kepentingan sebagian besar rakyat yang menjadi konsumen.
"Target pembangunan waduk/bendungan sebanyak 65 hingga tahun 2019 kemungkinan besar akan terpenuhi yang sebagian merupakan lanjutan dari pemerintah sebelumnya," ujarnya.
"Terdapat 49 waduk/bendungan yang telah selesai dibangun, sedang dalam konstruksi atau dalam proses kontrak hingga tahun 2019. Sebanyak 29 bendungan ditargetkan selesai pada tahun 2019, sebanyak 55 persen berada di luar Jawa dan 45 persen di Jawa-Bali."
=========
CUKONG MAFIA TANAH, MINYAK PETRAL, TAMBANG, PANAMA PAPER
Zulkipli, Hatta rajsa, boker untot,tommy, hachim, bakrie, pengusaha hitam kroni beye
1
2.4K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan