

TS
sadako88
[LOVE LETTER 3] Surat Rindu Untuk Kota Tahu
![[LOVE LETTER 3] Surat Rindu Untuk Kota Tahu](https://s.kaskus.id/images/2019/01/30/5548434_201901300839440333.jpg)
Quote:

Sumedang,
Setitik surga di Tatar Pasundan,
Dimana gunung dan lembah terangkai indah,
Air mengalir dari pegunungan,
Menghidupi berbagai sisi kehidupan...



Quote:
Banjarmasin, 30 Januari 2019
Teruntuk Kota Sumedang Yang Kurindukan
Assalamu'alaikum wr.wb.
Sumedang, apa kabar? Kuharap kamu baik-baik saja. Tak terasa sudah 10 tahun aku meninggalkanmu, seiring jodoh yang membawaku ke Kota Seribu Sungai. Aku minta maaf... Selama ini aku tak bisa sering-sering pulang karena jauhnya jarak yang memisahkan kita. Sekarang pun sudah setahun lebih aku belum menemuimu. Ku hanya bisa menyapamu lewat asa, karena rasa rindu ini mulai menyesakkan dada.
Sumedang bagaimana keadaanmu? Masihkan banyak anak-anak bermain di pematang sawah? Masihkah mereka asik mencari tutut dan belut untuk dimasak? Masihkah ada lapangan luas untuk bermain layang-layang? Masihkah ada sawah-sawah hijau sejauh mata memandang? Terakhir kali aku pulang kamu sudah banyak berubah... Lebih banyak bangunan, lebih sedikit pemandangan. Ah ya, aku suka kamu menjadi lebih modern, mengikuti perkembangan zaman. Namun aku pun tak bisa memungkiri betapa aku mencintaimu dalam kesederhanaan.
Sumedang, kota kelahiranku, aku rindu....
Dulu... Tak pernah terbayangkan aku akan pergi meninggalkanmu. Meninggalkan Tatar Pasundan yang kucintai, meninggalkan sanak keluarga yang kusayangi. Aku rindu. Rindu Gunung Tampomas yang menaungi kemanapun aku pergi. Rindu melihat pemandangan malam hari dengan lampu-lampu bagai kunang-kunang dari balkon rumah. Rindu berbaring di kasur kapuk nenek, mendengarkan beliau mendongeng banyak cerita.
Spoiler for foto:
![[LOVE LETTER 3] Surat Rindu Untuk Kota Tahu](https://s.kaskus.id/images/2019/01/30/5548434_201901300707340560.jpg)
Kamu tahu? Aku selalu menyukai dongeng-dongeng yang diceritakan nenek. Semuanya selalu cerita tentang kamu. Ada legenda tentang Gunung Tampomas yang dilempari keris emas. Ada cerita sejarah bagaimana sebuah gunung dan lembah dibuka untuk membuat jalan Cadas Pangeran. Banyak nyawa gugur untuk membuat jalan itu. Ada juga cerita tentang patung Sang Pangeran yang membalas salam Jendral Belanda dengan tangan kiri. Bukan karena ia tak sopan, hanya saja tangan kanannya tetap siap sedia memegang keris. Mungkin karena kepercayaan dan kewaspadaan itu harus selalu berjalan dalam keseimbangan. Semua cerita tentang kamu, abadi dalam ingatan masa kecilku.
Sumedang Kota Tahu, aku rindu...
Sudahkah kamu bertemu Teh Ocha(Rossa) akhir-akhir ini? Dulu waktu pentas seni di SMA, aku dan teman-teman mengundang Teh Ocha buat nyanyi. Kebetulan Teh Ocha alumni SMA 1 Sumedang juga. Sayang dulu belum jaman hape kamera jadi aku ga punya foto-fotonya. Aslinya Teh Ocha tuh cantikkk banget, wangi, dan ga jaim. Abis nyanyi dia jajan lotek di kantin. Teh Ocha bilang dia selalu senang kalau ada tawaran nyanyi di Sumedang. Bisa sekalian pulang. Hahaha, namanya juga USA (Urang Sumedang Asli) ya, jangankan rakyat jelata seperti aku, artis ibukota kayak Teh Ocha juga selalu rindu sama kamu.
Sumedang... Aku rindu keluarga, saudara, tetangga, rindu segala suasana. Aku ingat dulu sering berjalan berkeliling desa, sekedar naik sepeda atau mengejar layangan putus. Melewati rumah-rumah yang berundak satu sama lain. Ada kalanya jalan yang kulewati sejajar dengan atap rumah orang yang penuh dengan aneka jemuran. Dari ikan asin, opak, rangginang, sampai jemuran pakaian. Hahaha, yah di desaku yang namanya atap rumah itu multitasking emang.
Spoiler for foto:
![[LOVE LETTER 3] Surat Rindu Untuk Kota Tahu](https://s.kaskus.id/images/2019/01/30/5548434_201901300708140976.jpg)
Sumedang... Kamu tahu, betapa beratnya tahun-tahun awal jauh darimu. Betapa sering aku menangis merindukanmu. Betapa aku menyesal selama aku bersamamu aku kadang ingin pergi meningalkanmu. Ah, manusia... Baru menyadari betapa berharganya sesuatu di saat telah kehilangan.
Tapi... Aku tak akan dan tak ingin pulang sebagai pecundang.
Aku terus berjuang dan bertahan. Menyesuaikan diri dengan kehidupan, sebagai istri dan ibu di daerah yang baru. Aku tak ingin menyerah, aku tak ingin membuatmu malu. Tak harus selalu bersamamu kan untuk membuktikan pada dunia di tubuhku mengalir darah Sumedang Larang. Urang Sumedang... harus berani mengambil tantangan dan sanggup bertahan dimana saja berada. Silih asah silih asih silih asuh. Saling belajar, saling menyayangi, saling menjaga. Bukankah itu yang selalu diajarkan leluhur kita. Kalaupun aku pulang aku ingin pulang secara baik-baik, bersama suami dan anakku, untuk mengenalkan pada mereka keindahan alam dan keramahan pendudukmu...
Sumedang, apa kau juga merindukanku? Insya Allah aku akan pulang Lebaran nanti. Doakan saja ada rezeki dan kesempatan. Insya Allah aku akan datang menemuimu. Anakku juga sudah kangen sama kamu. Kangen sama nenek dan kakek, dan kangen naik kuda di alun-alun kota katanya...
Sumedang, jaga diri baik-baik ya, untuk warga Sumedang lainnya, jaga kota kita baik-baik ya... Aku selalu mendoakanmu, berharap yang terbaik untukmu, untuk selalu menjadi Sumedang Tandang: Tertib Aman Nyaman Dinamis Anggun.
Demikian surat ini kutulis untukmu, sekedar menuangkan rindu yang tertahan. Sampai jumpa di lain kesempatan kota kelahiranku sayang,... Aku selalu mencintaimu, dan selalu bangga menjadi Urang Sumedang....

Wassalamu'alaikum wr.wb.
Dari aku yang selalu merindukanmu,
R.W.
Spoiler for Daftar Pustaka:
Sumber tulisan : pemikiran dan pengalaman pribadi TS
Sumber gambar:
http://rakkalovenature.blogspot.com/...nesia.html?m=1
Video clip : Lagu Sumedang oleh Doel Sumbang
Diubah oleh sadako88 30-01-2019 12:14






aldysadi dan 7 lainnya memberi reputasi
8
3.4K
Kutip
61
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan