mukamukaosAvatar border
TS
mukamukaos
Review Jujur Ane Tentang 'Hans' Karya Risa Saraswati







Judul buku     :  Hans
Pengarang      :  Risa Saraswati
Penerbit         :  Bukune
Tebal              :  vi+258 halaman
ISBN               :  9786022202165
Harga             :  Rp 77.000,-



Masa hidup Hans Joseph Weel bisa dibilang tidak menyenangkan. Dia tidak pernah dekat dengan kedua orangtua atau saudara selayaknya anak-anak lain. Hanya Rosemary Boyld – seorang wanita tua yang menganggap Hans seperti cucu sendiri – berada di sisinya sampai ke teror mengerikan itu …

Meski begitu, Hans mampu menutupi kesepiannya dengan sangat baik. Dia lebih suka menderita sendiri ketimbang membagi derita dengan sahabat-sahabatnya yang lain, termasuk aku. Sikapnya yang selalu ceria, membuat siapapun tak menyangka  bahwa dia punya masa lalu yang singkat, rumit, dan berakhir mengerikan.
“… aku hanyalah anak kecil yang sedang menunggu Mama untuk menjemputku pulang. Jika boleh meminta, tolong jangan memanggilku dengan sebutan hantu. Panggil saja namaku … Hans.”

****

Membaca sinopsis yang terpampang di cover belakang novel ini saja rasanya sangat menggigit. Menyakiti hati. Siapa yang tak tahu Risa dan “kawan-kawannya”? Semua temannya itu telah dibuatkan buku solo. Dan semua kisahnya selalu berakhir tidak menyenangkan.

Hans merupakan kisah ‘pelengkap’ novel Hendrick yang terbit sebelumnya. Kedua tokoh ini bertemu secara tidak sengaja dan menjadi sahabat sehidup semati. Dalam arti yang sebenarnya. Benang merahnya ada saat membaca novel Hans.

Berbeda dari buku ‘sahabat’ Risa yang lain. Kisah Hans diawali dari penjelasan tentang silsilah keluarganya. Kejadian demi kejadian dijelaskan. Banyak nama bermunculan mulai dari awal hingga tengah buku.

Hans sendiri mulai berperan ketika sebuah kejadian yang tidak dinginkan terjadi. Ibunya difitnah. Membuat Hans terpaksa pergi bersama sang nenek. Kabur menghindari orang-orang jahat yang menaruh ketidaksukaan pada mereka.

Hans kecil yang tidak tahu apa-apa hanya bisa pasrah mengikuti sang nenek pergi ke satu tempat ke tempat lain. Menumpang di satu rumah ke rumah yang berbaik hati mau menampung seorang wanita tua dan cucunya. Waktu itu, yang Hans tahu adalah kedua orangtua dan adik-adiknya sakit parah sehingga harus dibawa ke Netherland.

Semakin lama, Hans kian penasaran dengan apa yang terjadi dengan kedua orangtuanya. Pertanyaan kritis kian sering bermunculan. Membuat sang nenek kebingungan harus berbohong apalagi kepada cucunya yang berharap bisa bersatu dengan Mama dan Papanya lagi.

Setelah sekian lama memendam dan merasa bahwa Hans siap mendengar, akhirnya sang nenek menceritakan kisah tragis yang tidak pernah diketahui sang cucu. Hans sangat sedih mendengar cerita dari sang nenek. Dia marah.

Namun kejadian yang tak disangka terjadi setelahnya.

Apa itu? Penasaran? Silakan baca novelnya. Hehe.

 Walau tidak sesedih kisah sahabatnya, Hendrick, tetapi perjalanan hidup Hans tidak bisa dianggap sebelah mata. Risa menyajikannya bak roller coaster. Naik-turun tak kenal ampun. Seru sekaligus ingin berhenti di waktu yang sama. Oh, bukan berhenti karena bosan. Risa mampu membuat pembacanya betah karena penuturan dia yang ringan, tidak menye-menye, dan khas. TS ingin berhenti karena kasihan.

Benar-benar kasihan.
emoticon-Turut Berduka


Jika bertanya kelebihan novel ini, jawabannya: terlalu banyak. Lebay, sih. Namun menurut TS yang sudah membaca beberapa buku karangan Risa bisa berkata kalau Hans sedikit cacatnya. Tapi ‘Hendrick’ tetap yang terbaik.

Membaca novel Hans seperti menyusuri sebuah sungai. Pembaca ibarat air yang melewati banyak tempat, mengetahui beberapa informasi, hingga bermuara ke laut. Semua tumpah di laut. Menyatukan beberapa informasi menjadi padu dan itu … keren.

Tapi tetap saja, ada kekurangan di balik kelebihan. Meski sedikit, namun ada yang sedikit mengganjal di hati. Seperti nama Dorothy yang mendadak muncul. TS jadi berpikir, siapa dia?Kenapa tiba-tiba muncul? Apa Risa salah ketik? Atau sebelum nama-nama yang pada akhirnya tertulis pada cerita, Risa sudah memiliki nama lain sebelum akhirnya diganti? Entahlah.

TS pribadi tidak menganggap serius novel beraliran drama ini. Meski di luar sana banyak yang koar-koar kalau kisah ini nyata. Tidak masalah. Bagi yang menganggap demikian, monggo. Bagi yang tidak juga monggo. Karena pada dasarnya, di balik sebuah cerita pasti ada pembelajaran. Betul?

Dan juga ada satu hal yang selalu mengganjal kalau baca buku karya Risa: layout-nya. Parahnya hampir di semua bukunya selalu berulang.

Jadi begini Sodara-Sodara. Kalau kalian pernah baca bukunya Risa, pasti menemukan ada kalimat yang hurufnya tebal dan ukurannya besar. Betul? Nah, menurut ane, beberapa kalimat tersebut terlihat tidak rapi. Seakan hanya ditata begitu tok. Padahal, kan, bisa di rata kanan-kiri atau di rata tengah sekalian. Setuju?

Ini sekedar saran.

Tapi tidak membuat keseluruhan buku jadi jelek, kok.

Penasaran? Silakan beli yang ori dan dibaca …
 

RATING 4/5

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star


Artikel oleh MukamuKaos
Foto. Dokumen Pribadi






Diubah oleh mukamukaos 30-01-2019 04:59
1
9.1K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan