

TS
sukamakanteman
Buku Fisik Atau Buku Digital ?

Quote:
Assalamualaikum
Lahi-lagi trit ane kalo kurang satu free writing month ga lolos gan hehehe. Tapi ane gak menyerah dan coba lagi dan lagi. Buku fisik atau buku digital. Di era globalisasi ini dan juga semakin canggihnya tekhnologi buku bukan ada diatas sebuah kertas, akan tetapi buku juga sekarang bisa berupa file ataupun data berupa PDF, Word, maupun E-book yang bisa kita baca di telepon pintar anda tanpa perlu membawa buku yang cukup tebal.

Saya sempat diskusi dengan sepupu saya yang masih mencintai buku berupa benda. Karena katanya selain bisa di baca. Buku itu sendiri akan menjadi sesuatu yang bisa di wariskan kepada banyak orang. Selain itu mengoleksi buku adalah seni dan nikmat tersendiri bagi para pembaca buku. Disisi lain dengan kemajuan tekhnologi sudah banyak sekali buku-buku yang di jual secara digital. Jujur menurut saya yang sering menbeli buku di Google PlayStore lebih enak dan gak ribet. Selain jika kita keluar atau tidak ada dirumah masih bisa membawa banyak buku hanya dengan satu ponsel. Dengan membeli Ebook di Google Play Store sendiri harganya biasanya lebih murah daripada yang ada di toko buku. Karena selain ada biaya cetak ongkos kirim saja mempengaruhi dari harga buku ini. Seperti contoh saya membeli sebuah buku di kota Jember. Akan tetapi ketika saya ke Samarinda harga buku yang sama akan berbeda lima belas ribu rupiah (hal ini saya tahu ketika saya bertanya ke petugas sana hehehe). Jika kita membeli banyak buku lima belas ribu rupiah akan sangat terasa. Lain pula dengan buku elektronik entah dimanapun harganya tetap sama.
Akan tetapi buku elektronik juga ada hal negatifnya. Selain hanya dengan mata uang ataupun voucher yang ditentukan penyedia buku. Biasanya mata uangnya harganya beda lima ribu rupiah dari harga aslinya. Selain itu buku elektronik juga memudahkan seseorang untuk mengopy dan memperbanyak tanpa izin. Padahal hal ini sudah di lindungi undang-undang dan ada hukuman penjara serta dendanya, akan tetapi file-file gratis masih banyaj tersebar di google sana. Padahal seharusnya buku tersebut sudah tidak boleh di sebarkan dengan bebas. Karena saya tahu membuat suatu karya itu tidak mudah.
Sebagai penikmat buku elektronik saya selalu berusaha membeli buku yang asli dari situs penyedia resmi walaupun sekarang file-file berupa pdf sudah tersedia gratis di mesin pencarian online. Akan tetapi dengan menbeli yang asli kita juga menghargai suatu karya dan juga saya pernah merasakan sakitnya tulisan saya dikopas tanpa izin gan. Rasanya kesel hehehe. Akan tetapi yang paling penting budaya membaca yang harus terus di galangkan agar generasi penerus dapat melihat indahnya dunia walaupun hanya dari sebuah buku.
Lahi-lagi trit ane kalo kurang satu free writing month ga lolos gan hehehe. Tapi ane gak menyerah dan coba lagi dan lagi. Buku fisik atau buku digital. Di era globalisasi ini dan juga semakin canggihnya tekhnologi buku bukan ada diatas sebuah kertas, akan tetapi buku juga sekarang bisa berupa file ataupun data berupa PDF, Word, maupun E-book yang bisa kita baca di telepon pintar anda tanpa perlu membawa buku yang cukup tebal.

Saya sempat diskusi dengan sepupu saya yang masih mencintai buku berupa benda. Karena katanya selain bisa di baca. Buku itu sendiri akan menjadi sesuatu yang bisa di wariskan kepada banyak orang. Selain itu mengoleksi buku adalah seni dan nikmat tersendiri bagi para pembaca buku. Disisi lain dengan kemajuan tekhnologi sudah banyak sekali buku-buku yang di jual secara digital. Jujur menurut saya yang sering menbeli buku di Google PlayStore lebih enak dan gak ribet. Selain jika kita keluar atau tidak ada dirumah masih bisa membawa banyak buku hanya dengan satu ponsel. Dengan membeli Ebook di Google Play Store sendiri harganya biasanya lebih murah daripada yang ada di toko buku. Karena selain ada biaya cetak ongkos kirim saja mempengaruhi dari harga buku ini. Seperti contoh saya membeli sebuah buku di kota Jember. Akan tetapi ketika saya ke Samarinda harga buku yang sama akan berbeda lima belas ribu rupiah (hal ini saya tahu ketika saya bertanya ke petugas sana hehehe). Jika kita membeli banyak buku lima belas ribu rupiah akan sangat terasa. Lain pula dengan buku elektronik entah dimanapun harganya tetap sama.
Akan tetapi buku elektronik juga ada hal negatifnya. Selain hanya dengan mata uang ataupun voucher yang ditentukan penyedia buku. Biasanya mata uangnya harganya beda lima ribu rupiah dari harga aslinya. Selain itu buku elektronik juga memudahkan seseorang untuk mengopy dan memperbanyak tanpa izin. Padahal hal ini sudah di lindungi undang-undang dan ada hukuman penjara serta dendanya, akan tetapi file-file gratis masih banyaj tersebar di google sana. Padahal seharusnya buku tersebut sudah tidak boleh di sebarkan dengan bebas. Karena saya tahu membuat suatu karya itu tidak mudah.
Sebagai penikmat buku elektronik saya selalu berusaha membeli buku yang asli dari situs penyedia resmi walaupun sekarang file-file berupa pdf sudah tersedia gratis di mesin pencarian online. Akan tetapi dengan menbeli yang asli kita juga menghargai suatu karya dan juga saya pernah merasakan sakitnya tulisan saya dikopas tanpa izin gan. Rasanya kesel hehehe. Akan tetapi yang paling penting budaya membaca yang harus terus di galangkan agar generasi penerus dapat melihat indahnya dunia walaupun hanya dari sebuah buku.
Quote:
tulisan : pemikiran Ts
Foto : koleksi buku ts dan toko buku dekat rumah ts foto sendiri pake hp jadul ts
Foto : koleksi buku ts dan toko buku dekat rumah ts foto sendiri pake hp jadul ts
0
1.4K
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan