Meski banyak berkoar-koar mengenai kesejahteraan buruh, namun faktanya banyak pelanggaran ketenagakerjaan yang dilakukan oleh Prabowo Subiyanto.
Hal itu terbukti dari kasus tunggakan upah yang terjadi di PT. Kertas Nusantara milik Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut.
Diketahui sejumlah pegawai PT. Kertas Nusantara melakukan demonstrasi menuntut Prabowo Subiyanto selaku pemilik perusahaan untuk menuntaskan seluruh permasalahan terkait dengan hak-hak karyawan.
Demonstrasi itu terjadi karena Prabowo Subiyanto tidak memberikan hak-hak karyawan sesuai dengan ketentuan UU. Misalnya, terlambatnya pembayaran gaji sekitar 1.300 karyawan selama empat tahun terakhir. Serta, permasalahan pembayaran pesangon PHK yang hingga kini belum tuntas terbayarkan.
Namun anehnya, meski abai terhadap hak-hak buruh tersebut, Prabowo Subiyanto tanpa malu-malu berpidato mengenai kesejahteraan buruh. Bagaimana seorang pemimpin berbicara soal kesejahteraan buruh dalam arti yang luas, bila karyawannya sendiri saja masih banyak yang diabaikan?
Menjadi sebuah kenyataan bila Prabowo mengabaikan hak-hak karyawan selama empat tahun terakhir. Padahal para buruh dan keluarganya itu membutuhkan makan dan kebutuhan dasar lainnya.
Tak bisa dipungkiri bahwa Prabowo merupakan salah satu elit politik yang berani menghalalkan segala cara untuk memenuhi ambisi politiknya. Begitu pun tanpa tanggung jawab, dia juga melupakan kewajibannya sebagai pemilik perusahaan.
Dengan begitu, sudah sangat gamblang bila koar-koar Prabowo selama ini soal kesejahteraan buruh hanyalah bualan belaka. Janji-janji manisnya soal buruh hanyalah 'angin surga' belaka.
Kita harus bersolidaritas untuk para karyawan yang bekerja kepada Prabowo Subiyanto tersebut. Karena manusia merdeka sudah sepantasnya akan turut bersimpati kepada mereka yang sedang didzalimi penindas hak rakyat.