Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

albetbengalAvatar border
TS
albetbengal
Senyum Kecut Anies Saat Disinggung Soal Wilayah Kumuh Jakarta
Senyum Kecut Anies Saat Disinggung Soal Wilayah Kumuh Jakarta
WAKIL Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menyayangkan mengapa DKI Jakarta ada banyak wilayah kumuh. Hal tersebut dia singgung seusai memantau Ibu Kota dengan helikopter pada Senin (28/1). Kalla sebelumnya juga ikut rapat terbatas dengan sejumlah menteri dan Pemprov DKI terkait infrastruktur transportasi.

"Kenapa kumuh Jakarta ini? Bagaimana cara dia tidak kumuh? Tata ruangnya harus ke atas semuanya," jelas Kalla di Istana Wapres, Jakarta. Saat dia berbicara seperti itu, ada juga Gubernur DKI Anies Baswedan.

Mendengarnya, Anies hanya tersenyum kecut. Apalagi ketika Kalla, sembari tersenyum menunjuknya ketika wartawan bertanya wilayah mana saja yang jadi perhatian utama karena dianggap kumuh.

Baca juga: Hunian Vertikal Jadi Perhatian

Kalla mengungkapkan jika melewati Jalan MH Thamrin saat ini memang tidak berbeda dengan jalan di Singapura yang dikenal rapi. Namun, begitu ke wilayah belakang jalan protokol itu, seperti wilayah Tanah Abang dan Karet, pemandangannya seperti langit dan bumi.

Untuk itu Kalla menekankan salah satu solusi untuk menghilangkan wilayah kumuh tersebut, ialah dengan cara membangun tempat tinggal vertikal. Selain itu masyarakat yang berpenghasilan rendah juga harus didekatkan dengan tempat mereka bekerja.

"Kalau di luar negeri, orang kaya tinggal di luar kota, yang kurang mampu tinggal daalam kota. Kalau kita terbalik, yang mampu tinggal di dalam kota dan yang kurang mampu tergeser ke luar kota," ujar Kalla.


Jauhnya masyarakat berpenghasilan rendah dengan tempat kerjanya membuat mereka mengeluarkan biaya lebih banyak untuk ongkos transportasi. Hal tersebut tentunya akan berpengaruh kepada upaya peningkatan kelas bagi masyarakat kurang mampu.

Prinsipnya, yang kurang mampu tinggal di daerah dekat tempat kerjanya, bukan soal di tengah kota, tetapi dekat tempat kerjanya. Kalau yang mampu mereka punya mobil biar tinggal agak jauh tempat tinggalnya tidak apa-apa. Mampu, gajinya cuma Rp3 juta, tapi habis untuk ongkos Rp500 ribu - Rp 600 ribu per bulan, dia tidak bisa keluar dari kemiskinan," pungkas Kalla. (Dro)
http://m.mediaindonesia.com/read/det...-kumuh-jakarta

Dah bikin rusun brp nisemoticon-Big Grin
4
5.3K
57
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan