Bagi ente yang aktivitas sehari-harinya menggunakan kendaraan umum, pasti sudah sangat terbiasa berada di kendaraan umum. Ane sehari-hari adalah pengguna kendaraan umum ini. Mengingat di kendaraan umum kita berbagi tempat dengan orang lain, kita perlu mengerti ada aturan tidak tertulis (etika) yang perlu kita lakukan (ikuti) supaya semua orang merasa nyaman. Kira-kira apa saja etika di kendaraan umum ini?

 

1.     Menghargai ruang orang lain.

Ingat di kendaraan umum semua penumpang memiliki hak yang sama untuk duduk secara nyaman. Kalau ente duduk dengan mengambil ruang orang lain, maka sebenarnya ente sedang mengambil hak orang tersebut. Misalnya duduk dengan mengangkang sehingga mengambil ruang duduk setengah orang di sebelah ente, atau duduk menyamping sehingga mengambil ruang duduk satu orang di sebelah ente.

 

Menghargai ruang duduk orang lain termasuk di sini adalah untuk tidak memakai tas ransel di pundak saat duduk di kendaraan umum. Mengingat tas ransel tersebut memakan tempat bagi penumpang di sebelahnya, atau menghalangi ruang di depan (menyulitkan bagi penumpang yang baru mau masuk). Belum lagi kalau tempatnya sudah penuh, tas ransel yang dipakai dipundak ini akan membuat tidak nyaman bagi penumpang di sebelahnya, bisa juga membuat ente menjadi target bagi pencopet/pencuri di kendaraan umum.

 

 

2.     Mendahulukan penumpang yang mau turun.

Biasakan saat akan naik kendaraan umum, perhatikan apakah ada penumpang yang mau turun? Kalau ada, tunggulah sejenak dan berikan kesempatan bagi penumpang tersebut untuk turun. Baru ente masuk. Dengan demikian memberikan ruang bagi penumpang yang akan turun, juga memberikan keleluasaan untuk ente untuk naik.

3.     Buang sampah pada tempatnya.

Ente habis makan atau minum di kendaraan umum lalu bungkusnya dibuang di lantai kendaraan umum begitu saja? Jangan, karena nanti akan mengundang datangnya semut, lalat, dan kecoak ke situ. Pada akhirnya akan merugikan penumpang lain, juga sopir kendaraan umum.  

 

Kalau sudah disiapkan tempat sampah di kendaraan umum, buanglah sampah tersebut di sana. Kalau belum, maka bawalah sampah itu dan buang di tempat semestinya saat ente turun.

 

4.     Tidak merokok di kendaraan umum.

Walaupun hal ini agak sulit mengingat sopir kendaraan umum pun sering melanggarnya, tidak ada salahnya kalau ente merokok untuk tidak merokok di kendaraan umum. Seperti kita semua tahu, perokok pasif menerima risiko yang lebih besar ketimbang perokok aktif. Perokok aktif pun semua pasti sangat paham dapat mengalami berbagai risiko gangguan kesehatan akibat merokok ini, bahkan sampai ke tingkat paling parah (kematian). Itu sebabnya prinsip saya bagi para perokok, “Kalau mau mati silakan, tapi tidak perlu ajak-ajak yang lain.” Maksudnya tanggunglah perbuatan sendiri, tidak perlu orang lain juga harus menanggung akibatnya juga. Apalagi di kendaraan umum cukup banyak lansia dan anak-anak ada di sana. Tidak perlu membunuh mereka lebih cepat dari seharusnya.

 

5.     Bayarlah ongkos sesuai tarif.

Sebenarnya ini seharusnya sudah tidak perlu diingatkan lagi, tapi masih sering ane perhatikan penumpang yang berombongan tapi membayar hanya untuk beberapa orang. Kasus lain, penumpang membayar kurang dari tarif yang wajar. Mengingat sopir kendaraan umum harus membayar ke pemilik kendaraan umum, membeli bensin, membayar retribusi kendaraan, dan lain sebagainya (termasuk juga mengalami pungutan liar/pungli) di jalan, sudah sepatutnya kita membayar sesuai jasa yang kita nikmati.  

 

6.     Siapkan uang sebelum turun.

Sebisa mungkin siapkan uang pas. Kalau memang ente tidak punya uang pas, usahakan uang yang dibayarkan tidak terlalu besar sehingga tidak menyulitkan sopir dalam menghitung dan memberikan kembaliannya.