Quote:
JOLO, KOMPAS.com - Dua buah ledakan terjadi di luar sebuah katedral Katolik Roma di pulau Filipina selatan, Minggu (27/1/2019) pagi. Setidaknya 17 orang dilaporkan tewas dan hampir 50 orang lainnya luka-luka.
Insiden ledakan yang diduga kuat berasal dari bom tersebut meledak saat dilangsungkannya Misa Minggu. Demikian disampaikan pihak otoritas setempat.
Ledakan pertama terjadi di Katedral Jolo di Provinsi Sulu. Petugas keamanan langsung bergerak ke lokasi ledakan, diikuti dengan ledakan kedua yang terjadi di luar gedung, melukai warga sipil dan juga petugas keamanan.
Kepala Kepolisian Nasional Filipina Oscar Albayalde mengatakan, setidaknya 17 orang telah dilaporkan tewas, sementara 48 lainnya luka-luka.
Kejadian telah banyak tersebar di media sosial, memperlihatkan korban dan puing-puing bangunan akibat ledakan.
Sejumlah korban tampak tergeletak di jalan di luar Katedral Our Lady of Mount Carmel, yang juga sempat diguncang ledakan bom sebelumnya.
Militer Filipina kini telah menurunkan pasukan dengan kendaraan lapis baja untuk menutup jalan utama menuju gereja, sementara kendaraan tampak keluar masuk lokasi membawa jenazah maupun korban luka ke rumah sakit.
Beberapa korban juga tampak dievakuasi melalui jalur udara menuju kota Zamboanga.
"Kami telah mengarahkan pasukan untuk meningkatkan kesiagaan, mengamankan semua tempat peribadatan maupun tempat publik, dan menjalankan langkah keamanan proaktif untuk mencegah rencana permusuhan," kata Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana.
Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan bom di katedral tersebut. Demikian diberitakan SCMPyang melansir Associated Press.
Pulau Jolo telah lama menjadi basis kelompok gerilyawan Abu Sayyaf, yang telah masuk dalam daftar hitam oleh AS dan Filipina sebagai organisasi teroris.
sumber
Sungguh tindakan biadab
