Punya rencana investasi emas di tahun ini gansis? Sebelum memutuskan membeli emas, ada baiknya gansis membaca dan mencari tahu informasi mengenai prospek investasi emas di tahun ini terlebih dahulu. Meskipun optimis harga emas bisa terus naik, gansis tetap perlu waspada dan menyiapkan kemungkinan terburuknya.

Sekadar informasi di tahun 2018, dikutip dari laman kontan.co.id, harga emas mengalami kenaikan juga penurunan. Harga emas di tahun 2018 kemudian ditutup dengan nilai yang merosot cukup jauh dibanding tahun 2017.

Penyebab naik dan turunnya harga emas ini masih dipengaruhi oleh keadaan geopolitik dunia, gansis. Jika begitu, lalu bagaimana kemungkinan prospek investasi emas di 2019? Faktor-faktor apa saja yang perlu gansis tahu untuk mengantisipasi kenaikan dan penurunan harga emas? Baca selengkapnya di sini.

1. Harga Emas Naik dalam Beberapa Tahun Terakhir



Meski mengalami naik turun, secara keseluruhan harga emas dalam beberapa tahun terakhir tercatat masih mengalami kenaikan. Dikutip dari Finansialku.com, dalam empat tahun terakhir harga emas naik secara stabil sebesar 6,38% per tahun. Jika diakumulasikan, harga emas dalam empat tahun belakang ini mengalami peningkatan sebesar 25, 64%.

Dibandingkan dengan harga emas pada 2014, yakni Rp489.000,-, harga emas mengalami kenaikan kenaikan yang cukup signifikan di tahun 2018 yang mencapai Rp626.185,-. Masih dari laman yang sama, harga emas diperkirakan bisa menyentuh level terkuat, yakni US$1.400 per ons troy dalam tiga bulan terakhir pada 2019. Prediksi kenaikan ini tentu menjadi poin positif yang bisa gansis pertimbangkan, nih saat akan berinvestasi emas di tahun ini.

2. Adanya Pelemahan Nilai Dolar Amerika Serikat



Seperti yang banyak diketahui, dolar melemah, harga emas akan naik. Nah, berita baik buat gansis yang ingin investasi emas, nilai dolar diprediksi mengalami pelemahan di tahun 2019 ini. Hal ini dipicu oleh adanya masalah geopolitik serta adanya kekhawatiran publik terhadap defisit anggaran AS.

Untuk membiayai defisit yang membengkak ini, negara tersebut akan mencetak lebih banyak uang dan menaikkan penjualan surat utang atau obligasi. Keputusan untuk mencetak lebih banyak dolar tentu akan membuat nilai mata uang tersebut mengalami penurunan. Saat nilai dolar melemah, harga emas bisa mengalami peningkatan.

3. Situasi Sosial Politik Dalam Negeri yang Bisa Memanas



Tahun 2019 ini tahun spesial karena kita akan memiliki calon dan wakil presiden baru untuk lima tahun ke depan. Agan dan sista pastinya sudah bisa memperkirakan, bukan situasi politik di Indonesia nanti bisa memanas menjelang Pemilu tersebut.

Situasi politik ini yang memanas dapat mempengaruhi keadaan pasar Indonesia. Hal ini tentunya juga akan mempengaruhi tindakan investor dalam menanamkan uangnya. Jika pasar merespons positif siapa pun presiden terpilih, harga emas kemungkinan bisa terkoreksi. Namun, penurunan harga tersebut masih akan mengalami fluktuasi seiring berjalannya tahun. Jadi, gansis masih bisa berharap harga emas akan mengalami kenaikan di sisa tahun.

4. Adanya Kemungkinan Terjadi Tren Bullish di 2019



Dikutip dari Kompas.com, tren bullish harga emas diprediksi akan terjadi pada 2019. Merrill Lynch Bank of America memprediksi tren bullish harga emas bisa mencapai level 1.350 dolar AS per ons troi. Hal ini merupakan efek dari reformasi pajak perusahaan yang memperburuk neraca fiskal AS.

Buat gansis yang belum tahu, bullish dapat diartikan sebagai kecenderungan harga untuk menguat atau merangkai naik dalam suatu periode waktu tertentu. Nah, jika emas mengalami tren ini tentunya bisa menguntungkan untuk gansis yang ingin menjual emas simpanan.




=========

Kemungkinan kenaikan atau penurunan harga emas tersebut masih akan berubah tergantung pada situasi yang berjalan. Jadi, usahakan tetap mengikuti perkembangan informasi mengenai keadaan politik dan ekonomi dunia. Dengan begitu, gansis bisa mengambil keputusan terbaik yang diperlukan untuk investasi emas serta investasi lain yang gansis ikuti.




Sumber