- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Inisiatif dan Cekatan Belum Tentu disukai oleh Perusahaan lowh - Event FWM


TS
Nauj
Inisiatif dan Cekatan Belum Tentu disukai oleh Perusahaan lowh - Event FWM
Di dalam suatu perusahaan sangat dibutuhkan seseorang yang bersifat agresif , cekatan, rajin dan mempunyai jiwa kepemimpinan. Individu itu sangat dibutuhkan untuk membangun perusahaan menjadi besar. Pada umumnya individu yang memiliki sifat itu akan dijadikan pimpinan perusahaan misalnya manajer, pic, hingga wakil direktur. Pelatihan – pelatihan untuk membangun sifat seperti itu juga sering dilakukan oleh beberapa lembaga human resources dan konsultan pelatihan. Individu dibangun menjadi pribadi yang reaktif dan mampu menjadi problem solver bagi perusahaan.

Namun sangat disayangkan adalah seringkali individu yang memiliki sifat yang dapat dihandalkan itu justru malah mengarah ke inisiatif yang sifatnya lancang. Mereka merupakan pribadi yang kompeten, problem solver namun banyak yang justru melewati hierarki kepemimpinan dan berakhir justru menjadi individu yang tidak disukai di kantor maupun tempat bekerja. Misalnya seperti ini anda adalah staff pembelian dimana tugas anda untuk melakukan pembelian bahan baku dengan harga yang murah. Perusahaan anda sebelumnya menggunakan vendor A untuk mensuplai bahan baku ke perusahaan. Harga bahan baku yang diberikan Vendor A kurang menguntungkan bagi perusahaan anda. Anda sebagai staff pembelian atau bahkan manajer pembelian bertemu dengan Vendor B yang mampu memberikan harga bahan baku lebih miring dibanding Vendor A. Kemudian anda sebagai manajer atau staff memutuskan untuk membeli dari Vendor B dengan pertimbangan ekonomis. Setelah 1 bulan, direktur anda baru menyadari bahwa anda mengganti vendor A dengan Vendor B. Atas hal yang anda lakukan, anda dipecat sebagai manajer atau staff pembelian. Setelah pemecatan, anda baru tahu bahwa ternyata Vendor A dimiliki oleh calon menantu dari direktur Anda. Apakah anda salah ? Bukankah anda memberikan keuntungan bagi perusahaan?
Secara sisi ekonomis dan laporan keuangan, anda telah melakukan hal yang benar dengan memilih vendor B tetapi kesalahan anda adalah memutuskan mengganti vendor A dengan B tanpa adanya persetujuan dari direktur anda. Ketika anda berpikir akan diapresiasi atas kinerja anda namun anda justru dipecat karena mengganti vendor calon menantu direktur anda. Inilah kadang sering terjadi oleh orang yang inisiatif dimana mereka tidak mau terlalu ribet dengan hierarki kepemimpinan dan menabrak alur prosedur.
Apabila anda sebagai direktur atau pimpinan tertinggi ingin mengubah atau menabrak hierarki , yah diperbolehkan saja. Namun apabila anda hanya pimpinan tingkat tengah atau bahkan staff bagian bawah. Anda tidak boleh menabrak struktural yang ada lowh. Bisa jadi pimpinan anda justru bukan memuji anda atas prestasi tapi kesal karena tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan.


Kasus lainnya adalah anda merupakan manajer keuangan sedangkan teman anda adalah manajer investasi perusahaan. Anda sebagai manajer keuangan melihat bahwa posisi keuangan perusahaan sedang sangat buruk dan diprediksi memiliki masalah going concern ( keberlanjutan usaha). Anda kemudian memberikan rekomendasi kepada pihak direktur agar perusahaan dilakukan pengetatan anggaran , pemutusan hubungan kerja hingga apabila diperlukan likuidasi. Direktur setuju saja dengan apa yang anda katakan karena anda memiliki bukti keuangan yang menunjukkan perusahaan dalam posisi sangat buruk.
Ternyata ketika anda sudah mulai memotong anggaran dan mengeluarkan banyak karyawan. Teman anda sang manajer investasi ternyata sedang mengurus investasi yang akan masuk ke perusahaan anda dan dia baru balik dari perjalanan dinas dari luar negeri sehingga tidak tahu hal yang anda lakukan. Ketika rapat kembali, direktur yang semula mendukung rencana anda berbalik memaki rencana yang saudara lakukan karena investasi baru menjadi sulit dilaksanakan.
Nah di kasus kedua ini, saudara dianggap terlalu terburu – buru untuk melakukan suatu hal meskipun saudara memiliki bukti yang tepat dan data yang valid. Nah kedua kasus tersebut adalah contoh bahwa inisiatif itu harus juga konfirmasi atau memberikan info ke berbagai pihak. Saudara jangan diam – diam melakukan insiatif dan berharap diberikan pujian oleh bos atau rekan saudara. Kesalahan ini dapat menyebabkan saudara justru dibenci atau tidak disukai karena saudara dianggap egois dan tidak dapat bekerjasama.
Pola inisiatif ini sebenarnya seringkali terbentuk sejak dari kecl dimana kita berlomba untuk mendapatkan nilai bagus namun kehilangan sisi kerjasama. Kita dibentuk menjadi sisi yang penuh daya saing, insiatif namun tidak peka dengan lingkungan sekitar. Nah kalian harus mengubah sisi jeleknya sehingga jadilah pribadi insiaitif yang juga peka terhadap lingkungan sekitar dan hierarki kepemimpinan.
Salam



Namun sangat disayangkan adalah seringkali individu yang memiliki sifat yang dapat dihandalkan itu justru malah mengarah ke inisiatif yang sifatnya lancang. Mereka merupakan pribadi yang kompeten, problem solver namun banyak yang justru melewati hierarki kepemimpinan dan berakhir justru menjadi individu yang tidak disukai di kantor maupun tempat bekerja. Misalnya seperti ini anda adalah staff pembelian dimana tugas anda untuk melakukan pembelian bahan baku dengan harga yang murah. Perusahaan anda sebelumnya menggunakan vendor A untuk mensuplai bahan baku ke perusahaan. Harga bahan baku yang diberikan Vendor A kurang menguntungkan bagi perusahaan anda. Anda sebagai staff pembelian atau bahkan manajer pembelian bertemu dengan Vendor B yang mampu memberikan harga bahan baku lebih miring dibanding Vendor A. Kemudian anda sebagai manajer atau staff memutuskan untuk membeli dari Vendor B dengan pertimbangan ekonomis. Setelah 1 bulan, direktur anda baru menyadari bahwa anda mengganti vendor A dengan Vendor B. Atas hal yang anda lakukan, anda dipecat sebagai manajer atau staff pembelian. Setelah pemecatan, anda baru tahu bahwa ternyata Vendor A dimiliki oleh calon menantu dari direktur Anda. Apakah anda salah ? Bukankah anda memberikan keuntungan bagi perusahaan?
Secara sisi ekonomis dan laporan keuangan, anda telah melakukan hal yang benar dengan memilih vendor B tetapi kesalahan anda adalah memutuskan mengganti vendor A dengan B tanpa adanya persetujuan dari direktur anda. Ketika anda berpikir akan diapresiasi atas kinerja anda namun anda justru dipecat karena mengganti vendor calon menantu direktur anda. Inilah kadang sering terjadi oleh orang yang inisiatif dimana mereka tidak mau terlalu ribet dengan hierarki kepemimpinan dan menabrak alur prosedur.
Apabila anda sebagai direktur atau pimpinan tertinggi ingin mengubah atau menabrak hierarki , yah diperbolehkan saja. Namun apabila anda hanya pimpinan tingkat tengah atau bahkan staff bagian bawah. Anda tidak boleh menabrak struktural yang ada lowh. Bisa jadi pimpinan anda justru bukan memuji anda atas prestasi tapi kesal karena tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan.


Kasus lainnya adalah anda merupakan manajer keuangan sedangkan teman anda adalah manajer investasi perusahaan. Anda sebagai manajer keuangan melihat bahwa posisi keuangan perusahaan sedang sangat buruk dan diprediksi memiliki masalah going concern ( keberlanjutan usaha). Anda kemudian memberikan rekomendasi kepada pihak direktur agar perusahaan dilakukan pengetatan anggaran , pemutusan hubungan kerja hingga apabila diperlukan likuidasi. Direktur setuju saja dengan apa yang anda katakan karena anda memiliki bukti keuangan yang menunjukkan perusahaan dalam posisi sangat buruk.
Ternyata ketika anda sudah mulai memotong anggaran dan mengeluarkan banyak karyawan. Teman anda sang manajer investasi ternyata sedang mengurus investasi yang akan masuk ke perusahaan anda dan dia baru balik dari perjalanan dinas dari luar negeri sehingga tidak tahu hal yang anda lakukan. Ketika rapat kembali, direktur yang semula mendukung rencana anda berbalik memaki rencana yang saudara lakukan karena investasi baru menjadi sulit dilaksanakan.
Nah di kasus kedua ini, saudara dianggap terlalu terburu – buru untuk melakukan suatu hal meskipun saudara memiliki bukti yang tepat dan data yang valid. Nah kedua kasus tersebut adalah contoh bahwa inisiatif itu harus juga konfirmasi atau memberikan info ke berbagai pihak. Saudara jangan diam – diam melakukan insiatif dan berharap diberikan pujian oleh bos atau rekan saudara. Kesalahan ini dapat menyebabkan saudara justru dibenci atau tidak disukai karena saudara dianggap egois dan tidak dapat bekerjasama.
Pola inisiatif ini sebenarnya seringkali terbentuk sejak dari kecl dimana kita berlomba untuk mendapatkan nilai bagus namun kehilangan sisi kerjasama. Kita dibentuk menjadi sisi yang penuh daya saing, insiatif namun tidak peka dengan lingkungan sekitar. Nah kalian harus mengubah sisi jeleknya sehingga jadilah pribadi insiaitif yang juga peka terhadap lingkungan sekitar dan hierarki kepemimpinan.
Salam



0
1.2K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan