Salam hangat dari ane, untuk semua agan-agan pecinta games di seluruh Indonesia. Dalam kesempatan kali ini ane mau membagikan tips-tips sehat bermain game agar agan terhindar dari
gaming disorder. Singkat cerita, tahun lalu WHO resmi memasukan
gaming disordersebagai salah satu penyakit mental dan beritanya heboh dimana-mana. Bahkan di Indonesia tercinta kita telah ditemukan beberapa kasus.

Quote:
sebagai pecinta games ane gak mau berhenti gaming, tapi disisi lain ane juga peduli dengan kesehatan jiwa raga ane

Hebohnya berita mengenai
gaming disordermenimbulkan kontroversi di masyarakan yang menganggap semua game itu menyebabkan
gaming disorder, lalu bermain game (walau hanya sebentar aja) di anggap udah terkena
gaming disorder.
Nah, dikarenan kesalah pahaman seperti itu sebelum membahasa tips sehat bermain games. Ane akan membagikan sedikit informasi tentang
gaming disorder.
Gaming disorder adalah bermain game terus-menerus tanpa henti hingga lupa waktu sampai meninggalkan aktivitas lain.
Gaming disorder kini sudah resmi masuk dalam kategori ganguan kesehatan mental oleh organisasi kesehatan dunia (WHO).
Meski banyak ahli kesehatan telah mengenali perilaku bermain game yang adiktif selama bertahun-tahun sebagai masalah serius, International Classification of Diesease (ICD-11) melalui WHO akhirnya melegitimasi diagnosis untuk kondisi di atas.
Dengan adanya pembaruan klasifikasi ini, gaming disorder mencakup perilaku tidak sehat yang melibatkan internet dan konsol video game lainnya, telah ditambahkan ke bagian ICD pada gangguan yang membuat ketagihan.
Quote:
Tapi sebenarnya penyakit seperti apa yang dimaksud dengan gaming disorder? dan siapa yang paling mungkin terpengaruh?
Berikut penjelasannya:
1. Apa itu sebenarnya gaming disorder?
Quote:
Menurut WHO, kondisi itu ditandai oleh gangguan kontrol atas perilaku terhadap suatu permainan. Dengan kata lain, para pemain game mengetahui mereka harus berhenti bermain tetapi mereka merasa tidak mampu untuk melakukannya.
Perilaku bermain game juga mencapai tingkat gangguan ketika suatu game mulai didahulukan daripada minat dan aktivitas harian lainnya. Pola ini akan terus berlanjut dan meningkat, meskipun ada konsekuensi negatif yang terjadi karenanya.
Gejala lain dari gaming disorder adalah berbohong tentang seberapa banyak kamu bermain, yang dapat merusak kepercayaan dengan teman dan anggota keluarga. kenyataannya, kondisi ini dapat memiliki dampak jangka panjang yang sangat serius.
Kategori gaming disorder akut adalah perilaku seseorang secara signifikan merusak kehidupan pribadi, keluarga, sekolah, atau pekerjaannya. Biasanya, pola ini telah terbukti setidaknya selama 12 bulan.
2. Siapa yang berisiko mengalami gaming disorder?
Quote:
Belum jelas berapa persentase penduduk dunia yang memiliki kondisi ini, tetapi kebanyakan studi menunjukkan bahwa angka tersebut ada di antara 1% dan 10% pengguna game aktif. Itu berarti sembilan dari 10 gamer dapat bermain tanpa mengidap penyakit ini.
Sebagian besar penelitian tentang kecanduan dan gangguan pada game telah dilakukan pada remaja dan dewasa muda, tetapi kemungkinan perilaku yang tidak teratur ini dapat memengaruhi siapapun dari segala usia.
Penelitian juga menunjukkan bahwa anak dan remaja laki-laki jauh lebih mungkin daripada anak dan remaja perempuan untuk menunjukkan perilaku bermain game yang tidak teratur.
Dalam sebuah studi, perkiraan kelaziman dalam gaming disorder adalah 8,4% pada laki-laki dan 2,9% pada perempuan. Karena gangguan tersebut telah diidentifikasi pada beberapa anak dan perempuan dewasa, tidak diketahui apakah itu berbeda dari kelompok anak dan laki-laki dewasa.
Para ahli bertanya-tanya apakah anak-anak atau orang dewasa yang mengalami depresi lebih mungkin mengembangkan kecanduan bermain game, sebagai sarana untuk mengatasi atau bersembunyi dari kehidupan nyata.
Namun penelitian menunjukkan bahwa perilaku bermain game terus-menerus bukan hanya gejala dari kondisi tersebut. Bahkan, ketika anak-anak menjadi kecanduan permainan, depresi mereka meningkat dan kecemasan mereka meningkat.
Dan jika mereka bisa berhenti dari kecanduan bermain game, kita melihat pola sebaliknya. Masalah depresi yang mereka alami menjadi lebih baik. Jadi sepertinya bermain game juga bisa memberi manfaat untuk beberapa masalah lain.
3. Apakah ada solusi untuk kondisi ini?
Quote:
Seperti kebanyakan gangguan kesehatan mental lainnya, gaming disorder hanya memengaruhi sebagian kecil dari keseluruhan populasi.
Disini tidak dibicarakan tentang orang-orang yang bermain game ketika mereka bosan, atau yang menikmati bermain game tetapi mengelola hidupnya dengan baik.
Selama tidak mempengaruhi kesehatan mental atau fisik kamu, lanjutkan bermain.
Disini membicarakan tentang cara menanamkan pemahaman bahwa ada batas di mana perilaku menjadi terlalu disfungsional, seperti depresi. Semua orang bisa saja sedih atau stres, tetapi ada titik ketika itu menjadi terlalu berlebihan dan kamu perlu perawatan.
Penting juga untuk diingat bahwa bermain terus menerus dapat menimbulkan konsekuensi lain, selain yang berkaitan langsung dengan kesehatan mental. Ini dikaitkan dengan gangguan tidur, tingkat kebugaran yang rendah, dan gizi buruk, yang semuanya dapat memiliki efek fisik jangka panjang.
Jika aganss merasa bahwa agan atau orang terdekatmu memiliki kondisi ini, direkomendasikan untuk mencari ahli kesehatan mental dengan pengalaman dalam gangguan kontrol impuls, karena mungkin sulit untuk menemukan seorang ahli yang mengkhususkan diri untuk kondisi ini.
Klasifikasi baru WHO ini kemungkinan akan membantu penyedia layanan kesehatan menjadi lebih cekatan dalam menangani gangguan tersebut dan membuka jalan bagi lebih banyak perusahaan asuransi kesehatan untuk memberikan perlindungan bagi perawatan.
Langkah pertama untuk mendapatkan bantuan yang dibutuhkan adalah mengenali bahwa masalah mental yang dipicu dari bermain game terus-menerus itu gangguan kesehatan mental yang nyata.
Gimana gans, lewat penjelasan di atas ane akan mencoba mempertegas bahwa tidak semerta-merta bermain game lalu dengan mudahnya pecinta gamers di anggap mengidap
gaming disorder.
Ini, ane tambahkan lagi gajala atau ciri-ciri pengidap
gaming disorderbiar makin jelas :
Quote:
Ciri-Ciri Orang Kena Gaming Disorder
Seperti yang udah disebutin barusan, ciri-ciri orang dengan gangguan gaming disorder adalah sebagai berikut:
1. Ketidakmampuan mengendalikan diri terhadap gaming, entah itu berupa seringnya main, lama waktu bermain, intensitas main, dan konteks game yang dimainkan;
2. Prioritas terhadap gaming yang melebihi aktivitas keseharian dan aspek hidup lainnya. Jadi kehidupan sosial, kebutuhan dasar terganggu, kebersihan diri juga terganggu;
3. Kecenderungan untuk meningkatkan intensitas ngegame meskipun dampaknya negatif.
Bermain game bagi ane dan sebagian orang dilakukan sebagai hiburan semata melepaskan penat disela-sela aktifitasnya yang padat. Ada juga bagi sebagian orang yang lain, bermain game itu merupakan kewajiban dan kegiatan yang harus ada dan dimasukkan kedalam list kegiatan mereka sehari-hari istilahnya ‘
ga nge-game, ada yang kuraang‘.
Pada hakikatnya, bermain game untuk hiburan semata dapat menyeimbangkan pikiran dan juga memberikan efek positif bagi pemainnya. Tetapi tidak jarang orang yang bermain game terlalu sering menyebabkan kecanduan. Fase itulah yang terkadang membuat efek negatif dari bermain game-nya tersebut itu muncul.
Beberapa penelitian sudah dilakukan perihal kegiatan bermain game dari segi fisik dan psikis. Selain mengetahui dampak yang akan ditimbulkan, juga mencari solusi untuk mencegahnya. Dan berikut 5 Tips untuk aganss semua :
1. Tahu Waktu dalam Bermain Game
Quote:
Seperti yang ane telah jelaskan panjang lebar di atas mengenai
gaming disorder, pecinta game harus pintar-pintar membagi waktu karena bermain game itu sangat menguras waktu (eehh, maksud ane butuh waktu khusus)


.
Tidak jarang dalam bermain game itu pemainya menjadi lupa waktu dan mengganggu kegiatan yang terkadang memang harus dilakukan. Seperti tugas sekolah, membersihkan rumah, hangout bersama teman, bahkan kegiatan istirahat menjadi telat bahkan tidak dikerjakan. Hal ini yang menjadi masalah besar semua gamers didunia.
“Lebih dari 10 jam bermain games digital sudah dapat disebut kecanduan. Ini fenomena yang berbahaya dan marak dikalangan generasi muda,”kata Psikolog UMB, Tika Bisono, dalam acara Campus Talk bertema Games Digital dan Dampaknya di SMK Media Informatika, Jakarta, Kamis (17/1/2019) lalu.
Quote:
Tips dan triknya adalah manajemen waktu. Hal ini harus ditaati secara sadar dan bertanggung jawab apabila diberlakukan, buatlah schedule time dari kegiatan sehari-hari agans, termasuk kegiatan bermain game, sehingga keberhasilanmu menaati peraturanmu sendiri menjadi tolak ukur sebagai gamers sejati
.
Namun, ada beberapa orang yang menyempatkan bermain "mobile game" disela-sela kesibukan jam kantor alasannya jelas untuk menghilangkan stress di tengah-tengah pekerjaan.
Seperti yang dilakukan Angelica (28) yang sudah menjajal berbagai game, seperti Vainglory, PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG), Rules of Survival (ROS), dan Ragnarok.
“Buat saya bukan hanya sekedar hobi, tapi juga sebagai solusi mengurangi stres di jam kerja,”tutur wanita yang sering mengikuti berbagai turnamen game dan saat ini sedang tahap kualifikasi 100 besar Crew Challenge PUBG.
Sebuah penelitian pun mengungkapkan hasil yang senada dengan apa yang Angelica tuturkan.
Chris Ferguson, profesor psikologi di Stetson University di DeLand, Florida mengungkapkan bahwa bermain game tak sekedar bisa menghibur.
Banyak orang memilih bermain game karena memang bisa menanggulangi stres saat bekerja, seperti dilansir dari BBC.
Namun, jika dilihat dari tren game saat ini, dari ketiga jenis game yang ada seperti console game, PC game, dan mobile game, yang paling banyak diminati yakni mobile game.
2. Postur Tubuh
Quote:
Postur tubuh yang kurang baik dapat mempengaruhi keadaan fisik seseorang jika dilakukan sering dan berulang. Salah satu tanda dari kurang baiknya postur tubuh ketika bermain adalah sakit pegal dan bahkan merubah posisi tulang belakang dikemudian hari, hiih..
Tubuh terdiri dari tulang-tulang yang tersusun secara beraturan untuk menopang tubuh. Posisi tulang yang salah atau tidak pada tempatnya dapat memengaruhi postur tubuh, termasuk posisi tulang pada tulang belakang. Normalnya, tulang belakang memang agak sedikit melengkung untuk membantu pergerakan tubuh. Namun, kelengkungan tidak biasa bisa di pengaruhi oleh kebiasaan salah dan terus menerus dilakukan aganss saat bermain games.
Quote:
Tips dan triknya adalah ketahui ukuran badanmu, dengan menyetel kursi, sofa, atau tempatmu diam ketika bermain game, dibarengi dengan kalibrasi jarak pandang agans pada layar dan ketinggiannya, agans dapat meminimalisir dampak buruk yang terjadi pada tubuh agans.
3. Menjaga asupan makanan dan minuman
Quote:
Saat bermain game lapar dan haus itu wajar, namanya juga manusia hehe

. Tapi asupan makanan yang tidak sehat malah dapat mengganggu kesehatan, dan menjadi penyumbang kenaikan berat badan atau obesitas.
Untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik manusia membutuhkan nutrisi atau zat gizi dalam jumlah yang memadai. Kandungan nutrisi yang jumlahnya sesuai kebutuhan, akan memberikan energi bagi tubuh untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.
Makanan yang baik harusnya memenuhi gizi seimbang seperti terdiri dari karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
Quote:
Tips dan triknya adalah seringlah minum air putih yang cukup, karena tubuh yang dehidrasi dapat mengurangi fungsi otak secara sementara.
Otak yang dehidrasi bisa menyebabkan kinerjanya menurun dan Anda juga sulit fokus.
Ada anjuran untuk minum 8 gelas air putih setiap hari, namun ukuran itu juga harus disesuaikan dengan kondisi tubuh dan kebutuhan asupan harian.
Carilah makanan yang sehat, dan kurangi ngemil, karena memiliki kalori yang besar.
Contohnya almond, Almond adalah kacang yang kaya akan asam lemak tak jenuh tunggal. Selain itu, almond juga berfungsi meningkatkan kesehatan jantung dan bisa membantu penderita diabetes. Para ilmuwan memberikan nilai 97 untuk kandungan nutrisi yang ada dalam almond.
4. Streching and Break
Quote:
Buat agansss yang terus terpaku pada layar disepanjang permainan, harus mulai meninggalkan kebiasaan tersebut, karena memang selain daripada postur yang sesuai, peregangan dan jeda membuat tubuh memiliki waktu untuk mengkalibrasi dan melumasi sendi yang kaku setelah diam diselama permainan. Carilah waktu yang tepat dalam melakukan hal ini, seperti pada permainan online multiplayer battle, jeda diantara match bisa dimanfaatkan untuk streching dan break.
Quote:
Ada tips khusus yang bisa agans lakukan, yaitu ‘rule20/20’. Caranya dilakukan dengan berdiri dari kursi dan menjauh dua langkah kebelakang atau arah lainnya, lalu pandang benda disekitar dengan kejauhan sekitar 20 kaki(6 meter) selama 20 detik lamanya. Hal ini dapat memberikan kalibrasi dari mata dalam persepsi terhadap benda dan meminimalisir kerusakan otot siliaris mata yang berperan pada pengaturan ukuran retina.
5. Tahu Game yang cocok
Quote:
Selain kondisi fisik, keadaan psikis pun harus diperhatikan. Mengetahui apa aja game kesukaan dan memfilternya menjadi salah satu cara untuk mencegah hal-hal negatif sekaligus mempengaruhi sikap dan mental serta pikiran agans sekalian. Banyak genre game yang menawarkan tindak kekerasan, seksual, dan berdarah-darah memang memiliki peran andil dalam membentuk karakter seseorang.
Tapi saat ini juga telah banya game yang bertema pendidikan dan membantu pembentukan karakter penikmatnya kearah positif.
Sementara Paktisi Games Development, Ivan Sanjaya mengatakan perkembangan games dimasa mendatang memang semakin menarik. Namun perlu diarahkan pada upaya menciptakan games yang bermanfaat. Tidak sebatas menjadi hiburan dan menimbulkan dampak psikologi lain.
“Games bisa pula menjadi sarana edukasi. Makanya kita ingin pembuat games mengarah pada tujuan itu,” pungkasnya.
Quote:
Tips dan triknya yaitu mencoba positif dalam memainkan permainan, memilih genre gameyang tidak mengandung unsur negatif dan tindak kekerasan, sehingga pada akhirnya menjadikan kita pribadi yang positif merubah paradigma masyarakat terhadap gamers.
Gimana gans, gampangkan dan mudah banget untuk diterapkan. Sekarang aganss semua tetap bisa bermain games tanpa harus takut dikira mengidap
gaming disorder.
Kalau ane boleh memberi pendapat, saat ini telah banyak game yang genre beragam, inovatif, menghibur, hingga mendidik. Sebagian besar game juga tidak hanya sekedar dijadikan hiburan semata tapi telah berkembang ke arah e-Sports, komunitas hingga mampu menghasilkan rupiah.
Pecintanya bebas memilih sesuai keinginan hati namun sayang nya masih kurang pengawasan dalam hal memilah dan memainkan game sesuai umur dan perkembangan mental. Dalam hal ini semua elemen dan pihak yang terkait turut mengambil andil yang mampu membentuk
gaming disorderpada seseorang.
Lebih miris nya lagi beberapa kasus penderita
gaming disorder yang ane pernah lihat dan muncul di berita TV adalah
anak-anak atau usia remaja.

Dari sini jelas banget kan, kunci masalahnya karena kurangnya pengawasan! Di samping itu anak-anak atau remaja baru gede.. memiliki perkembangan mental yang belum sempurna, sehingga mereka masih labil dalam mengambil keputusan ataupun menetapkan sebuah pilihan.
Quote:
Melalui Situs berita Bangka Pos, Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nono Adya, mengatakan para orangtua harus peduli terhadap permainan anak seperti Game Mobile Legends atau Games lainnya.
"Ada studi yang menyebutkan bahwa anak yang terbiasa main game yang sesuai umurnya, ternyata mereka pengambil keputusan yang cepat dan berani, berlatihnya dari game," ujar beliau.
Tetapi sebaliknya, jika anak-anak memainkan permainan untuk dewasa maka bisa menimbulkan dampak negatif. Mereka akan kecanduan karena adrenalin yang terpacu dan bisa berperilaku brutal.
Quote diatas jelas mengatakan, perlunya memilih games sesuai kategori usia. Berikut ini ane bagi juga rating game sesuai usia :
Quote:
Saat ini, rating gim yang diakui secara resmi dikeluarkan oleh organisasi independen yang bernama Entertainment Software Rating Board (ESRB). Organisasi tersebut bertugas untuk memberi informasi rating semua konten perangkat lunak agar bisa diakses oleh periode umur yang sesuai.
Menurut ESRB, terdapat 5 kategori pedoman rating, yaitu::
1. E (Everyone)
Gim yang masuk dalam rating ini dapat diakses atau dimainkan oleh segala umur.
2. E 10+ (Everyone 10+)
Rating ini diperuntukkan untuk semua orang/anak yang berusia di atas 10 tahun.
3. T (Teen)
Remaja yang berumur 13 tahun atau lebih dapat memainkan gim dengan rating ini.
4. M (Mature 17+)
Gim dengan rating ini hanya boleh dimainkan oleh orang yang sudah berumur 17 tahun ke atas.
5. AO (Adults Only 18+)
Hanya orang dewasa atau berusia di atas 18 tahun lah yang bisa bermain gim ini karena banyak mengandung konten khusus untuk orang dewasa.
Jadi, Game itu tergantung penggunanya!




Sumber :
https://palapanews.com/2019/01/21/ba...ming-disorder/
https://virtualverbal.com/5-tips-dan...-game-sehat/2/
https://www.google.com/amp/jabareksp...mer-bijak/amp/
https://psikologihore.com/definisi-g...sorder-adalah/
https://merahputih.com/post/amp/berm...esehatan-dunia
https://rexus.id/yuk-kenali-rating-g...e-sesuai-umur/
https://www.google.com/amp/bangka.tr...-kategori-usia
https://lifestyle.kompas.com/read/20...saat-jam-kerja
http://m.tribunnews.com/amp/section/...tu-diet?page=2
https://www.google.com/url?sa=i&sour...48293948068372
https://www.google.com/amp/s/hellose...-belakang/amp/