- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Fokus Berantas Teroris, Negara ASEAN Gelar Pertemuan Khusus


TS
ekohany
Fokus Berantas Teroris, Negara ASEAN Gelar Pertemuan Khusus
Mayoritas Negara-negara dunia sepakat bahwa terorisme dimanapun mereka berada harus diberantas dan dimusnahkan hingga ke akar-akarnya. Jaringan atau sel-sel teroris yang muncul harus segera diputus sampai benar-benar hialng dan tidak ada lagi kjaringan atau sel baru yang tumbuh.
Hal tersebut menjadi penting mengingat teroris merupakan kejahatan luar biasa yang harus dihilangkan. Membiarkan tumbuhnya jaringan teroris sama saja memberikan kesempatan mereka melakukan sejumlah teror di wilayah atau negara yang dampaknya pada ketidak aman dan nyamanan warga negara.
Atas dasar itulah Sepuluh negara ASEAN termasuk Indonesia selaku tuan rumah bersama Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Philipina, Singapura, Thailand dan Vietnam melaksanakan pertemuan The 2nd Our Eyes Working Group, Rabu ( 23/1) di Semarang.
Pertemuan yang dihadiri delegasi Kementerian Pertahanaan dari masing-masing negara tersebut membahas mengenai mekanisme kerja sama pertukaran informasi strategis dalam kerangka “Our Eyes”, dalam upaya menangkal berkembangnya ancaman terorisme, radikalisme dan ekstrimisme di kawasan.
The 2nd Our Eyes Working Group yang berlangsung selama dua hari dan dihadiri pula Delegasi dari Sekretariat ASEAN tersebut dibuka oleh Direktur Kerjasama Internasional Ditjen Strahan Kemhan RI, Brigjen TNI Rizerius Eko Hs.
Dirkersin Ditjen Strahan Kemhan dalam sambutannya mengatakan kegiatan teroris di Asia Tenggara telah tumbuh secara signifikan, terutama dipengaruhi oleh munculnya jaringan teroris global yang muncul di banyak kelompok, termasuk ISIS dan afiliasinya di seluruh dunia.
Menyusul kekalahan ISIS di Irak dan Suriah, kelompok-kelompok teroris di seluruh dunia telah mengubah operasi mereka menjadi fase yang memungkinkan mereka untuk mengambil beberapa tindakan termasuk pemboman bunuh diri, perampokan, serangan bersenjata, penyelundupan, penyanderaan, mendirikan kamp pelatihan dan merekrut anggota baru.
Dirkersin Ditjen Strahan Kemhan RI lebih lanjut menambahkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi juga merupakan salah satu faktor yang membuat kelompok terorisme dapat dengan mudah menyebarkan ideologi mereka, sehingga mereka dapat menarik lebih banyak pendukung dan merekrut anggota baru. dalam beberapa kesempatan, mereka dapat bergabung dengan kelompok-kelompok radikal untuk menyebarkan ideologi di masyarakat.
Guna menangkal ancaman terorisme, radikaliame dan ekstrimisme tersebut, maka diperlukan perhatian dan kerja sama internasional seperti kerja sama Trilateral antara Indonesia, Malaysia dan Philipina yang ditandatangani pada tahun 2016, dan kemudian diikuti oleh pembentukan mekanisme pertukaran informasi strategis yang disebut sebagai Our Eyes Initiative.
Berdasarkan hasil Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN ke-12 di Singapura pada bulan Oktober 2018, semua Menteri Pertahanan negara-negara Anggota ASEAN telah menyepakati untuk mengadopsi konsep kerja sama Our Eyes.
Konsep kerja sama Our Eyes diinisiasi oleh Menhan RI Ryamizard Ryacudu sebagai upaya dan kolaborasi bersama negara – negara di kawasan dalam menangkal berkembangnya ancaman terorisme, radikalisme dan ekstrimisme yang merupakan ancaman bersama yang nyata saat ini.
Link : https://news.detik.com/berita/d-4148...sean-di-lombok
Hal tersebut menjadi penting mengingat teroris merupakan kejahatan luar biasa yang harus dihilangkan. Membiarkan tumbuhnya jaringan teroris sama saja memberikan kesempatan mereka melakukan sejumlah teror di wilayah atau negara yang dampaknya pada ketidak aman dan nyamanan warga negara.
Atas dasar itulah Sepuluh negara ASEAN termasuk Indonesia selaku tuan rumah bersama Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Philipina, Singapura, Thailand dan Vietnam melaksanakan pertemuan The 2nd Our Eyes Working Group, Rabu ( 23/1) di Semarang.
Pertemuan yang dihadiri delegasi Kementerian Pertahanaan dari masing-masing negara tersebut membahas mengenai mekanisme kerja sama pertukaran informasi strategis dalam kerangka “Our Eyes”, dalam upaya menangkal berkembangnya ancaman terorisme, radikalisme dan ekstrimisme di kawasan.
The 2nd Our Eyes Working Group yang berlangsung selama dua hari dan dihadiri pula Delegasi dari Sekretariat ASEAN tersebut dibuka oleh Direktur Kerjasama Internasional Ditjen Strahan Kemhan RI, Brigjen TNI Rizerius Eko Hs.
Dirkersin Ditjen Strahan Kemhan dalam sambutannya mengatakan kegiatan teroris di Asia Tenggara telah tumbuh secara signifikan, terutama dipengaruhi oleh munculnya jaringan teroris global yang muncul di banyak kelompok, termasuk ISIS dan afiliasinya di seluruh dunia.
Menyusul kekalahan ISIS di Irak dan Suriah, kelompok-kelompok teroris di seluruh dunia telah mengubah operasi mereka menjadi fase yang memungkinkan mereka untuk mengambil beberapa tindakan termasuk pemboman bunuh diri, perampokan, serangan bersenjata, penyelundupan, penyanderaan, mendirikan kamp pelatihan dan merekrut anggota baru.
Dirkersin Ditjen Strahan Kemhan RI lebih lanjut menambahkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi juga merupakan salah satu faktor yang membuat kelompok terorisme dapat dengan mudah menyebarkan ideologi mereka, sehingga mereka dapat menarik lebih banyak pendukung dan merekrut anggota baru. dalam beberapa kesempatan, mereka dapat bergabung dengan kelompok-kelompok radikal untuk menyebarkan ideologi di masyarakat.
Guna menangkal ancaman terorisme, radikaliame dan ekstrimisme tersebut, maka diperlukan perhatian dan kerja sama internasional seperti kerja sama Trilateral antara Indonesia, Malaysia dan Philipina yang ditandatangani pada tahun 2016, dan kemudian diikuti oleh pembentukan mekanisme pertukaran informasi strategis yang disebut sebagai Our Eyes Initiative.
Berdasarkan hasil Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN ke-12 di Singapura pada bulan Oktober 2018, semua Menteri Pertahanan negara-negara Anggota ASEAN telah menyepakati untuk mengadopsi konsep kerja sama Our Eyes.
Konsep kerja sama Our Eyes diinisiasi oleh Menhan RI Ryamizard Ryacudu sebagai upaya dan kolaborasi bersama negara – negara di kawasan dalam menangkal berkembangnya ancaman terorisme, radikalisme dan ekstrimisme yang merupakan ancaman bersama yang nyata saat ini.
Link : https://news.detik.com/berita/d-4148...sean-di-lombok
0
1.7K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan