Kaskus

Hobby

beudisAvatar border
TS
beudis
MY FAVORITE STRANGER
ADIBA SHAKILA

Adiba shakila adalah nama panjang ku. Perempuan cantik rupawan yang berpengetahuan, itu adalah arti dari namaku. Daddy yang memberikan aku nama ini, karna daddy ingin aku menjadi wanita yang berpendidikan. Aku anak terakhir dari 3 bersaudara. Abang laki-laki ku bernama adib syahir dan kakak perempuanku bernama adiba saidah. Daddy mempunyai usaha baju batik yang sudah cukup besar, daddy adalah orang yg gigih dalam bekerja, saking gigihnya daddy jarang pulang karna terlalu sering keluar kota atau keluar negri untuk memperkenalkan batik. Daddy sangat bangga dengan negara Indonesia. Sedangkan momy adalah wanita sosialita masa kini, momy adalah seorang model cantik dan terkenal, momy dulu menikah dengan daddy saat usia nya masih 18 tahun, itu yang membuat momy masih cantik walaupun sudah punya 3 orang anak yang dewasa. Momy dan daddy sama saja, sama sama jarang pulang kerumah.
Sejak kecil aku terbiasa diurus bibi nur. Hari hari ku begitu membosankan. Rumah yang cukup besar tapi jarang ada penghuni. Keluarga yang cukup ramai jika bersatu tapi sayangnya setiap hari sangat jarang bisa bertemu secara lengkap.
Hari ini adalah hari pertama aku menjadi anak SMA walaupun belum sah karna harus menyelesaikan masa orientasi terlebih dahulu. Sebenarnya aku sangat membenci kegiatan ini. Oh iya, aku memasuki SMA yang sama dengan sahabatku friska. Friska adalah sahabatku sejak SD.
Bel tanda siswa harus berkumpul-pun berbunyi…
Kring kring kring….
“selamat pagi semua nya, setelah ini saya ingin kalian berpencar mencari kelompok yang akan menjadi team kalian sampai acara orientasi selesai. Satu kelompok terdiri dari 8 orang ya.” Kata kak boby yang membuka acara masa orientasi pagi itu .
“dimulai dari sekarang” teriak kak boby penuh semangat.
            Aku sempat kebingungan mencari teman sekelompok karna sedikit yang aku kenal. Tapi akhirnya aku dan friska menemukan kelompok juga, dan dengan penuh percaya diri kami mengajak mereka bicara dan bergabung.
“sekarang tugas kalian adalah, menugaskan teman kalian di setiap lomba yang ada, disini kita memiliki 10 lomba, jadi saya mau semua peserta ikut lomba tanpa terkecuali, itu kenapa saya membagi kelompoknya biar adil dan terlihat siapa yang tidak ikut lomba sama sekali” kak boby menjelaskan sambil menggenggam toa ditangan nya.
“baik kak” sahut para peserta dengan suara seakan tidak niat menjawab.
Ketua kelompok ku adalah adam, dia anak yang cerdas tapi agak pelit berbagi ilmu.
“semua pada setuju ya sama data yang gua bikin untuk diajuin ikut lomba” tanya adam dengan nada cetus.
“asli gua males banget sekelompok sama dia, tapi mau gimana lagi ya” bisik friska ditelingaku.
“udah ikutin aja, masa orientasi juga engga berlangsung lama kok” balasku dengan bisikan juga di telinga friska.
“friska, shakila, kalian setuju atau engga? Malah bisik bisik” ucap adam dengan nada nyolot.
“eh adam, bisa ga si ngomong gausah pake urat” friska menjawab dengan nada tinggi
“friska sabar, udah setuju aja” ucapku sambil menenangkan friska yang mudah emosi.
“shakila setuju kok dam, shakila yakin friska juga setuju” sahutku kepada adam.
“yaudah lu bagian lomba detektif harta karun ya shakila, friska lu lomba lari”
“lomba detektif harta karun itu gimana?”
“ya sama kaya tugas detektif, tapi bedanya yang lu cari uang monopoli”
“oh gitu oke dam”
Setelah pembagian tugas, kak boby mengumpulkan kami kembali…

“sekarang udah bagi tugas kan?”
“udah kak” serentak para siswa menjawab
“besok kita mulai kegiatan lomba nya antar grup ya, hari ini kita isi kegiatan dengan seminar dan beberapa sambutan dari kepala sekolah dan para guru. Setelah itu kalian boleh pulang”
“yeeeay!” para siswa bersemangat.
******

            Aku berangkat dan pergi sekolah menggunakan angkot. Aku termasuk yang paling malas menggunakan kendaraan umum, karna kebetulan jarak rumah dan sekolah-ku juga tidak begitu jauh. Aku senang jalan kaki, sekalian bisa olahraga setiap pagi, juga mengurangi kemacetan ibu kota.
Sesampai dirumah ada bang syahir dan kak saidah yang sedang ribut. Abang syahir sering sekali memarahi kak saidah karna kak saidah yang jarang ada dirumah.
“lu tuh cewek saidah, semalem tidur dimana hah?” bentak bang syahir.
“gua ga pernah ya usik hidup lu, kenapa lu ngatur-ngatur gua? Gua udah mahasiswa jadi bebas mau kemana aja” bantah kak saidah
“gua cowok sedangkan lu cewek”
“daddy sm momy aja engga ngusik hidup gua, lu ngapain sih bawel banget”
“karna daddy dan momy sibuk sama dunia nya, itu kenapa gua khawatir sama lu. Lu harusnya jadi contoh buat shakila”
“I don’t care” sahut kak saidah sambil pergi berjalan menuju ke kamarnya.
            Setelah mereka selesai bertengkar, aku langsung melewati mereka tanpa menatap wajah mereka dan berjalan menuju ke kamarku. Abang syahir dan kak saidah memang sangat sering bertengkar. Mereka selalu saling menyalahkan, yang menurut aku mereka sama sama salah. Tapi karna jarak umurku dan pergaulan ku yang berbeda dengan mereka, membuat aku malas ikut campur dengan permbicaraan mereka. Rumahku selalu diramaikan dengan perdebatan. Terkadang daddy dan momy yang bertengkar karna saling menyalahkan tentang tanggung jawab mengurus kami anak-anaknya, padahal menurut-ku mereka sama-sama salah.
******

Waktu makan malam tiba. Aku suka membantu bi nur memasak di dapur sebelum makanan disajikan.
“bibi masak apa hari ini?” kata ku dari sudut dapur sambil melihat isi kulkas.
“bibi masak gulai ayam sama kentang goreng balado kesukaan shakila” jawab bi nur sambil mencicipi gulai ayam.
“yah udah masak ya bi” sahutku sambil menoleh kebelakang dengan wajah sedih.
“shakila nyobain masakan bibi aja, kalau kurang rasa kasih tau bibi” hibur bi nur.
“emm enak banget, tapi kesukaan aku doang bi?”
“iya non, soalnya bapak lagi ke Yogyakarta ada urusan perusahaan, ibu shooting iklan di bandung”
“bang syahir dan kak saidah? Mereka ga makan dirumah bi?”
“engga tau non, bibi gaberani nanya, takutnya emosi mereka belum stabil non”
“aku makan dirumah kok” timpal abang syahir yang baru memasuki dapur.
“eh bang syahir, mau dimasakin apa bang?” tanya bi nur
“apa yang ada aja bi, aku juga suka kok”
            Bang syahir sebenarnya adalah orang yang baik, perhatian, dan sopan. Tapi sikap bang syahir mulai berubah saat daddy dan momy jarang pulang, bahkan saat bang syahir mendapat nilai tertinggi Ujian Nasional saat kelulusan SMP-nya, daddy dan momy tidak hadir menyaksikan. Semenjak itu bang syahir lebih jarang pulang dan sering tidur diluar rumah, bahkan menjadi jarang berbicara dengan aku dan kak saidah juga. Padahal dulu aku, kak saidah, dan bang syahir sering bermain bersama. Semakin beranjak dewasa, semua keadaan berubah.
“gimana shakila rasanya jadi anak SMA?” tanya bang syahir dengan ramah.
“tumben ngajak aku ngobrol, kemana aja selama ini?” jawabku sambil meninggalkan ruang makan dan melupakan rasa lapar karna nafsu makan yang mulai hilang.
            Sejujurnya aku merasa kehilangan mereka. Dulu keluarga kami adalah keluarga sederhana yang bahagia juga kompak. Tapi semenjak usaha daddy sukses, momy makin banyak job, dan uang mengalir, suasana itu berubah. Tidak ada yang pernah mengajak aku bercerita lagi. Aku seakan asing. Aku mulai kesepian semenjak usia 10 tahun yg kala itu masih butuh perhatian.
******

           
tata604Avatar border
tata604 memberi reputasi
2
539
1
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan