- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Korupsi engga Seberapa engga apa-apa vs Korupsi Jadi Oli Pembangunan


TS
indbersatubisa
Korupsi engga Seberapa engga apa-apa vs Korupsi Jadi Oli Pembangunan
Spoiler for Korupsi besar berawal dari korupsi kecil loh:
Debat pertama Pilpres kemarin kita disuguhi kejutan jawaban dari Paslon 02 tentang korupsi. Ketika Prabowo mendapat pertanyaan dari Jokowi tentang pembolehan Caleg yang pernah kasus korupsi.
Prabowo dengan lugas menjawab “Kalau kasus itu sudah melalui proses, dia sudah dihukum dan kalau memang hukum mengizinkan, kalau dia masih bisa dan rakyat menghendaki dia karena dia mempunyai kelebihan-kelebihan lain, mungkin korupsinya juga enggak seberapa, mungkin dia…,”
Korupsi engga seberapa,
Bagaimana bisa argumen seperti ini terlontar dari seorang Capres, ini sungguh terlalu. Padahal salah satu prinsip dari adanya demokrasi adalah adanya akuntabilitas(pertanggungjawaban).
Kalau ada pejabat korupsi, di mana pertanggungjawabannya.
ketika menjabat melakukan penyelewengan seperti korupsi, ya harus dihukum dong.
Kita sepakat kalau korupsi adalah extra ordinary crime, benar-benar kejahatan yang luar biasa. Dampak dari adanya korupsi pun sangat terasa.
Contoh kasus korupsi e-ktp, biaya yang seharusnya disediakan cukup dengan 5,9 triliun. ehh ternyata yang dikorupsi, engga nanggung-nangung, sampai 2,3 triliun cuy (ini yang ketahuan loh).
Uang segitu kalau buat es cendol, bisa-bisa satu kecamatan tenggelam tuh.
Korupsi sebagai oli pembangunan
Ungkapan korupsi engga seberapa sebelas dua belas dengan pernyataan “korupsi justru oli pembangunan” dari Fadli Zon.
Lantas kita berpikir, apakah serendah ini level berpikir Wakil Ketua DPR?
Korupsi secara harfiah saja artinya rusak, mana mungkin bisa dipadukan dengan aktifitas yang baik.
Kalau konteksnya program pembangunan fisik dari awalnya telah tercium korupsi, ya bakal cacat-lah pembangunan fisik tadi.
Contohnya ya kawasan wisma atlet Hambalang, gara-gara suap sana-sini, korupsi sana sini, ya engga terwujud barangnya, yang ada malah terbengkalai dan uang hasil korupsinya dibuat bancakan koruptor licik.
Kalau korupsi dianggap sebagai oli pembangunan, maka akan terjadi perebutan untuk menadahi “oli” yang bocor.
Mengutip kata-kata debat Prabowo pada Pilpres tahun 2014 “bochor-bochor”.
Spoiler for Mangkrak Cuyyy:
Tanam kejujuran
Tawaran solusi untuk menghindari cara berpikir di atas adalah dengan menanam kejujuran.
Kejujuran bukan hanya dalam pikiran dan perkataan, tapi sejurus dengan tindakan dan kebiasaan.
Kalau korupsi dikasih solusi menaikkan gaji dan tunjangan pejabat ya sama saja bohong.
Diubah oleh indbersatubisa 24-01-2019 11:07
4
2.8K
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan