Kaskus

News

ariekhn80Avatar border
TS
ariekhn80
Kisah Perjuangan Siswa SD Lewati Jembatan Miring dan 35 Murid SMP yang Tempuh 8 Km
Kisah Perjuangan Siswa SD Lewati Jembatan Miring dan 35 Murid SMP yang Tempuh 8 Km
MARABAHAN - Kisah Perjuangan Siswa SD Lewati Jembatan Miring dan 35 Murid SMP yang Tempuh 8 Km untuk
Sekolah

Dinas Pendidikan Kabupaten Batola sedih melihat pelajar SD nekad melewati jembatan kayu di RT 03 dan RT 07, di Desa Karya Baru yang menghubungkan ke Desa Tabunganen Baru dan Tabunganen Pemurus, Kecamatan Tabunganen, Kabupaten Batola sepanjang 225 meter dalam miring miring dan nyaris ambruk.

“Iya kita sedih dan miris melihatkan. Itu jalan satu-satunya menuju SD Pemurus. Mau tak mau siswa SD harus melewati
jembatan miring, licin dan nyaris ambruk yan membentang sungai Tabunganen itu. Resikonya tercebur ke sungai,” kata Kasi Kurukulum SMP Dinas Dinas Pendidikan Batola, Suranto, Selasa (22/1/19).

Kepala Desa Karya Baru, Tarmiji, juga merasa kasihan terhadap warga, setiap hari harus meniti jembatan miring. Mereka harus berhati-hati agar tidak tercebur ke sungai. Dirinya setiap hari melihat anak-anak sekolah meniti
jembatan miring itu.
“Terakhir sudah saya larang, tapi anak-anak nekad melewati jembatan tersebut,” kata Tarmiji
Dia juga meminta agar anak-anak sekolah wajib diantar orangtua saat meniti jembatan miring. Jangan sampai anak SD dan SMP dibiarkan melewati
jembatan karena sangat membahayakan warga.
Kondisi tak kalah miris dialami warga desa Karya Baru di RT 09 dan RT 04.

Sebab, satu-satunya jembatan utama menuju SMPN 1 dan SMA 1 Tabunganen sepanjang 120 meter dan lebar 3 meter yang menghubungkan warga Desa Karya Baru ke Desa Tabunganen Baru juga Tabunganen Pemurus hilang tertelan derasnya air Sungai Tabunganen,Minggu (20/1/19) pukul 18:00 Wita lalu.
“Saat ini jembatan yang tersisa tinggal sekitar 6 meter saja dari 120 meter. Warga dan anak-anak sekolah pusing dengan hilangnya jembatan ini,” terang Tarmiji.
Dijelaskan Tarmiji, di Desa Karya Baru itu ada sekitar 31 siswa SMPN 1 dan 25 siswa SMAN 1 Tabunganen yang setiap hari harus melewati jembatan yang tertelan sungai.
Saat ini, 35 siswa SMPN 1 harus memutar melewati Tabunganen Muara sejauh 10 kilometer dan 25 siswa SMAN 1 Tabunganen harus memutar sejauh 8 kilometer untuk sampai ke sekolah.
“Sudah ada keluhan pagi tadi, siswa SMPN 1 terlambat ke sekolah, Orangtuanya juga mengeluh dicarikan jalan keluarnya,” katanya.


(banjarmasinpost.co.id/edi nugroho)
1
2.1K
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan