Kaskus

News

kolam.nalarAvatar border
TS
kolam.nalar
Prabowo Salah Data? Bukan! Itu Strateginya
Prabowo Salah Data? Bukan! Itu Strateginya
Dalam debat capres-cawapres yang digelar pada Kamis malam (17/1), Prabowo Subianto beberapa kali menyampaikan data yang salah. Hal ini bukanlah sesuatu yang kebetulan, melainkan memang bagian dari strateginya.

Pandangan ini seperti yang disampaikan oleh Direktur Eksekutif PARA Syndicate, Ari Nurcahyo. Menurutnya, kesalahan penyampaian data yang dilakukan oleh Prabowo itu merupakan bagian usahanya memenangkan kontestasi politik.

Itu terlihat dari kesalahannya yang berulang-ulang sehingga teraplikasi dan terpola. Dari pola itu dapat disimpulkan bahwa salah data ini strategi untuk melakukan disinformasi terhadap data dan fakta.

Dalam debat tersebut, kesalahan Prabowo, misalnya, soal klaim gaji gubernur Jawa Tengah kecil meski menangani daerah yang lebih besar dari Malaysia.

Selain itu, Prabowo menyebut rasio pajak (tax ratio) Indonesia hanya 10 persen dan ia ingin meningkatkannya ke angka ke 16 persen. Padahal kenyataannya rasio pajak pada 2018 mencapai 11,5 persen.

Sebelumnya Prabowo juga sering menyampaikan kesalahan data. Seperti, soal selang cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang dipakai lebih dari empat puluh pasien yang berbeda.

Seluruh kesalahan data itu akan berbahaya bila dilakukan terus menerus. Karena akan menimbulkan kebingungan di masyarakat, menimbulkan ketidakpercayaan terhadap informasi, serta yang terpenting pengabaian pada data dan fakta.

Kebingungan publik ini akan berujung pada goyangnya rasionalitas publik. Publik tidak percaya data, dan lebih mengandalkan kepercayaan semu.

Hal ini bakal merugikan Jokowi-Ma'ruf sebagai lawan Prabowo. Pasalnya pemilih nantinya akan tidak percaya terhadap data dan fakta rasional, seperti pencapaian kinerja petahana.

Alhasil lambat laun preferensi pilihan pemilih bergerak dari rasional ke irasional.

Inilah yang menjadi tujuan besar dari kacau balaunya penyampaian data oleh Prabowo. Kesalahan itu bukan karena bodoh, tetapi karena disengaja untuk mengelabui publik.

Strategi ini yang dinamakan oleh firehorse of falsehood. Kita harus waspada dan kritis agar tidak dibodohi oleh cara berpolitik yang jahat ini.
Diubah oleh kolam.nalar 20-01-2019 12:06
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
2
782
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan